- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
ORI027 Baru Terjual 67% dari Target, Cuan Kurang Gede?


TS
jaguarxj220
ORI027 Baru Terjual 67% dari Target, Cuan Kurang Gede?
Bloomberg Technoz, Jakarta - Masa penawaran instrumen investasi yang menyasar ritel, yaitu Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 027 akan segera berakhir pada 20 Februari atau tersisa tujuh hari lagi. Namun, sejauh ini, terlihat animo calon investor agak kurang greget.
Hal itu tercermin dari nilai pemesanan masuk sejauh ini yang masih jauh dari target sebesar Rp25 triliun.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan sampai Kamis sore kemarin, total nilai pemesanan untuk ORI027 yang ditawarkan dalam dua tenor itu baru sebesar Rp16,93 triliun atau baru 67,7% dari target indikatif yang ditetapkan oleh Pemerintah RI.
Jumlah pemesanan yang masuk sejauh ini lebih banyak mengincar ORI027-T3 yang bertenor tiga tahun. Nilai pemesanan untuk seri ini mencapai Rp15,13 triliun. Adapun untuk tenor lebih panjang, ORI027-T6, pemesanan yang masuk baru di kisaran Rp1,8 triliun.
Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Deni Ridwan menilai, realisasi pemesanan itu masih on the track menuju target Rp25 triliun.
Optimisme itu terutama karena pada 15 Februari esok akan ada ORI jatuh tempo, yaitu seri ORI021 dengan nilai outstanding sebesar Rp25 triliun.
"Kami harapkan investor ORI025 tersebut akan melakukan reinvestasi dana ke ORI027," kata Deni pada Bloomberg Technoz, Jumat pagi.
Berkaca pada penerbitan ORI seri sebelumnya pada periode yang sama yaitu kurang dari sepekan penutupan masa pemesanan, yang terjual juga baru Rp11,63 triliun pada Oktober tahun lalu. Seri tersebut yaitu ORI026 akhirnya terjual total Rp19,36 triliun, di bawah target indikatif Rp25 triliun.
Sementara ORI027 saat ini telah melampaui Rp16 triliun sehingga Deni optimistis sebelum penutupan pemesanan, ORI027 akan bisa memenuhi target penjualan.
ORI027 yang ditawarkan sejak Januari itu, memberikan kupon tetap sebesar 6,65% untuk seri ORI027-T3 dan sebesar 6,75% untuk ORI027-T6.
Dibandingkan deposito perbankan, pajak yang dikenakan pada obligasi ritel lebih rendah yaitu hanya 10% untuk pendapatan kupon yang didapatkan investor. Sementara pajak bunga deposito mencapai 20%.
Dari sisi tawaran imbal hasil, rata-rata bunga deposito perbankan dengan tenor terpanjang yakni 24 bulan (counter rate) memang masih lebih rendah, yaitu di kisaran 4,32% menurut data Bank Indonesia terakhir pada Desember lalu.
Sementara bila dibandingkan dengan tingkat bunga Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder saat ini, untuk seri FR atau PBS dengan tenor 3 tahun, berdasarkan data OTC Bloomberg pagi ini, ada di level 6,60% dan tenor 6 tahun ada kisaran 6,73%.
Mengacu data itu, tawaran ORI027 dengan imbalan di 6,65% dan 6,75% termasuk cukup menarik, sedikit terdiskon dibanding kisaran yield di pasar sekunder saat ini.
Simulasi Investasi
Memakai simulasi yang tersedia di aplikasi investasi Bibit, apabila seorang investor menempatkan Rp100 juta di ORI027-T3, maka ia bisa mendapatkan pendapatan tetap sebesar Rp498.780 per bulan selama tiga tahun. Kupon dibayarkan setiap tanggal 15 saban bulan.
Dengan demikian, selama tiga tahun investasi (hold to maturity), modal investasi Rp100 juta akan memberikan return senilai Rp17,76 juta.
ORI bisa dijual di pasar sekunder setelah penerimaan kupon pertama atau setelah 16 April nanti.
Di pasar sekunder saat ini, beberapa SBN tenor serupa terpantau harganya sedang terdiskon sedikit di bawah par (di bawah 100).
Contoh, FR0095 yang jatuh tempo pada 2028 nanti. Seri ini harganya saat ini ada di kisaran 99,5%, memberikan kupon tetap 6,375% dan yield sebesar 6,39%.
Yield dalam hal ini merujuk pada persentase tingkat pendapatan (return) yang bisa diperoleh investor bila memegang obligasi tersebut hingga jatuh tempo.
Sebagai gambaran, bila berinvestasi sebesar Rp100 juta di seri ini, investor akan mendapatkan return total sebesar Rp20,07 juta. Di mana pendapatan kupon tetap dibayarkan tiap 6 bulan sebesar Rp2,86 juta atau setara Rp478.000 per bulan.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...n-kurang-gede/
