- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pemuda Pancasila Tolak Pramoedya Dijadikan Nama Jalan di Blora


TS
mabdulkarim
Pemuda Pancasila Tolak Pramoedya Dijadikan Nama Jalan di Blora
Pemuda Pancasila Tolak Pramoedya Dijadikan Nama Jalan di Blora

Adhik Kurniawan Redaksi - Espos.id
Kamis, 6 Februari 2025 - 19:51 WIB
normal sedang besar
share
Pemuda Pancasila Tolak Pramoedya Dijadikan Nama Jalan di Blora
ESPOS.ID - Pramoedya Ananta Toer (Istimewa/Wikipedia)
Esposin, BLORA – DPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), mengeluarkan surat imbauan yang ditujukan kepada Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) setempat, terkait penolakan nama jalan baru menggunakan nama Pramoedya Ananta Toer.
Menurut organisasi masyarakat (Ormas) ini, sosok sastrawan asal Blora tersebut dinilai sebagai seorang yang memiliki latar belakang radikal kiri.[/]
Adapun surat DPC PP Blora tersebut tetuang dalam nomor 221.020/MPC-PP/BLA/II2025. Pada intinya, dalam surat ini DPC PP Blora meminta pemerintah setempat untuk mengkaji ulang penamaan nama jalan baru menggunakan sosok Pramoedya Ananta Toer.
Ketua DPC PP Blora, Munaji, membenarkan terkait adanya surat perihal imbauan kepada Kesbangpol Blora tersebut. Ia menjelaskan, penolakan ini bertujuan untuk menjaga kejolak kemudian hari.
[b]“Cek, di Badan Intelijen Negara, Mabes Polri atau di Kodim, [Pram] ada dugaan keterlibatan eks komunis. Nanti kalo nama jalan dikasih ada eks komunis seperti itu kan, maaf, akan timbul Jalan Aidit, Jalan Untung,” jelas Munaji, Kamis (6/2/2025).
Munaji pun menegaskan permasalahan DPC PP Blora hanya pada memberi nama jalan baru menggunakan sosok Pram. Terkait kegiatan Festival Blora “Se-Abad Pram” pihaknya tak memiliki masalah dan mendukungnya.
“Kalau kegiatan Pak Menteri Kebudayaan [Fadli Zon] dan yang lainnya kita dukung semuanya. Hanya penamaan jalan saja,” tegasnya.
Munaji menambahkan, surat perihal permohonan pengkajian ulang nama jalan baru tersebut sudah direspons positif oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora. Nantinya, akan ada undangan untuk berdiskusi membahas nama yang pas dan tidak menimbulkan gejolak ke depannya bersama pemerintah setempat sampai tokoh masyarakat.
“Alhamdulillah sudah clear, Pak Bupati mau mengkaji ulang. Dan Pemuda Pancasila sebenarnya lebih baik nama jalan itu Jalan Samin Surosentiko atau Arief Rohman malah enggak apa-apa. Mereka pahlawan kemerdekaan asli Blora atau tokoh-tokoh Blora lainnya,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Kesbangpol Jateng, Haerudin, mengaku tak terlalu tahu persis mengenai permasalahan penamaan jalan di Blora. Namun, soal ekstrem radikal kirinya ia senada bila ada bagusnya untuk dirembug terlebih dahulu.
“Dikaji agar nanti dikemudian hari tidak menimbulkan kontroversi. Misalnya seseorang sudah dijadikan nama jalan, itu kasihan keluarganya kalau diprotes oleh masyarakat. Saya sepakat dikaji secara mendalam sehingga ada keputusan itu akan ditetapkan, ditunda atau dianulir,” kata Haerudin.
Haerudin menambahkan, Kesbangpol Jateng sifarnya hanya memantau permasalahan ini. Sebab, penanganan secara menyeluruh berada di Kesbangpol Blora.
“Kami memonitor. Tetapi ini porsinya Kabupaten Blora, kami sifatnya koordinasi dalam hal ini jajaran Kesbangpol Blora. Dalam hal ini, posisi kami dalam hal menjaga kondusifitas. Kami tidak dalam kapasitas ini yang benar siapa, yang salah siapa, tetapi dalam posisi menjaga kondusifitas dalam pengertian segala sesuatu dikaji dengan baik sehingga hasilnya tidak menimbulkan kontroversi,” jelas dia.
https://regional.espos.id/pemuda-pan...-blora-2057157
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dukung Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mendapatkan buku karya Pramoedya Ananta Toer. Dia menilai tepat jika di Blora ada nama jalan Pramoedya Ananta Toer, Kamis (6/2/2025).
BLORA, muria.suaramerdeka.com- Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menilai sangat tepat jika di Kabupaten Blora ada nama jalan Pramoedya Ananta Toer.
Pernyataan itu dikemukakan Menteri Fadli Zon saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Festival Blora Seabad Pram di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Kamis (6/2/2025).
Hanya saja peresmian nama jalan Pramoedya Ananta Toer yang awalnya akan dilakukan pada Kamis itu urung dilakukan.
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dalam sambutannya mengaku mengenal Pramoedya Ananta Toer melalui karya-karyanya.
Karya berupa roman dan novel itu antara lain dibacanya saat masih SMA dan Mahasiswa.
''Saya tentu mengenal Pramoedya Ananta Toer dari karya-karya beliau, novel-novelnya yang sangat besar terutama Tetralogi Buru. Saya baca ketika masih SMA dan mahasiswa,'' katanya.
Menurut Menteri Fadli Zon, melalui karya-karya Pram tersebut, nama Blora dikenal luas di kalangan masyarakat di tingkat nasional maupun di dunia.
''Yang memperkenalkan Blora ke Indonesia dan dunia adalah Pramoedya Ananta Toer. Karena melalui karya-karyanya mulai dari Cerita dari Blora, Gadis Pantai, Perburuan, bahkan kalau kita lihat dari Tetralogi Buru, yang diceritakan juga adalah orang Blora yaitu Mas Tirto Adhi Soerjo, seorang tokoh pers perintis pergerakan boleh dibilang Bapak pers Indonesia yang selalu dipersonifikasikan sebagai Minke di dalam karya novel Pram,'' kata Menteri Fadli Zon.
Sehingga, kata Menteri, nama Pramoedya Ananta Toer tidak bisa dipisahkan dari Blora yang merupakan tanah kelahiran Pram.
Dia pun menilai adanya rencana penamaan salah satu ruas jalan di Kabupaten Blora dengan nama Pramoedya Ananta Toer adalah langkah yang pas.
''Tadi dibilang ada rencana membuat nama jalan di Blora ini dengan jalan Pramoedya Ananta Toer. Saya fikir itu adalah satu langkah yang sangat tepat, sangat benar,'' tegas Menteri Fadli Zon.
Menurutnya, dengan adanya nama jalan Pram itu, orang bisa melihat dan lebih mengenal Pramoedya Ananta Toer dan Kabupaten Blora.
''Saya kira beliau sangat berjasa bagi Blora karena memperkenalkan begitu banyak cerita-cerita dari Blora,'' kata Menteri.
Sementara itu menjawab pertanyaan adanya pro kontra penamaan jalan Pramoedya Ananta Toer di Kabupaten Blora, Menteri Fadli Zon menilai adalah hal yang wajar.
Menurutnya, kewenangan pemberian nama jalan ada pada pemerintah daerah. ''Saya kira nanti pemerintah daerah bersama DPRD membuat regulasinya,’’ ujar Menteri Fadli Zon.
https://muria.suaramerdeka.com/nasio...ya-ananta-toer
Mungkin harus Presiden Prabowo yang memberi arahan untuk nama jalan Pram dipakai di Blora dan beberapa daerah di Indonesia biar PP tidak mempermasalahkannya secara Pramoedya adalah tokoh besar dalam bidang sastra Indonesia, tapi PP masih mempermasalahkan Pram pernah di Lekra dan diasingkan di pulau Buru. Toh Pram tidak terlibat dalam organisasi PKI bahkan beberapa tokoh komunis pun pernah jadi pahlawan nasional di masa Presiden Sukarno

Adhik Kurniawan Redaksi - Espos.id
Kamis, 6 Februari 2025 - 19:51 WIB
normal sedang besar
share
Pemuda Pancasila Tolak Pramoedya Dijadikan Nama Jalan di Blora
ESPOS.ID - Pramoedya Ananta Toer (Istimewa/Wikipedia)
Esposin, BLORA – DPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), mengeluarkan surat imbauan yang ditujukan kepada Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) setempat, terkait penolakan nama jalan baru menggunakan nama Pramoedya Ananta Toer.
Menurut organisasi masyarakat (Ormas) ini, sosok sastrawan asal Blora tersebut dinilai sebagai seorang yang memiliki latar belakang radikal kiri.[/]
Adapun surat DPC PP Blora tersebut tetuang dalam nomor 221.020/MPC-PP/BLA/II2025. Pada intinya, dalam surat ini DPC PP Blora meminta pemerintah setempat untuk mengkaji ulang penamaan nama jalan baru menggunakan sosok Pramoedya Ananta Toer.
Ketua DPC PP Blora, Munaji, membenarkan terkait adanya surat perihal imbauan kepada Kesbangpol Blora tersebut. Ia menjelaskan, penolakan ini bertujuan untuk menjaga kejolak kemudian hari.
[b]“Cek, di Badan Intelijen Negara, Mabes Polri atau di Kodim, [Pram] ada dugaan keterlibatan eks komunis. Nanti kalo nama jalan dikasih ada eks komunis seperti itu kan, maaf, akan timbul Jalan Aidit, Jalan Untung,” jelas Munaji, Kamis (6/2/2025).
Munaji pun menegaskan permasalahan DPC PP Blora hanya pada memberi nama jalan baru menggunakan sosok Pram. Terkait kegiatan Festival Blora “Se-Abad Pram” pihaknya tak memiliki masalah dan mendukungnya.
“Kalau kegiatan Pak Menteri Kebudayaan [Fadli Zon] dan yang lainnya kita dukung semuanya. Hanya penamaan jalan saja,” tegasnya.
Munaji menambahkan, surat perihal permohonan pengkajian ulang nama jalan baru tersebut sudah direspons positif oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora. Nantinya, akan ada undangan untuk berdiskusi membahas nama yang pas dan tidak menimbulkan gejolak ke depannya bersama pemerintah setempat sampai tokoh masyarakat.
“Alhamdulillah sudah clear, Pak Bupati mau mengkaji ulang. Dan Pemuda Pancasila sebenarnya lebih baik nama jalan itu Jalan Samin Surosentiko atau Arief Rohman malah enggak apa-apa. Mereka pahlawan kemerdekaan asli Blora atau tokoh-tokoh Blora lainnya,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Kesbangpol Jateng, Haerudin, mengaku tak terlalu tahu persis mengenai permasalahan penamaan jalan di Blora. Namun, soal ekstrem radikal kirinya ia senada bila ada bagusnya untuk dirembug terlebih dahulu.
“Dikaji agar nanti dikemudian hari tidak menimbulkan kontroversi. Misalnya seseorang sudah dijadikan nama jalan, itu kasihan keluarganya kalau diprotes oleh masyarakat. Saya sepakat dikaji secara mendalam sehingga ada keputusan itu akan ditetapkan, ditunda atau dianulir,” kata Haerudin.
Haerudin menambahkan, Kesbangpol Jateng sifarnya hanya memantau permasalahan ini. Sebab, penanganan secara menyeluruh berada di Kesbangpol Blora.
