- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Prihatin soal HIV/AIDS dan LGBT di Banda Aceh, Begini Kata Anggota Komisi IV DPRK


TS
dragonroar
Prihatin soal HIV/AIDS dan LGBT di Banda Aceh, Begini Kata Anggota Komisi IV DPRK
Prihatin soal HIV/AIDS dan LGBT di Banda Aceh, Begini Kata Anggota Komisi IV DPRK
Tayang: Rabu, 5 Februari 2025 08:21 WIB

Anggota Komisi IV DPRK Banda Aceh, Mehran Gara R
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota Komisi IV DPRK Banda Aceh, Mehran Gara R angkat bicara terkait beberapa isu yang ramai di ibu kota provinsi ini, termasuk soal peningkatan kasus HIV/AIDS di Banda Aceh yang didominasi oleh penularan di kalangan laki-laki dengan orientasi homoseksual.
Politisi Partai Gerindra itu menegaskan, permasalahan HIV/AIDS dan LGBT ini harus ditangani secara komprehensif, dengan pendekatan sesuai nilai-nilai syariat Islam yang diterapkan di Kota Banda Aceh.
“Sangat prihatin dengan meningkatnya angka pengidap HIV di Banda Aceh. Ini bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga menyangkut moral, sosial, dan akidah,” ujar Mehran Gara R, Rabu (5/2/2025).
“Kita harus memperkuat pengawasan dan penegakan aturan untuk mencegah penyebaran perilaku menyimpang yang menjadi faktor utama dalam peningkatan kasus ini,” tambahnya.
Dia menekankan, Pemerintah Kota Banda Aceh bersama DPRK dan seluruh stakeholder terkait harus bekerja sama memperketat regulasi serta memperbanyak program edukasi berbasis agama dan sosial.
“Kita harus memperkuat pendidikan sejak dini, baik di sekolah maupun di masyarakat, agar generasi muda memahami bahaya pergaulan bebas dan perilaku menyimpang. Program pencegahan harus lebih aktif dilakukan di pesantren, masjid, dan majelis taklim,” tambahnya.
Selain itu, Mehran mendorong Dinas Kesehatan dan instansi terkait untuk meningkatkan upaya deteksi dini serta rehabilitasi bagi kelompok rentan.
“Harus ada langkah nyata, seperti pemeriksaan kesehatan yang lebih masif, pembinaan moral dan keagamaan, serta pendampingan bagi mereka yang ingin kembali ke jalan yang benar,” tegasnya.
Dikatakannya, DPRK Banda Aceh berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan yang mendukung upaya pencegahan HIV/AIDS serta menindaklanjuti segala bentuk penyimpangan sosial yang berpotensi merusak generasi mendatang.
Dia juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan tidak membiarkan praktik-praktik yang bertentangan dengan norma agama berkembang di Banda Aceh.
“Tidak boleh menormalisasi sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai syariat. Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bermartabat,” kata Mehran.
“Kita berharap jangan ada lagi terjadi kasus LGBT yang digerebek warga di salah satu kamar indekos beberapa hari yang lalu. Sangat memalukan bila daerah kita yang berlabel syariat Islam ini, kasus HIV dan LGBT terus meningkat,” tutupnya. (*)
https://aceh.tribunnews.com/2025/02/...komisi-iv-dprk
Tayang: Rabu, 5 Februari 2025 08:21 WIB

Anggota Komisi IV DPRK Banda Aceh, Mehran Gara R
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota Komisi IV DPRK Banda Aceh, Mehran Gara R angkat bicara terkait beberapa isu yang ramai di ibu kota provinsi ini, termasuk soal peningkatan kasus HIV/AIDS di Banda Aceh yang didominasi oleh penularan di kalangan laki-laki dengan orientasi homoseksual.
Politisi Partai Gerindra itu menegaskan, permasalahan HIV/AIDS dan LGBT ini harus ditangani secara komprehensif, dengan pendekatan sesuai nilai-nilai syariat Islam yang diterapkan di Kota Banda Aceh.
“Sangat prihatin dengan meningkatnya angka pengidap HIV di Banda Aceh. Ini bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga menyangkut moral, sosial, dan akidah,” ujar Mehran Gara R, Rabu (5/2/2025).
“Kita harus memperkuat pengawasan dan penegakan aturan untuk mencegah penyebaran perilaku menyimpang yang menjadi faktor utama dalam peningkatan kasus ini,” tambahnya.
Dia menekankan, Pemerintah Kota Banda Aceh bersama DPRK dan seluruh stakeholder terkait harus bekerja sama memperketat regulasi serta memperbanyak program edukasi berbasis agama dan sosial.
“Kita harus memperkuat pendidikan sejak dini, baik di sekolah maupun di masyarakat, agar generasi muda memahami bahaya pergaulan bebas dan perilaku menyimpang. Program pencegahan harus lebih aktif dilakukan di pesantren, masjid, dan majelis taklim,” tambahnya.
Selain itu, Mehran mendorong Dinas Kesehatan dan instansi terkait untuk meningkatkan upaya deteksi dini serta rehabilitasi bagi kelompok rentan.
“Harus ada langkah nyata, seperti pemeriksaan kesehatan yang lebih masif, pembinaan moral dan keagamaan, serta pendampingan bagi mereka yang ingin kembali ke jalan yang benar,” tegasnya.
Dikatakannya, DPRK Banda Aceh berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan yang mendukung upaya pencegahan HIV/AIDS serta menindaklanjuti segala bentuk penyimpangan sosial yang berpotensi merusak generasi mendatang.
Dia juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan tidak membiarkan praktik-praktik yang bertentangan dengan norma agama berkembang di Banda Aceh.
“Tidak boleh menormalisasi sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai syariat. Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bermartabat,” kata Mehran.
“Kita berharap jangan ada lagi terjadi kasus LGBT yang digerebek warga di salah satu kamar indekos beberapa hari yang lalu. Sangat memalukan bila daerah kita yang berlabel syariat Islam ini, kasus HIV dan LGBT terus meningkat,” tutupnya. (*)
https://aceh.tribunnews.com/2025/02/...komisi-iv-dprk
0
320
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan