Kaskus

News

Novena.LiziAvatar border
TS
Novena.Lizi
Pengakuan Camat Medan Kota soal Tarian Wanita Tak Pakai Jilbab di Acara MTQ
Pengakuan Camat Medan Kota soal Tarian Wanita Tak Pakai Jilbab di Acara MTQ

Jumat, 14 Feb 2025 07:30 WIB

Pengakuan Camat Medan Kota soal Tarian Wanita Tak Pakai Jilbab di Acara MTQ
Foto: Penampilan tarian di pawai budaya dalam acara pembukaan MTQ tingkat Kecamatan Medan Kota (Istimewa)

Medan - Sejumlah wanita tidak memakai jilbab menari di acara pembukaan MTQ tingkat Kecamatan Medan Kota, Kota Medan. Video tarian tersebut tersebar luas di media sosial dan menimbulkan kritikan dari masyarakat.
Dilihat detikcom dari video yang beredar Rabu (12/2/20225), ada tujuh wanita menari di depan sebuah panggung yang berisi sejumlah pejabat hingga seorang pria berpakaian polisi. Di samping orang menari tersebut, terlihat rombongan berbaju merah yang diisi etnis Tionghoa terlihat sedang antri untuk menampilkan pertunjukannya di depan panggung.

Ada pula rombongan laki-laki memakai peci dan alat musik ikut pawai tersebut di video itu. Rombongan drumband juga terlihat ada di lokasi yang disebut bagian dari pembukaan MTQ tingkat Kecamatan Medan Kota.

Camat Medan Kota Raja Ian Andos Lubis membenarkan video yang beredar itu. Menurutnya peristiwa itu terjadi saat acara Pawai Budaya yang dilaksanakan pada Sabtu (8/2) di Jalan Sisingamangaraja, Medan. Dalam acara itu, etnis Tionghoa ikut berpartisipasi karena Kecamatan Medan Kota disebut merupakan daerah multietnis.

"Itu kan pawai budaya, Medan Kota itu kan multikultural multietnis dari ragam suku, ragam budaya, nah mereka mau berpartisipasi dari etnis Tionghoa ada mau menampilkan tarian Gong Xi kebetulan mereka baru Imlek," kata Raja Ian Andos Lubis kepada detikSumut, Rabu (12/2/2025).

Dia mengaku tidak mengetahui jika ada penampilan tersebut. Etnis Tionghoa itu juga disebut langsung pulang usai pawai dan tidak ikut ke lokasi acara MTQ.

"Saya pun nggak tahu kalau seandainya mau ada penampilan itu, namanya beragam suku, bergaram budaya, itu semangat multikultural, kita juga saling menghargai lah kalau mereka juga tidak ikut ke dalam arena MTQ, langsung pulang," ucapnya.

Camat Sebut Tak Ada Niat Jelek

Dalam pawai itu, Andos, menjelaskan banyak penampilan bukan hanya tarian itu. Tarian itu disebut berasal dari rombongan Kelurahan Panda Hulu I yang mayoritas etnis Tionghoa.

"Itu ada iringan drumband, itu dari berbagai kelurahan, nah kebetulan yang Tionghoa itu dari Kelurahan Panda Hulu I, Kelurahan Panda Hulu I kan etnis Tionghoa," ujarnya.

Andos menegaskan jika tidak ada kesengajaan dalam momen itu. Termasuk tidak ada niat yang jelek-jelek.

"Nggak ada unsur kesengajaan, nggak ada, tidak ada niatnya yang jelek-jelek," tutupnya.

Dianggap Jadi Jadi Preseden Buruk

Sekretaris Komisi I DPRD Medan Syaiful Ramadhan melayangkan kritik atas penampilan tarian wanita tak pakai jilbab di acara MTQ. Dia menganggap itu bisa menjadi preseden buruk.

"Ini bisa jadi preseden buruk, kita minta Wali Kota evaluasi pejabat yang bersangkutan," katanya, Kamis (13/2/2025).

Syaiful menyayangkan adanya pertunjukan tersebut dalam acara keagamaan. Camat sebagai penanggungjawab dinilai tidak memahami acara keagamaan dan acara bertemakan nasional.

"Kalau saya lihat ini sudah kecolongan, camat sebagai penanggungjawab sepertinya tidak mengerti mana acara keagamaan mana acara yang bertema nasional," ucapnya.

Politikus PKS ini menilai acara yang seharusnya menampilkan keteladanan nilai-nilai luhur agama malah dicampur adukan dengan pertunjukan kurang sopan. Syaiful menyebutkan tidak melarang pertunjukan tersebut, namun di acara keagamaan harusnya ditiadakan.

"Intinya kita tidak melarang pertunjukan tersebut, hanya saja ketika momennya acara agama bagusnya ditiadakan. Atraksi-atraksi itu kan bisa dilaksanakan di momen lain, bukan di MTQ," sebutnya.

Syaiful menilai MTQ memiliki peran yang signifikan dalam menanamkan dan mengukuhkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. MTQ tidak hanya menjadi ajang kompetisi membaca Al-Quran, tetapi juga sebagai media edukasi dan pengembangan karakter yang berbasis pada ajaran-ajaran mulia dalam Islam.

"Dengan memahami korelasi ini, diharapkan peserta dan masyarakat dapat lebih mengapresiasi nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan hidup yang diajarkan oleh Al-Quran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," tutupnya.

https://www.detik.com/sumut/berita/d...b-di-acara-mtq
mnotorious19150Avatar border
raptordeltadunnAvatar border
raptordeltadunn dan mnotorious19150 memberi reputasi
2
497
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan