Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Bocah di Nias Disuruh Tidur di Kandang Anjing oleh Paman, Ditelantarkan Orang Tua

Pilu Bocah di Nias Disuruh Tidur di Kandang Anjing oleh Paman, Diduga Ditelantarkan Orang Tua
Bocah di Nias Disuruh Tidur di Kandang Anjing oleh Paman, Ditelantarkan Orang Tua
Tayang: Rabu, 29 Januari 2025 17:50 WIB
Editor: Desy Selviany
zoom-inlihat fotoPilu Bocah di Nias Disuruh Tidur di Kandang Anjing oleh Paman, Diduga Ditelantarkan Orang Tua
istimewa
Seorang bocah di Nias Selatan, Sumatra Utara dianiaya oleh pamannya.

WARTAKOTALIVE.COM - Sudah ditelantarkan orang tua, seorang bocah di Nias Selatan, Sumatra Utara dianiaya oleh pamannya sendiri.

Nasib pilu itu dialami bocah berusia 10 tahun inisial NN yang belakangan viral karena kakinya lumpuh karena diduga unsur penganiayaan oleh pamannya sendiri.

Dalam narasi di media sosial, diduga NN selama ini hidup di kandang anjing untuk tidur.

Kasus NN terungkap setelah bocah perempuan tersebut kabur lantaran tidak kuat menerima siksaan dari pamannya.

Saat diselamatkan warga, kedua kaki NN terlihat bengkok hingga tidak bisa digunakan. Diduga kaki tersebut patah dianiaya oleh pamannya.

Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa delapan saksi untuk mengungkap kasus ini.

"Ada sekitar 8 orang yang kami lakukan pemeriksaan, mulai dari tetangga sekitar, kemudian paman, kakeknya, dan tantenya (bocah itu) juga," ujar Ferry dimuat Kompas.com Selasa (28/1/2025).

Ferry belum merinci identitas saksi yang diperiksa.

Menurutnya, proses pemeriksaan dilakukan untuk menelusuri informasi dari warga terkait dugaan penganiayaan tersebut.

"Pemeriksaan berdasarkan dari informasi adanya dugaan kekerasan. Kami bukan mengamankan, tapi mendalami, memanggil mereka untuk melakukan pendalaman dan pemeriksaan awal saja," tambahnya.

Ferry menjelaskan bahwa korban sejak usia tiga tahun dititipkan kepada kakeknya karena kedua orang tuanya bercerai dan pergi merantau.

"Menurut informasi dari kakeknya, kedua orang tuanya sudah bercerai. Ayahnya pergi ke Aceh, ibunya ke Medan, tetapi kami tidak tahu di mana. Kami juga memeriksa kartu keluarga, namun tidak ada di situ, bahkan akta kelahirannya pun hilang," jelas Ferry.

Setelah dititipkan kepada kakeknya, bocah tersebut kemudian kembali dititipkan kepada pamannya dan tinggal di Desa Hilikara, Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan.

Kemarin, pihak kepolisian menerima informasi mengenai dugaan penganiayaan yang dialami NN melalui media sosial.

Ferry meminta anggotanya untuk memeriksa keadaan di rumah korban dan menemukan bahwa banyak warga yang berkumpul di sana.

Ia meminta kepada warga untuk bersabar menunggu hasil penyidikan polisi, menekankan bahwa tuduhan tidak bisa dilakukan tanpa adanya bukti yang jelas.

"Kalau belum ada pembuktian, kita tidak bisa menuduh orang. Jadi, kami juga mengambil langkah untuk menyelidikinya lebih dalam apakah benar terjadi atau tidak (penganiayaan itu)," katanya.

Di sisi lain, Ferry juga menyampaikan bahwa NN kini dirawat di UPTD Puskesmas Lolowau, Nias Selatan, untuk memulihkan kondisi psikisnya.

https://wartakota.tribunnews.com/202...kan-orang-tua.



Bocah Disiksa hingga Kaki Bengkok di Nias Selatan, Tante Jadi Tersangka, Kakek-Nenek Masih Diperiksa

Bocah di Nias Disuruh Tidur di Kandang Anjing oleh Paman, Ditelantarkan Orang Tua

Tribun-Medan.com/Dokumentasi Polres Nias
PENYIKSAAN BOCAH - Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya menjenguk bocah perempuan NN (10) yang disiksa keluarganya hingga kaki bengkok pada Senin (27/1/2025). Polisi sudah menetapkan tante NN sebagai tersangka.

Kisah Pilu Bocah di Nias: Kaki Patah dan Bengkok Karena Dianiaya Keluarga, Satu Orang Jadi Tersangka
X

TRIBUNNEWS.COM - Polisi resmi menerapkan satu tersangka dalam kasus penyiksaan bocah di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.

Kasus yang menimpa NN (10) menjadi viral karena foto dirinya dengan kondisi memprihatinkan disebar akun Facebook bernama Lider Giawa pada 26 Januari 2025 kemarin.

NN diduga menjadi korban penyiksaan keluarganya sendiri selama bertahun-tahun lamanya.

Terkait kasus ini, Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya mengaku sudah menjadikan tante NN sebagai tersangka.

Penetapan tersangka berdasarkan keterangan korban dan hasil visum dari tim dokter.

Tersangka dijerat Pasal 80 ayat (1) dan atau Ayat (2) Jo pasal 76 C UU RI Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak.

"Setelah pemeriksaan, satu orang sudah ditetapkan tersangka inisial D. Hal itu berdasarkan hasil visum luar dan berkesesuaian dengan keterangan si anak NN," katanya, dikutip dari TribunMedan.com, Rabu (29/1/2025).

AKBP Ferry melanjutkan, pihaknya masih terus mendalami kasus penyiksaan terhadap NN.

Tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain kedepannya.

Beredar kabar, korban NN juga disiksa oleh kakek, nenek, dan pamannya.

Ketiganya orang tersebut sudah dilaporkan ke polisi dan dimintai keterangan.

"Sejauh ini sudah ada delapan orang yang telah diperiksa, di antaranya 3 terlapor dan 5 saksi (tetangga) termasuk Kepala Desa setempat," tegasnya.

Kapolres temui NN
AKBP Ferry turun langsung menemui NN di UPTD Lolowau, Kabupaten Nias Selatan, pada Senin (27/1/2025) kemarin.

Ia ingin memastikan korban mendapatkan perhatian khusus.

“Kita hadir di sini untuk memberikan perhatian khusus, memastikan kondisi korban, serta menunjukkan bahwa pihak kepolisian peduli terhadap kasus-kasus seperti ini,” ujar Kapolres, dikutip dari Instagram @poldasumaterautara.

Dalam pertemuan itu, AKBP Ferry memberikan bingkisan kepada korban.

Selain itu, personel dari Polsek Lolowau juga berusaha menghibur anak itu dengan memutar video di ponsel milik Kapolsek Lolowau untuk mengurangi rasa traumanya

Usai menemui bocah tersebut, AKBP Ferry bersama Kepala Desa setempat melanjutkan dengan meninjau rumah yang diduga menjadi tempat tinggal korban.

Di lokasi itu, Kapolres berdiskusi dengan keluarga korban dan warga sekitar untuk menggali lebih banyak informasi terkait kasus tersebut.

Diskusi ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya perlindungan anak.

“Kami akan bekerja profesional dan transparan agar keadilan bisa ditegakkan. Masyarakat juga harus bijak, jangan sampai menyebarkan informasi yang tidak benar,” tegasnya.

AKBP Ferry menekankan kasus kekerasan terhadap anak menjadi salah satu perhatian utama bagi penegak hukum.

Ada pentingnya peran masyarakat dalam melaporkan setiap tindakan kekerasan terhadap anak agar segera ditindaklanjuti.

“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Jangan ragu untuk melapor jika ada tindakan yang mencurigakan,” tutupnya.

https://www.tribunnews.com/regional/...iksa?page=all.


Pj Gubernur Sumut Kirim Tim Bantu Bocah di Nias yang Viral karena Disiksa Sekeluarga
Bocah di Nias Disuruh Tidur di Kandang Anjing oleh Paman, Ditelantarkan Orang Tua

BOCAH DISIKSA - Tim gerak cepat Pemrov Sumut, Dinas Kesehatan dan Dinas P3AKB menemui NN untuk pengobatan dan dibawa ke dokter bedah umum, Rabu (29/1/2025). NN sebelumnya diketahui disiksa oleh keluarganya hingga kakinya patah dan bengkok.

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Bocah 10 tahun, NN di Nias Selatan jadi perhatian khusus Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni.

NN mengundang empati karena jadi korban kekerasan pada anak, tangan dan kakinya patah bengkok akibat kekerasan keluarga.

Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni kirimkan tim dan bantuan untuk NN, anak korban kekerasan di  Nias Selatan. Tim ini dibentuk sebagai respons cepat Agus Fatoni dalam menangani dugaan kasus kekerasan pada anak perempuan berusia 10 tahun di Nias Selatan, Sumut.

Tim khusus tersebut terdiri dari dinas dan instansi terkait, mulai dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumut, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan lintas instansi seperti kepolisian. Tim ini bertugas mengidentifikasi, menginvestigasi dan menangani kasus kekerasan pada anak yang tengah disoroti masyarakat Indonesia, tersebut.

“Kekerasan anak adalah masalah yang sangat serius dan memerlukan perhatian kita semua. Dengan pembentukan tim ini, kita berharap dapat meningkatkan perlindungan anak dan mengurangi kasus kekerasan anak di Nias Selatan," kata Agus Fatoni, Rabu (29/1/2025).

Nantinya, tim tersebut juga akan memberikan dukungan psikologis kepada korban kekerasan, serta bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan anak. Selain penanganan, tim juga akan melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya perlindungan anak dan pencegahan kekerasan pada anak.

“Tim tentunya akan berfokus pada pencegahan dengan mengadakan program-program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak kekerasan terhadap anak,” ucap Fatoni.

Kemudian, dirinya juga mengimbau masyarakat agar berani melaporkan apabila melihat atau mengetahui kasus kekerasan dalam rumah tangga ataupun pada anak guna mencegah hal yang tidak diinginkan.

“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam melindungi anak-anak kita. Jangan takut untuk melapor jika ada kasus kekerasan, laporkan saja apabila mengetahui atau melihat,” kata Fatoni.

Agus Fatoni berharap, tim tersebut dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mengedepankan hak-hak anak dalam penanganan kasus tersebut.

“Dengan demikian Sumut dapat menjadi provinsi yang lebih aman bagi anak-anak, serta mengurangi angka kekerasan dan memberikan rasa aman bagi semua warga,” ujar Fatoni.

Sebagaimana diketahui, tim khusus yang dibentuk guna menangani kasus tersebut telah diberangkatkan menuju Nias Selatan untuk melihat langsung kondisi sang anak. Salah satu anggota tim, dr Nelly Fitriyani dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumut menyebut pihaknya sesuai arahan Gubernur, telah melakukan pemeriksaan kesehatan pada sang anak, termasuk cedera yang dialaminya. Saat ini sang anak pun telah menjalani pemeriksaan radiologi di Rumah Sakit M Thomsen Gunungsitoli.

“Besok hari, adik juga akan diperiksa ke dokter spesialis bedah umum, dan akan kita koordinasikan apa tidak lanjutnya,” kata Nelly.

Seperti diketahui, kisah pilu bocah tersebut viral usai diunggah akun Facebook bernama Lider Giawa sejak Minggu 26 Januari 2025 dan viral di Instagram. Merespon hal itu, Kapolres Nias Selatan langsung menjemput bocah tersebut untuk dibawa ke Rumah Sakit.

"Kemarin kita jemput untuk mendapatkan perawatan medis serta pendampingan psikologis untuk memulihkan kondisi mentalnya," katanya

Pada unggahan yang viral dilengkapi dengan narasi dugaan NN disiksa oleh kakek, nenek, tante dan bapak udanya (paman) selama bertahun-tahun. Kedua kakinya dipatahkan dengan cara diinjak oleh paman dan tantenya.



https://medan.tribunnews.com/2025/01...goog_rewarded.



ILWAvatar border
caerbannogrbbtAvatar border
nobodysnafkinAvatar border
nobodysnafkin dan 6 lainnya memberi reputasi
7
480
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan