- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Warga Malah Jarah Durian dan Uang Sopir Pikap Kecelakaan
TS
mnotorious19150
Warga Malah Jarah Durian dan Uang Sopir Pikap Kecelakaan
Denpasar -
Satu mobil pikap bermuatan durian terguling di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Kampung Banjarmasin, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Minggu (26/1/2025) malam. Bukannya membantu, warga malah menjarah durian milik korban dan mengambil uang tunai Rp 1,5 juta.
Alih-alih menolong sopir yang mengalami kecelakaan tunggal, sejumlah warga terlihat membawa karung untuk mengangkut durian yang tercecer di jalan. Kejadian ini terekam dalam video yang beredar di media sosial.
"Mohon izin melaporkan telah terjadi laka tunggal di Kampung Banjarmasin. Sopir tidak mengalami luka-luka, tetapi barang-barang yang diangkut dijarah semua," kata pria yang merekam peristiwa tersebut, dilansir dari detikSumbagsel, Selasa (28/1/2025).
Kasatlantas Polres Way Kanan, AKP Asep Suhendi, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, sopir kendaraan bernomor polisi BG 8035 TG, bernama Suhendra, tidak mengalami luka serius akibat kecelakaan itu.
"Benar, peristiwa itu terjadi Minggu malam, di mana mobil pikap bermuatan durian yang dikendarai oleh Suhendra terguling di Jalinsum Kampung Banjarmasin, Kecamatan Baradatu," ujar Asep, Selasa.
Ia juga mengonfirmasi adanya penjarahan oleh warga setempat. "Memang benar, seusai peristiwa lakalantas tunggal ini, warga setempat melakukan penjarahan durian milik korban. Korban telah membuat laporan atas kejadian tersebut," lanjutnya.
Asep mengimbau masyarakat yang mengetahui atau mengenali pelaku dalam video untuk segera memberikan informasi kepada pihak kepolisian.
"Kasus penjarahan ini telah ditangani oleh Satreskrim Polres Way Kanan. Kami meminta masyarakat yang mengetahui orang-orang yang terekam dalam video untuk menyerahkan diri," tegasnya.
detik.com
Quote:
Original Posted By masboy.design►Mentalitas seperti ini disebabkan oleh pola pengajaran dan pola didik yang bersifat Doktrin.
Ketika ahlak diukur hanya dari DO and DON'T, akan membuat orang tidak berfikir, sehingga mengakibatkan orang tersebut tidak ber-EMPATI dan tidak ber-ETIKA.
Orang yang tidak terdidik secara baik akan cenderung memiliki mental kawanan.
Itulah sebabnya ketika ada salah satu yang menjarah yang lain juga akan ikut menjarah, karena tidak mampu berfikir secara mandiri.
===============================
Etika dan empati pada dasarnya timbul dari seseorang yang berfikir multi Perspektif .
Sebagai contoh sederhana dengan pertanyaan "Kenapa kamu tidak boleh mencuri ?"
Jawaban doktrin = "nanti ditangkap polisi.", atau "Dosa, nanti masuk neraka".
dalam pola pengajaran ini, kita dididik untuk tidak berfikir dan hanya diminta untuk menuruti aturan membabi buta.
Jawaban Berfikir = "Bagaimana seandanya barang kamu ada yang mencuri, gimana perasaanmu ?"
Ini adalah jawaban yang menuntut kita untuk melihat dari perspektif orang lain, tidak hanya mementingkan kepentingan sendiri. Ini ada pola pikir dasar Berfilsafat Etika dan Empati.
Bagi agan calon atau yang Sudah jadi orangtua, ane akan sangat mengapresiasi jika agan-agan mau mengajarkan anak berfilsafat sejak dini.
Jangan pernah bungkam anak saat anak mulai bertanya, ajak dia berfikir secara multi perspektif.
SDM Indonesia memang rendah, ya cara memperbaikinya adalah dengan mulai dari diri kita sendiri dan keluarga (anak) kita.
Semoga ada perbaikan !
Ketika ahlak diukur hanya dari DO and DON'T, akan membuat orang tidak berfikir, sehingga mengakibatkan orang tersebut tidak ber-EMPATI dan tidak ber-ETIKA.
Orang yang tidak terdidik secara baik akan cenderung memiliki mental kawanan.
Itulah sebabnya ketika ada salah satu yang menjarah yang lain juga akan ikut menjarah, karena tidak mampu berfikir secara mandiri.
===============================
Etika dan empati pada dasarnya timbul dari seseorang yang berfikir multi Perspektif .
Sebagai contoh sederhana dengan pertanyaan "Kenapa kamu tidak boleh mencuri ?"
Jawaban doktrin = "nanti ditangkap polisi.", atau "Dosa, nanti masuk neraka".
dalam pola pengajaran ini, kita dididik untuk tidak berfikir dan hanya diminta untuk menuruti aturan membabi buta.
Jawaban Berfikir = "Bagaimana seandanya barang kamu ada yang mencuri, gimana perasaanmu ?"
Ini adalah jawaban yang menuntut kita untuk melihat dari perspektif orang lain, tidak hanya mementingkan kepentingan sendiri. Ini ada pola pikir dasar Berfilsafat Etika dan Empati.
Bagi agan calon atau yang Sudah jadi orangtua, ane akan sangat mengapresiasi jika agan-agan mau mengajarkan anak berfilsafat sejak dini.
Jangan pernah bungkam anak saat anak mulai bertanya, ajak dia berfikir secara multi perspektif.
SDM Indonesia memang rendah, ya cara memperbaikinya adalah dengan mulai dari diri kita sendiri dan keluarga (anak) kita.
Semoga ada perbaikan !
Quote:
Diubah oleh mnotorious19150 28-01-2025 22:51
sontoloyo81 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.1K
97
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan