BEIJING — China menentang tindakan Amerika Serikat yang disebut sebagai “pencemaran dan sabotase” terhadap Inisiatif Belt and Road di Panama melalui “tekanan dan paksaan,” kata Kementerian Luar Negeri China pada Jumat (7 Februari), setelah negara Amerika Selatan itu memutuskan keluar dari program tersebut.

Dalam konferensi pers rutin, juru bicara kementerian, Lin Jian, mengatakan bahwa China sangat menyesalkan keputusan Panama.

"Kami berharap Panama akan membuat keputusan yang tepat berdasarkan kepentingan keseluruhan hubungan bilateral serta kepentingan jangka panjang kedua bangsa, dan menghilangkan campur tangan eksternal," tambahnya.

Panama secara resmi telah menyerahkan dokumen untuk keluar dari Inisiatif Belt and Road, kata Presiden Jose Raul Mulino pada Kamis, setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio bulan ini. Namun, ia membantah bahwa AS telah meminta Panama untuk mengambil langkah tersebut.

Lebih dari 20 negara di Amerika Latin termasuk di antara lebih dari 150 negara yang telah berpartisipasi dalam Inisiatif Belt and Road, yang menurut Lin telah membawa manfaat bagi masyarakat mereka.

China memperkenalkan Inisiatif Belt and Road pada tahun 2013.

Pada November 2017, Panama menjadi negara Amerika Latin pertama yang secara resmi bergabung, hanya lima bulan setelah mengalihkan hubungan diplomatiknya dari Taiwan ke China. Beijing mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

Presiden AS saat itu, Donald Trump, berulang kali mengatakan bahwa Panama telah menyerahkan kendali Terusan Panama kepada China, sebuah tuduhan yang dibantah oleh kedua negara.


China protests Panama over its exit from Belt and Road Initiative

Ada yang kebakaran jenggot ketika Panama tiba-tiba berbalik arah, dan hanya bisa manggut-manggut tak berdaya.

Well, terusan Panama dulu dibangun oleh Amerika, jadi tolong dibantulah untuk sedikit tahu diri. Lebih baik Tiongkok membangun tiruan dari terusan Panama saja agar identitasnya sebagai negara copycat tetap terjaga.