Riris Haryati selaku direktur utama PT Nobel Riggindo Samudra ditetapkan menjadi tersangka kasus penyelundupan tali kawat baja yang disimpan di gudang yang terletak di kawasan pergudangan cikarang selatan, bekasi, jawa barat.

Modus yang dilakukan oleh PT Nobel Riggindo Samudra adalah dengan melakukan impor ilegal dari negara Korea Selatan, Portugal, India dan Singapura yaitu penyelundupan tali kawat baja senilai sekitar 16 milliar rupiah.

Kasus tersebut sedang ramai dan hangat dibicarakan karena merugikan negara hingga mencapai 21 milliar rupiah. Adapun hal yang dilakukan yaitu mengganti kode HS pada dokumen PIB dari tali kawat baja menjadi batang kecil agar menghindari barang wajib SNI.

Diketahui selama ini PT Nobel Riggindo Samudra tidak membayar PPN, PPH dan Bea Masuk serta DM dan mendapatkan keuntungan dari hal-hal tersebut. Bareskrim Polri sudah memantau kasus ini sejak November 2024 dan menetapkan Riris Haryati sebagai tersangka.