- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
KaburAjaDulu? Sebuah Kritik Fenomena 3.912 Anak Muda WNI Pindah Kewarganegaraan


TS
01.01.2025
KaburAjaDulu? Sebuah Kritik Fenomena 3.912 Anak Muda WNI Pindah Kewarganegaraan
Jakarta - Fenomena migrasi anak muda Indonesia ke luar negeri semakin nyata.
Data terbaru mencatat bahwa 3.912 anak muda Warga Negara Indonesia (WNI) resmi berpindah kewarganegaraan.
Ini belum termasuk mereka yang merantau untuk mencari peruntungan sebagai pekerja migran atau pejuang nafkah di negeri orang.
Hal ini memunculkan perdebatan: Apakah mereka adalah individu cerdas yang mencari kehidupan lebih baik, ataukah ini tanda kegagalan negara dalam mempertahankan putra-putri terbaiknya?
Sebagian pihak berpendapat bahwa keputusan untuk meninggalkan Indonesia adalah pilihan rasional.
Banyak anak muda yang memiliki keahlian tinggi namun merasa kurang dihargai di dalam negeri.
Gaji yang lebih besar, fasilitas pendidikan yang lebih baik, serta peluang karier yang menjanjikan menjadi daya tarik utama untuk menetap di luar negeri.
“Di Indonesia, kesempatan untuk berkembang terbatas. Sumber daya ada, tapi sistemnya sulit ditembus.
Di luar negeri, kompetisi lebih transparan,” ujar Arif (27), seorang insinyur muda yang kini bekerja di Jerman.
Selain itu, isu birokrasi yang berbelit dan korupsi yang masih merajalela juga menjadi alasan utama.
Banyak anak muda merasa bahwa sistem di Indonesia tidak memberikan kepastian bagi mereka untuk berkembang.
Alih-alih berjuang dalam ketidakpastian, mereka memilih untuk mencari masa depan yang lebih baik di tempat lain.
https://www.melintas.id/news/3456472...ewarganegaraan
Kalau saya punya uang, kepengen banget ke Stockholm
Data terbaru mencatat bahwa 3.912 anak muda Warga Negara Indonesia (WNI) resmi berpindah kewarganegaraan.
Ini belum termasuk mereka yang merantau untuk mencari peruntungan sebagai pekerja migran atau pejuang nafkah di negeri orang.
Hal ini memunculkan perdebatan: Apakah mereka adalah individu cerdas yang mencari kehidupan lebih baik, ataukah ini tanda kegagalan negara dalam mempertahankan putra-putri terbaiknya?
Sebagian pihak berpendapat bahwa keputusan untuk meninggalkan Indonesia adalah pilihan rasional.
Banyak anak muda yang memiliki keahlian tinggi namun merasa kurang dihargai di dalam negeri.
Gaji yang lebih besar, fasilitas pendidikan yang lebih baik, serta peluang karier yang menjanjikan menjadi daya tarik utama untuk menetap di luar negeri.
“Di Indonesia, kesempatan untuk berkembang terbatas. Sumber daya ada, tapi sistemnya sulit ditembus.
Di luar negeri, kompetisi lebih transparan,” ujar Arif (27), seorang insinyur muda yang kini bekerja di Jerman.
Selain itu, isu birokrasi yang berbelit dan korupsi yang masih merajalela juga menjadi alasan utama.
Banyak anak muda merasa bahwa sistem di Indonesia tidak memberikan kepastian bagi mereka untuk berkembang.
Alih-alih berjuang dalam ketidakpastian, mereka memilih untuk mencari masa depan yang lebih baik di tempat lain.
https://www.melintas.id/news/3456472...ewarganegaraan
Kalau saya punya uang, kepengen banget ke Stockholm







viniest dan 3 lainnya memberi reputasi
4
994
127


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan