Dalam perkembangan terbaru mengenai dugaan pelanggaran etika dalam tubuh kepolisian, tiga anggota Polri kini terlibat dalam kasus pemerasan yang serius.

Kasus ini bermula dari tindakan mereka terhadap seorang tersangka pembunuhan, di mana ketiga anggota tersebut diduga melakukan pemerasan dengan menerima sejumlah uang yang sangat besar, mencapai miliaran rupiah, untuk menghentikan penyidikan dan membebaskan tersangka.



Akibat dari tindakan tidak profesional ini, mereka telah menerima sanksi yang cukup berat, yaitu pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH). Dalam proses penegakan hukum, salah satu dari anggota yang dipecat, AKBP Bintoro, telah mengajukan banding terhadap keputusan yang diambil. Proses banding ini akan menjadi sorotan banyak pihak terkait keadilan dan transparansi dalam penanganan kasus internal kepolisian.

Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menekankan bahwa sanksi pemecatan juga telah dijatuhkan kepada AKP Mariana, yang dinyatakan sebagai anggota terbaru yang menerima tindakan disiplin tersebut. Kejadian ini mengungkapkan adanya isu serius dalam institusi kepolisian, terutama terkait integritas dan akuntabilitas anggota dalam menjalankan tugasnya. Meskipun AKBP Bintoro membantah tuduhan pemerasan, dia telah dinyatakan bersalah dalam sidang etik, mencerminkan betapa pentingnya standar perilaku yang tinggi dalam institusi penegak hukum.



sumber gambar dan berita Official iNews