- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ibu Penjual Nasi Uduk Meninggal Dunia Akibat Kelelahan Saat Antre
TS
nomorejuly
Ibu Penjual Nasi Uduk Meninggal Dunia Akibat Kelelahan Saat Antre
Judul kepanjangan, dipotong tanpa mengurangi esensi.
Kebijakan Baru Distribusi Gas Elpiji 3 Kg, Ibu Penjual Nasi Uduk Meninggal Dunia Akibat Kelelahan Saat Antre
PR GARUT – Di tengah kebijakan baru pemerintah terkait distribusi Gas elpiji 3 kilogram mulai memakan korban. Seorang warga bernama Yonih (62), seorang ibu penjual nasi uduk di Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan, Banten meninggal dunia. Yonih meninggal dunia diduga kelelahan saat mengantre untuk mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg.
Pagi itu, sekitar pukul 10.00 WIB, Yonih berangkat dari rumah menuju agen gas elpiji terdekat yang berjarak sekitar 500 meter. Warga yang melihatnya mengatakan bahwa Yonih tampak sempoyongan sembari menenteng dua tabung gas. Meski sempat beristirahat sejenak, kondisi fisiknya yang sudah lelah tidak mampu bertahan. Yonih terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut segera membawanya ke rumah, sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun sayang, nyawa Yonih tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 13.30 WIB.
Menurut Dedi, kerabat korban, Yonih tidak menunjukkan gejala penyakit sebelumnya. “Pagi-pagi dia masih jualan nasi uduk, sempat ngobrol sama saya soal gas. Katanya dengar ada info gas mau turun, jadi dia siap-siap cari,” ungkap Dedi.
Ia menduga kelelahan akibat rutinitas harian yang berat dan antrean gas elpiji menjadi penyebab utama kepergian Yonih.
Belum Melapor ke Presiden
Menanggapi gejolak di masyarakat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengakui adanya dinamika di masyarakat terkait larangan tersebut. Namun, ia menyatakan belum melaporkan masalah ini kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Ya itu kan jangan semua hal ke Presiden," ujar Bahlil di Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/2/2025). Menurutnya, setiap menteri memiliki tanggung jawab masing-masing dan tidak semua permasalahan harus langsung dilaporkan kepada Presiden.
Bahlil menekankan bahwa kementeriannya akan menyelesaikan kisruh elpiji 3 kg jika ada kesalahan dalam pelaksanaan kebijakan. Namun, hingga kini, solusi konkret untuk mengatasi distribusi gas bersubsidi yang merata belum terlihat.***
Kebijakan Baru Distribusi Gas Elpiji 3 Kg, Ibu Penjual Nasi Uduk Meninggal Dunia Akibat Kelelahan Saat Antre
Sudah jatuh korban seorang ibu akibat kebijakan baru distribusi Gas Elpiji 3 Kg.
Kira-kira harus jatuh korban berapa jiwa lagi agar pak menteri Bahlul mengubah lagi kebijakannya ke kondisi semula?
Semua menteri titipannya Mulyono kok pada bikin gaduh?
Quote:
Kebijakan Baru Distribusi Gas Elpiji 3 Kg, Ibu Penjual Nasi Uduk Meninggal Dunia Akibat Kelelahan Saat Antre
PR GARUT – Di tengah kebijakan baru pemerintah terkait distribusi Gas elpiji 3 kilogram mulai memakan korban. Seorang warga bernama Yonih (62), seorang ibu penjual nasi uduk di Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan, Banten meninggal dunia. Yonih meninggal dunia diduga kelelahan saat mengantre untuk mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg.
Pagi itu, sekitar pukul 10.00 WIB, Yonih berangkat dari rumah menuju agen gas elpiji terdekat yang berjarak sekitar 500 meter. Warga yang melihatnya mengatakan bahwa Yonih tampak sempoyongan sembari menenteng dua tabung gas. Meski sempat beristirahat sejenak, kondisi fisiknya yang sudah lelah tidak mampu bertahan. Yonih terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut segera membawanya ke rumah, sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun sayang, nyawa Yonih tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 13.30 WIB.
Menurut Dedi, kerabat korban, Yonih tidak menunjukkan gejala penyakit sebelumnya. “Pagi-pagi dia masih jualan nasi uduk, sempat ngobrol sama saya soal gas. Katanya dengar ada info gas mau turun, jadi dia siap-siap cari,” ungkap Dedi.
Ia menduga kelelahan akibat rutinitas harian yang berat dan antrean gas elpiji menjadi penyebab utama kepergian Yonih.
Belum Melapor ke Presiden
Menanggapi gejolak di masyarakat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengakui adanya dinamika di masyarakat terkait larangan tersebut. Namun, ia menyatakan belum melaporkan masalah ini kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Ya itu kan jangan semua hal ke Presiden," ujar Bahlil di Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/2/2025). Menurutnya, setiap menteri memiliki tanggung jawab masing-masing dan tidak semua permasalahan harus langsung dilaporkan kepada Presiden.
Bahlil menekankan bahwa kementeriannya akan menyelesaikan kisruh elpiji 3 kg jika ada kesalahan dalam pelaksanaan kebijakan. Namun, hingga kini, solusi konkret untuk mengatasi distribusi gas bersubsidi yang merata belum terlihat.***
Kebijakan Baru Distribusi Gas Elpiji 3 Kg, Ibu Penjual Nasi Uduk Meninggal Dunia Akibat Kelelahan Saat Antre
Sudah jatuh korban seorang ibu akibat kebijakan baru distribusi Gas Elpiji 3 Kg.
Kira-kira harus jatuh korban berapa jiwa lagi agar pak menteri Bahlul mengubah lagi kebijakannya ke kondisi semula?
Semua menteri titipannya Mulyono kok pada bikin gaduh?
Diubah oleh nomorejuly 04-02-2025 10:15
billy.ar15 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
616
55
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan