Kamu mungkin sudah sering mendengar nama Chernobyl, tapi tahukah kamu seberapa besar dampak bencana nuklir ini? Pada 26 April 1986, di kota kecil Pripyat yang saat itu masih menjadi bagian dari Uni Soviet (sekarang Ukraina), ledakan di Reaktor 4 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobylmenjadi awal dari salah satu bencana teknologi terburuk dalam sejarah manusia.

Malam itu, suasana sebenarnya cukup tenang. Operator reaktor tengah menjalankan uji coba keselamatan untuk mengantisipasi pemadaman listrik. Namun, apa yang seharusnya menjadi uji standar berubah menjadi mimpi buruk. Serangkaian kesalahan manusia, ditambah dengan cacat desain reaktor RBMK, menyebabkan lonjakan daya tak terkendali. Dalam hitungan detik, dua ledakan besar menghancurkan atap reaktor, melemparkan grafit dan material radioaktif ke udara.

Ledakan yang Mengubah Sejarah

Ledakan ini tidak hanya menyebabkan kebakaran besar, tetapi juga menyebarkan awan radioaktif yang mengandung iodium-131, cesium-137, dan strontium-90. Awan tersebut melayang ke berbagai negara Eropa, menyebabkan lonjakan tingkat radiasi yang terdeteksi sejauh Swedia.

Ironisnya, penduduk Pripyat tidak langsung dievakuasi. Baru 36 jam setelah ledakan, sekitar 49.000 penduduk kota diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka—tanpa tahu bahwa mereka tidak akan pernah kembali.

Perjuangan Melawan Radiasi

Petugas pemadam kebakaran menjadi pahlawan pertama malam itu. Mereka berjuang memadamkan api tanpa perlindungan memadai, bahkan beberapa di antaranya hanya mengenakan pakaian biasa. Akibatnya, banyak yang meninggal dalam beberapa hari karena sindrom radiasi akut (ARS).

BACA JUGA BERITA OLAHRAGA BASKET : FitPlay Journal

Bencana ini juga menyebabkan ribuan kasus kanker tiroid, terutama pada anak-anak yang terpapar iodium radioaktif. Bahkan hingga kini, banyak kasus kesehatan terkait radiasi masih terus bermunculan.

Kota Hantu dan Sarcophagus Chernobyl

Pripyat kini menjadi kota hantu—beku dalam waktu. Bangunan yang dulunya dipenuhi kehidupan kini kosong dan rapuh. Ferris wheel yang ikonik di taman hiburan Pripyat menjadi simbol bisu dari tragedi ini.

Untuk mengendalikan sisa radiasi, Uni Soviet membangun sarcophagus beton untuk menutupi Reaktor 4. Namun, sarcophagus ini mulai rusak seiring waktu. Pada 2016, proyek New Safe Confinement (NSC) selesai dibangun—sebuah kubah baja raksasa yang dirancang untuk menutupi sisa-sisa reaktor selama 100 tahun ke depan.

Pelajaran dari Chernobyl

Bencana ini menjadi titik balik dalam sejarah energi nuklir dunia. Negara-negara memperketat regulasi keselamatan nuklir, bahkan beberapa memilih untuk meninggalkan energi nuklir sepenuhnya. Chernobyl mengajarkan dunia bahwa kesalahan kecil dalam teknologi berisiko tinggi bisa berujung pada bencana besar.

Hingga hari ini, Chernobyl tetap menjadi simbol peringatan akan bahaya radiasi dan ketidaksiapan teknologi. Namun, di balik tragedi ini juga ada kisah ketangguhan manusia, pelajaran tentang tanggung jawab, dan upaya tak kenal lelah untuk memperbaiki kesalahan masa lalu.

Buat kamu yang tertarik dengan sejarah atau sains, perjalanan ke Zona Terlarang Chernobyl bisa menjadi pengalaman yang menggugah. Meskipun radiasi di area tersebut masih ada, kawasan ini kini menjadi tempat wisata sejarah yang menawarkan sudut pandang baru tentang tragedi, harapan, dan pelajaran yang tak terlupakan.

Jadi, kalau ada yang bertanya, "Kenapa Chernobyl begitu terkenal?", kini kamu tahu jawabannya: ini bukan sekadar cerita bencana—ini adalah pengingat abadi akan harga dari kesalahan teknologi dan manusia.