Quote:

Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, SE (Dok. Kemendukbangga)
Quote:
15,5 Juta Remaja Alami Kesehatan Mental, 72.000 Perempuan Memilih Childfree
by Sandy
February 16, 2025
TANGERANG SELATAN, Waspada.co.id – Kesehatan mental remaja Indonesia menjadi salah satu sorotan serius. Merujuk data dari Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey 2024, sekitar 15,5 juta remaja atau setara dengan 34,9 persen dari total populasi remaja di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental.
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga), Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menyoroti generasi muda yang saat ini dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks. “Tentu saja isu ini menjadi perhatian bersama,” ujarnya dalam keterangan pers pada, Sabtu (15/2).
Selain masalah kesehatan mental, Isyana juga menyoroti fenomena yang semakin marak di kalangan muda, yaitu ketakutan terhadap pernikahan dan pilihan untuk tidak memiliki anak (childfree). “BPS melalui Susenas tahun 2022 melaporkan bahwa sekitar 8,2 persen atau 72.000 perempuan memilih untuk tidak memiliki anak atau childfree,” ujar Isyana.
Politikus PSI itu menilai kondisi tersebut menjadi keprihatinan bersama. Hal ini mengingat menurutnya penduduk merupakan modal dasar dari pembangunan itu sendiri.
Untuk mengatasi tantangan ini, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga telah meluncurkan program Generasi Berencana (GenRe). Program ini bertujuan untuk membina remaja agar memiliki perencanaan hidup yang matang, termasuk dalam hal kesehatan mental, pendidikan, dan kehidupan berkeluarga.
“Kementerian kami mewadahi komunitas remaja yang sudah berjalan dengan baik selama berpuluh tahun melalui program Generasi Berencana (GenRe) yang saat ini ada mulai tingkat desa sampai Nasional,” ujar Isyana.
Program ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi remaja untuk mengembangkan diri, meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental, dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.
Isyana menekankan penguatan karakter generasi muda menjadi krusial dalam memanfaatkan Bonus Demografi menuju Indonesia Emas 2045. Bonus demografi, yang diprediksi mencapai puncaknya pada tahun 2030-2040, merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. Namun, peluang ini hanya dapat dimanfaatkan jika generasi muda memiliki kesehatan mental yang baik, karakter yang kuat, dan produktivitas yang tinggi.
“Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin muda yang cerdas, berbudi pekerti luhur, mau bekerja keras dan tentunya berkomitmen tinggi untuk mendorong produktivitas bangsa Indonesia,” kata Isyana. (wol/republika/mrz/d1)
https://waspada.co.id/155-juta-remaj...lih-childfree/
Dimaklumi saja kalau warga negara ini kena gangguan mental, karena kondisi negara ini yang sangat bobrok tidak bisa memberikan ketenangan batin & membuat warganya bisa berpikir positif
Baru keluar rumah aja udah ketemu motor2 lawan arus, serobot lampu merah... tata kota sangat kacau... sampah bertumpukan di mana2... makan di warung didatangin pengemis & pengamen... harga rumah sangat mahal, mau renovasi rumah dipalak ormas... mau buka usaha kena palak ormas & oknum ASN lagi... mau ngurus KTP & aneka perizinan lain juga dipalak oknum... malam2 keluar rumah takut kena begal
Kondisi seperti inikah yang bisa bikin warganya sehat mental???
Dan kalau makin banyak perempuan yang mau childfree juga dimaklumi saja... saya yang laki2 pun pengen jomblo & childfree aja kalau negara kita begini terus... karena berkeluarga & membesarkan anak dengan kondisi sesulit ini memang gak mudah... anak2 kalau dibiarkan bermain di luar maka akan makin gampang ngomong jorok, mabok lem... sekolah gratis tapi mutunya bobrok parah, anak2 dibiarkan naik kelas walaupun gak bisa baca tulis... kalau mau anak2 jadi bener harus ke sekolah Katolik atau Kristen yang biayanya mahal
Dan kalau ada orang yang mau kabur dari negara ini ya dimaklumi saja... mereka bukan hanya ngejar kerjaan & gaji, tapi juga ketenangan batin, ketenangan jiwa