Woy bajjer... Ini surat utang pemerintah tolonglah dibeli..
Kalau perlu jual ginjal atau gadai otak gitu..
Hal itu tercermin dari nilai pemesanan masuk sejauh ini yang masih jauh dari target sebesar Rp25 triliun.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan sampai Kamis sore kemarin, total nilai pemesanan untuk ORI027 yang ditawarkan dalam dua tenor itu baru sebesar Rp16,93 triliun atau baru 67,7% dari target indikatif yang ditetapkan oleh Pemerintah RI.
Jumlah pemesanan yang masuk sejauh ini lebih banyak mengincar ORI027-T3 yang bertenor tiga tahun. Nilai pemesanan untuk seri ini mencapai Rp15,13 triliun. Adapun untuk tenor lebih panjang, ORI027-T6, pemesanan yang masuk baru di kisaran Rp1,8 triliun.
Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Deni Ridwan menilai, realisasi pemesanan itu masih on the track menuju target Rp25 triliun.
Optimisme itu terutama karena pada 15 Februari esok akan ada ORI jatuh tempo, yaitu seri ORI021 dengan nilai outstanding sebesar Rp25 triliun.
"Kami harapkan investor ORI025 tersebut akan melakukan reinvestasi dana ke ORI027," kata Deni pada Bloomberg Technoz, Jumat pagi.
Berkaca pada penerbitan ORI seri sebelumnya pada periode yang sama yaitu kurang dari sepekan penutupan masa pemesanan, yang terjual juga baru Rp11,63 triliun pada Oktober tahun lalu. Seri tersebut yaitu ORI026 akhirnya terjual total Rp19,36 triliun, di bawah target indikatif Rp25 triliun.
Sementara ORI027 saat ini telah melampaui Rp16 triliun sehingga Deni optimistis sebelum penutupan pemesanan, ORI027 akan bisa memenuhi target penjualan.
ORI027 yang ditawarkan sejak Januari itu, memberikan kupon tetap sebesar 6,65% untuk seri ORI027-T3 dan sebesar 6,75% untuk ORI027-T6.
Dibandingkan deposito perbankan, pajak yang dikenakan pada obligasi ritel lebih rendah yaitu hanya 10% untuk pendapatan kupon yang didapatkan investor. Sementara pajak bunga deposito mencapai 20%.
Dari sisi tawaran imbal hasil, rata-rata bunga deposito perbankan dengan tenor terpanjang yakni 24 bulan (counter rate) memang masih lebih rendah, yaitu di kisaran 4,32% menurut data Bank Indonesia terakhir pada Desember lalu.
Sementara bila dibandingkan dengan tingkat bunga Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder saat ini, untuk seri FR atau PBS dengan tenor 3 tahun, berdasarkan data OTC Bloomberg pagi ini, ada di level 6,60% dan tenor 6 tahun ada kisaran 6,73%.
Mengacu data itu, tawaran ORI027 dengan imbalan di 6,65% dan 6,75% termasuk cukup menarik, sedikit terdiskon dibanding kisaran yield di pasar sekunder saat ini.
Simulasi Investasi
Memakai simulasi yang tersedia di aplikasi investasi Bibit, apabila seorang investor menempatkan Rp100 juta di ORI027-T3, maka ia bisa mendapatkan pendapatan tetap sebesar Rp498.780 per bulan selama tiga tahun. Kupon dibayarkan setiap tanggal 15 saban bulan.
Dengan demikian, selama tiga tahun investasi (hold to maturity), modal investasi Rp100 juta akan memberikan return senilai Rp17,76 juta.
ORI bisa dijual di pasar sekunder setelah penerimaan kupon pertama atau setelah 16 April nanti.
Di pasar sekunder saat ini, beberapa SBN tenor serupa terpantau harganya sedang terdiskon sedikit di bawah par (di bawah 100).
Contoh, FR0095 yang jatuh tempo pada 2028 nanti. Seri ini harganya saat ini ada di kisaran 99,5%, memberikan kupon tetap 6,375% dan yield sebesar 6,39%.
Yield dalam hal ini merujuk pada persentase tingkat pendapatan (return) yang bisa diperoleh investor bila memegang obligasi tersebut hingga jatuh tempo.
Sebagai gambaran, bila berinvestasi sebesar Rp100 juta di seri ini, investor akan mendapatkan return total sebesar Rp20,07 juta. Di mana pendapatan kupon tetap dibayarkan tiap 6 bulan sebesar Rp2,86 juta atau setara Rp478.000 per bulan.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...n-kurang-gede/
Woy bajjer... Ini surat utang pemerintah tolonglah dibeli..

Kalau perlu jual ginjal atau gadai otak gitu..







aldonistic dan 4 lainnya memberi reputasi
5
356
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan