Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan satu tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), yakni Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata.
Pejabat Eselon I Kemenkeu itu diduga terlibat dalam kasus Jiwasraya saat dirinya masih menjabat sebagai Kabiro Asuransi pada Bapepam LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) 2006-2012.

Nama Isa Rachmatarwata sempat terkenal karena pernah disebut-sebut oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai 'orang terkaya di Indonesia'. Pernyataan itu disampaikan Sri Mulyani dalam orientasi calon ASN Kementerian Keuangan 2021 yang dilakukan secara virtual.

Tentu saja, pernyataan Sri Mulyani mengenai kekayaan anak buahnya di sini merujuk pada jumlah kekayaan negara yang dikelola oleh Isa Rachmatarwata sebagai pimpinan DJKN. Di mana DJKN adalah unit Kementerian Keuangan yang mengelola seluruh aset pemerintah, baik berupa barang maupun saham.

"Pak Isa Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, nah ini orang paling kaya di seluruh Indonesia. Memegang berapa pak, kekayaan negaranya pak Isa?," katanya dalam acara orientasi tersebut, Rabu (17/2/2021) lalu.

Pertanyaan itu pun disambut oleh mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini dengan mengungkapkan kekayaan negara yang dikelola oleh DJKN Kemenkeu, baik yang berasal dari penerimaan negara dari pajak, bea dan cukai, penerimaan negara bukan pajak, dan utang.

"Sekarang kalau yang barang milik negara (BMN) Rp 6.000 triliun, Bu. Sementara untuk kekayaan negara dipisahkan kita ada Rp 2.400 triliun," jawab Isa.

Sebagai informasi, dalam catatan detikcom penetapan Isa sebagai tersangka oleh Kejagung berdasarkan pada laporan pemeriksaan investigasi atas kasus korupsi di PT Jiwasraya dan sudah sesuai dengan alat bukti. Dikatakan kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 16,8 triliun.

"Malam hari ini penyidik telah menemukan bukti yang cukup adanya perbuatan pidana yang dilakukan oleh IR, yang saat itu menjabat sebagai Kabiro Asuransi pada Bapepam LK 2006-2012. Yang bersangkutan saat ini menjabat Dirjen Anggaran pada Kementerian Keuangan RI," kata Direktur Penyidikan Kejagung, Abdul Qohar, dalam konferensi pers di Kejagung, Jumat (7/2/2025) kemarin.

"Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan investigasi penghitungan kerugian negara atas pemulihan keuangan pada PT Jiwasraya 2008-2018 sejumlah Rp 16.807.283.375.000," jelas Qohar.

sumurrrr

orang terkaya sih mungkin tidak. tp masuk dlm jajaran pns terkaya harusnya iyaa.. apalagi dirjen dirjen kemenkeu.



dirjen pajak aja harta naik 22 miliar dlm brp tahun doang