- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Review: 1 Kakak 7 Ponakan, Film Keluarga yang Realistis & Menghangatkan Hati


TS
jennifersanj640
Review: 1 Kakak 7 Ponakan, Film Keluarga yang Realistis & Menghangatkan Hati
Film 1 Kakak 7 Ponakan garapan Yandy Laurens menjadi salah satu film Indonesia paling berkesan tahun ini. Mengadaptasi sinetron klasik karya Arswendo Atmowiloto, film ini bukan hanya sekadar pelepas rasa kangen, tetapi juga menghadirkan cerita yang sangat relevan dengan kehidupan masa kini. Dan saya sangat beruntung karena Minggu kemarin, saya akhirnya memutuskan untuk menonton film ini dibandingkan lawan beratnya, Dark Nuns yang sama-sama diputar di bioskop.
1 Kakak 7 Ponakan dibuka dengan kisah tragis, film ini membawa kita ke dalam hidup Hendarmoko atau Mas Moko (Chicco Kurniawan), seorang mahasiswa arsitektur yang secara mendadak harus mengasuh tujuh keponakannya setelah kepergian kakaknya, Agnes (Maudy Koesnaedi), dan suaminya, Atmo (Kiki Narendra). Perubahan hidup yang drastis ini membuat Moko menghadapi berbagai tantangan, mulai dari mengurus keponakan-keponakannya hingga mempertaruhkan karier dan kisah cintanya dengan Maurin (Amanda Rawles).
Sejak awal menonton film ini, saya langsung terpikat dengan premise ceritanya. Karena di awal cerita, pacing film sudah dibuat cepat dengan meninggalnya kakak Moko, yang menyebabkan kehidupannya menjadi kacau. Dengan diawali dengan tragedi, perpindahan scene yang cepat, dan kemampuan akting yang sangat bagus dari Chicco Kurniawan, sebagai penonton saya bisa benar-benar merasakan apa yang dirasakan oleh Moko. Kesedihan mendalam, kebingungan, ketidakpastian, ketakutan terhadap masa depan, tapi disisi lain harus tetap nampak kuat di depan keponakannya.
Salah satu kekuatan terbesar film keluarga ini adalah kedalaman karakternya. Moko tidak digambarkan sebagai pribadi sempurna seperti kebanyakan film, tidak. Dia hanyalah orang biasa yang terjebak dalam nasib buruk, sehingga Moko tetap digambarkan memiliki keraguan, dilema, dan bahkan melakukan kesalahan. Dan sekali lagi saya sangat terpukau dengan akting seorang Chicco Kurniawan. Sebagai aktor yang cukup lama terjun di dunia perfilman namun kurang dilirik selama ini, saya sangat bersyukur dengan hadirnya Chicco di film ini. Artinya, film-film Indonesia tidak harus di dominasi oleh nama-nama besar seperti Reza Rahadian saja, tapi ada talenta baru yang memang bisa mengisi posisi aktor pemeran utama dalam film.
Dalam film ini, Chicco dengan brilian mampu menampilkan spektrum emosi yang sangat luas, mulai dari frustasi hingga kasih sayang yang tulus.Yang membuat aktingnya menarik bukanlah emosi-emosi besar yang ditampilkannya, melainkan kemahirannya dalam mengontrol ekspresi mikro yang semakin memberikan kedalaman karakter si Moko yang ia perankan. Selain itu, Fatih Unru sebagai Woko juga mencuri perhatian dengan perannya sebagai kakak yang harus mengorbankan mimpinya demi keluarga.
Tak hanya soal keluarga, 1 Kakak 7 Ponakan juga menghadirkan kisah cinta yang manis dan realistis. Hubungan Moko dan Maurin dipenuhi dengan tantangan, tetapi mereka tetap mampun menjalaninya dengan tulus. Chemistry antara Chicco Kurniawan dan Amanda Rawles sebagai Moko dan Maurin, menambah kedalaman cerita tanpa membuatnya berlebihan.
Tidak hanya tragedi dan kesedihan saja, 1 Kakak 7 Ponakan juga menghadirkan komedia dan kehangatan. Kehadiran pemain film senior, Ringgo Agus yang berperan sebagai Mas Eka dan Nadhif H.S sebagai Ano meringankan nuansa film yang awalnya terasa berat menjadi lebih ringan untuk ditonton. Komedi yang dihadirkan juga tidak terlalu berlebihan, sehingga tidak menghilangkan nilai-nilai kehangatan dari film, melainkan semakin menambah kedinamisan.
Selain segi cerita dan kemampuan akting yang sangat baik, bagi saya scoring dan soundtrack dalam film ini juga harus diakui. Hadirnya agu-lagu populer dan juga klasik memberikan kedalaman emosional yang lebih baik di sepanjang film.
Secara keseluruhan, bagi saya 1 Kakak 7 Ponakan bukan hanya sekadar drama keluarga biasa. Ini adalah film yang mampu menyentuh hati, memunculkan diskusi, dan memberi pelukan hangat bagi siapa saja yang pernah merasa tersesat dalam perjalanan hidupnya.
Mumpung masih diputar di bioskop, jangan lupa menonton film ini. Sangat saya rekomendasikan karena memang sebagus itu. Itu saja dari saya, sekian!


tiokyapcing memberi reputasi
1
224
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan