- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Warga Wonoanti Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak Sebagai Bentuk Protes


TS
rudiyuniriyanto
Warga Wonoanti Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak Sebagai Bentuk Protes
SUARA TRENGGALEK– Warga Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, melakukan aksi protes terhadap kondisi jalan rusak dengan menanam pohon pisang dan memancing di genangan air di jalur Kecamatan Pogalan - Gandusari.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas banyaknya kecelakaan yang terjadi akibat jalan berlubang yang tidak kunjung diperbaiki.
Menurut salah satu warga, Imam Z, aksi tersebut dilakukan pada Minggu sore (16/2/2025) demi keselamatan pengguna jalan. Ia mengungkapkan bahwa kondisi jalan yang rusak dan tergenang air sering menyebabkan kecelakaan.
"Sudah banyak sepeda motor yang terperosok di jalan ini, banyak pengendara yang jatuh," ujar Imam saat ditemui awak media, Senin (17/2/2025).
Ia menegaskan bahwa aksi tersebut bukan sekadar simbolis, tetapi juga sebagai bentuk protes agar pihak terkait segera mengambil tindakan. Imam mengungkapkan bahwa hampir setiap dua hari sekali ada pengendara yang jatuh akibat jalan berlubang tersebut.
11 Kali Diukur, Tapi Tak Kunjung Diperbaiki
Imam juga mengeluhkan bahwa jalan rusak tersebut memiliki panjang sekitar 4 hingga 6 kilometer dan sudah bertahun-tahun tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Sudah 11 kali diukur dan dicek oleh pihak terkait, tapi cuma diukur saja, tidak ada tindakan lebih lanjut," keluhnya.
Berdasarkan catatan warga, setidaknya 17 pengendara mengalami kecelakaan akibat kondisi jalan yang buruk. Bahkan, dalam satu hari sebelumnya, telah terjadi dua kecelakaan, salah satunya menyebabkan cedera serius.
"Kemarin sore saja sudah ada dua kecelakaan. Ada yang sampai gegar otak. Dalam satu bulan, kami perkirakan ada sekitar 17 orang yang jatuh akibat jalan rusak ini," tambah Imam.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jalan yang menjadi akses utama masyarakat Pogalan - Gandusari guna mencegah jatuhnya lebih banyak korban.

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas banyaknya kecelakaan yang terjadi akibat jalan berlubang yang tidak kunjung diperbaiki.
Menurut salah satu warga, Imam Z, aksi tersebut dilakukan pada Minggu sore (16/2/2025) demi keselamatan pengguna jalan. Ia mengungkapkan bahwa kondisi jalan yang rusak dan tergenang air sering menyebabkan kecelakaan.
"Sudah banyak sepeda motor yang terperosok di jalan ini, banyak pengendara yang jatuh," ujar Imam saat ditemui awak media, Senin (17/2/2025).
Ia menegaskan bahwa aksi tersebut bukan sekadar simbolis, tetapi juga sebagai bentuk protes agar pihak terkait segera mengambil tindakan. Imam mengungkapkan bahwa hampir setiap dua hari sekali ada pengendara yang jatuh akibat jalan berlubang tersebut.
11 Kali Diukur, Tapi Tak Kunjung Diperbaiki
Imam juga mengeluhkan bahwa jalan rusak tersebut memiliki panjang sekitar 4 hingga 6 kilometer dan sudah bertahun-tahun tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Sudah 11 kali diukur dan dicek oleh pihak terkait, tapi cuma diukur saja, tidak ada tindakan lebih lanjut," keluhnya.
Berdasarkan catatan warga, setidaknya 17 pengendara mengalami kecelakaan akibat kondisi jalan yang buruk. Bahkan, dalam satu hari sebelumnya, telah terjadi dua kecelakaan, salah satunya menyebabkan cedera serius.
"Kemarin sore saja sudah ada dua kecelakaan. Ada yang sampai gegar otak. Dalam satu bulan, kami perkirakan ada sekitar 17 orang yang jatuh akibat jalan rusak ini," tambah Imam.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jalan yang menjadi akses utama masyarakat Pogalan - Gandusari guna mencegah jatuhnya lebih banyak korban.

Warga protes jalan rusak ditanami pohon pisang


sujime memberi reputasi
1
90
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan