Atasi Banjir Rob, Pramono Anung-Rano Karno Akan Bangun Giant Mangrove Wall di Pesisir Jakarta



TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Gubernur dan wakil gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno akan membangun giant mangrove wall untuk mengatasi banjir rob di pesisir Jakarta.

Anggota Tim Transisi Pramono-Rano Bidang Kebijakan Publik, Nirwono Joga mengungkapkan proyek giant mangrove wall akan melibatkan masyarakat pesisir, khususnya para nelayan, dalam proses penanaman, perawatan, hingga pemeliharaan mangrove.

Nantinya, pemerintah daerah akan memberikan honor kepada warga yang terlibat.

“Bayangkan kalau Jakarta berhasil dengan giant mangrove wall tadi, dicontoh oleh kota-kota di pesisir sepanjang pantai utara, berapa dana yang bisa dihemat. Menghidupkan nelayan, kemudian memastikan kelestarian pesisir utara,” kata dia.

Baca juga: Pramono Anung Siap Ikut Retreat Kepala Daerah yang Akan Digelar Presiden Prabowo

Kata Nirwono Giant mangrove wall telah menjadi bagian dari janji kampanye Pramono-Rano pada Pilkada November 2024 lalu.

Kala itu, Pramono mengusulkan pembangunan giant mangrove wall di kawasan pesisir Jakarta, khususnya di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

“Ada beberapa lokasi yang masih mungkin untuk ditanami mangrove, maka kita akan membangun giant mangrove wall,” ujar Nirwono Joga di Gedung DPRD Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Selain menjadi benteng alami, giant mangrove wall juga dirancang sebagai destinasi ekowisata yang dapat mendatangkan keuntungan ekonomi bagi Jakarta.

Ketika mangrove sudah tumbuh besar, masyarakat sekitar disebut dapat langsung merasakan manfaatnya.

Ekosistem mangrove akan menghasilkan ikan, kepiting, udang, dan kerang yang dapat meningkatkan penghasilan nelayan.

Baca juga: Ini Tim Transisi yang Dibentuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih Pramono-Rano

“Justru mereka (nelayan) nanti yang akan memanen. Ada ikan, kepiting, udang, kerang, dan sebagainya kan justru ada di mangrove. Ini yang membedakan secara umum program yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat,” kata Nirwono.

Nirwono memastikan, giant mangrove wall berbeda dengan giant sea wall yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jakarta.

Kata Nirwono, giant sea wall dirancang sebagai struktur beton sepanjang 900 kilometer, membentang dari Jakarta hingga Gresik.

Estimasi biaya pembangunannya mencapai Rp 1.400 triliun.

link

alamdulila

dengan tumbuh matang besarnya manggrove

selama 20 - 40 tahun mendatang

dengan biaya bibit manggrove 1.400 T

jakarta akan bebas banjir

selagi menunggu mangrove tumbuh besar

kita bersihkan got macet dulu ya akhi