“Kami memonitor. Tetapi ini porsinya Kabupaten Blora, kami sifatnya koordinasi dalam hal ini jajaran Kesbangpol Blora. Dalam hal ini, posisi kami dalam hal menjaga kondusifitas. Kami tidak dalam kapasitas ini yang benar siapa, yang salah siapa, tetapi dalam posisi menjaga kondusifitas dalam pengertian segala sesuatu dikaji dengan baik sehingga hasilnya tidak menimbulkan kontroversi,” jelas dia.
https://regional.espos.id/pemuda-pan...-blora-2057157
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dukung Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mendapatkan buku karya Pramoedya Ananta Toer. Dia menilai tepat jika di Blora ada nama jalan Pramoedya Ananta Toer, Kamis (6/2/2025).
BLORA, muria.suaramerdeka.com- Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menilai sangat tepat jika di Kabupaten Blora ada nama jalan Pramoedya Ananta Toer.
Pernyataan itu dikemukakan Menteri Fadli Zon saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Festival Blora Seabad Pram di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Kamis (6/2/2025).
Hanya saja peresmian nama jalan Pramoedya Ananta Toer yang awalnya akan dilakukan pada Kamis itu urung dilakukan.
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dalam sambutannya mengaku mengenal Pramoedya Ananta Toer melalui karya-karyanya.
Karya berupa roman dan novel itu antara lain dibacanya saat masih SMA dan Mahasiswa.
''Saya tentu mengenal Pramoedya Ananta Toer dari karya-karya beliau, novel-novelnya yang sangat besar terutama Tetralogi Buru. Saya baca ketika masih SMA dan mahasiswa,'' katanya.
Menurut Menteri Fadli Zon, melalui karya-karya Pram tersebut, nama Blora dikenal luas di kalangan masyarakat di tingkat nasional maupun di dunia.
''Yang memperkenalkan Blora ke Indonesia dan dunia adalah Pramoedya Ananta Toer. Karena melalui karya-karyanya mulai dari Cerita dari Blora, Gadis Pantai, Perburuan, bahkan kalau kita lihat dari Tetralogi Buru, yang diceritakan juga adalah orang Blora yaitu Mas Tirto Adhi Soerjo, seorang tokoh pers perintis pergerakan boleh dibilang Bapak pers Indonesia yang selalu dipersonifikasikan sebagai Minke di dalam karya novel Pram,'' kata Menteri Fadli Zon.
Sehingga, kata Menteri, nama Pramoedya Ananta Toer tidak bisa dipisahkan dari Blora yang merupakan tanah kelahiran Pram.
Dia pun menilai adanya rencana penamaan salah satu ruas jalan di Kabupaten Blora dengan nama Pramoedya Ananta Toer adalah langkah yang pas.
''Tadi dibilang ada rencana membuat nama jalan di Blora ini dengan jalan Pramoedya Ananta Toer. Saya fikir itu adalah satu langkah yang sangat tepat, sangat benar,'' tegas Menteri Fadli Zon.
Menurutnya, dengan adanya nama jalan Pram itu, orang bisa melihat dan lebih mengenal Pramoedya Ananta Toer dan Kabupaten Blora.
''Saya kira beliau sangat berjasa bagi Blora karena memperkenalkan begitu banyak cerita-cerita dari Blora,'' kata Menteri.
Sementara itu menjawab pertanyaan adanya pro kontra penamaan jalan Pramoedya Ananta Toer di Kabupaten Blora, Menteri Fadli Zon menilai adalah hal yang wajar.
Menurutnya, kewenangan pemberian nama jalan ada pada pemerintah daerah. ''Saya kira nanti pemerintah daerah bersama DPRD membuat regulasinya,’’ ujar Menteri Fadli Zon.
https://muria.suaramerdeka.com/nasio...ya-ananta-toer
Mungkin harus Presiden Prabowo yang memberi arahan untuk nama jalan Pram dipakai di Blora dan beberapa daerah di Indonesia biar PP tidak mempermasalahkannya secara Pramoedya adalah tokoh besar dalam bidang sastra Indonesia, tapi PP masih mempermasalahkan Pram pernah di Lekra dan diasingkan di pulau Buru. Toh Pram tidak terlibat dalam organisasi PKI bahkan beberapa tokoh komunis pun pernah jadi pahlawan nasional di masa Presiden Sukarno
0
324
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan