Pada tanggal 9 Februari 2025, sekelompok orang yang tergabung dalam Aliansi Rakyat mengadakan aksi unjuk rasa di dekat kediaman mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berlokasi di Sumber, Banjarsari. Aksi yang diwarnai konvoi ini menjadi sorotan publik, mengingat tuntutan yang diusung demonstran adalah meminta agar Jokowi diadili. Konteks dari protes ini dipicu oleh kritik tajam terhadap kebijakan yang diambil oleh mantan Presiden selama masa jabatan dan dampaknya terhadap ekonomi nasional.



Beberapa isu penting yang diangkat dalam aksi ini mencerminkan ketidakpuasan massa terhadap kebijakan ekonomi Jokowi, yang dinilai terlalu berpihak pada kepentingan asing.

1. Kritik Terhadap Investasi Asing

Salah satu fokus utama demonstrasi ini adalah kritik terhadap kebijakan Jokowi yang dianggap lebih mengutamakan investasi asing, khususnya dari Cina. Demonstran menuduh Jokowi telah mengabaikan kepentingan nasional dengan memberikan prioritas kepada proyek-proyek besar yang melibatkan modal asing. Salah satu proyek yang menjadi sorotan adalah Pantai Indah Kapuk, yang dianggap telah merugikan negara. Para demonstran mengklaim bahwa proyek tersebut lebih menguntungkan pihak asing dan berpotensi menimbulkan kerugian jangka panjang bagi masyarakat lokal.

2. Permasalahan Kedaulatan Ekonomi

Kedua, demonstran menyoroti masalah kedaulatan ekonomi yang dinilai telah terganggu selama masa kepemimpinan Jokowi. Banyak di antara mereka yang berpendapat bahwa kebijakan-kebijakan ekonomi yang diterapkan lebih menguntungkan investor asing ketimbang rakyat Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, mereka juga mengkritik kebijakan sertifikasi laut yang dianggap merugikan kepentingan Indonesia, serta mengancam kedaulatan negara di bidang sumber daya alam.

3. Sentimen Nasionalisme

Aspek ketiga yang hadir dalam aksi ini adalah sentimen nasionalisme. Para demonstran menyatakan bahwa protes ini merupakan upaya untuk membela negara dari ancaman penjajahan ekonomi yang dilakukan oleh pihak asing. Mereka menganggap bahwa kebijakan yang pro-asing, tanpa memikirkan dampak bagi masyarakat lokal, dapat merusak identitas dan kedaulatan Indonesia. Di sepanjang rute konvoi, massa meneriakkan slogan-slogan seperti "Adili Jokowi", menekankan posisi mereka dalam memperjuangkan kepentingan bangsa.
Tanggapan Pemerintah



Mantan Presiden Joko Widodo menanggapi aksi protes ini dengan sikap tenang. Tidak terlihat adanya tindakan langsung yang diambil oleh Jokowi terhadap para demonstran. Sikap ini mungkin mencerminkan strategi politik untuk menghadapi kritik, dengan harapan bahwa isu-isu tersebut dapat diselesaikan melalui dialog dan pendekatan yang lebih konstruktif, tanpa meningkatkan ketegangan antara pemerintah dan masyarakat.

sumber gambar dan berita TribunNews