- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jalan Rusak Parah, Wanita di Bima Ditandu 2 Km ke RS untuk Lahiran Bayi Kembar


TS
mabdulkarim
Jalan Rusak Parah, Wanita di Bima Ditandu 2 Km ke RS untuk Lahiran Bayi Kembar
Jalan Rusak Parah, Wanita di Bima Ditandu 2 Km ke RS untuk Lahiran Bayi Kembar

Sui Suadnyana, Rafiin - detikBali
Jumat, 24 Jan 2025 17:32 WIB
Foto: Warga menandu ibu hamil yang akan melahirkan di Bima, NTB, Jumat (23/1/2025). (Tangkapan layar video viral)
Bima - Video yang memperlihatkan sejumlah pria berjalan kaki menggotong tandu yang terbuat dari bambu dan sarung viral di media sosial (medsos). Mereka rupanya tengah menandu perempuan yang hendak melahirkan bayi kembar ke rumah sakit. Hal itu terpaksa dilakukan karena jalan rusak parah.
Video yang viral pertama kali diunggah oleh akun facebook @Fisa Nafisa. Penelusuran detikBali, sejumlah pria itu adalah warga Dusun Waduramba, Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, (NTB). Mereka menandu seorang ibu hamil yang akan melahirkan ke RSUD Bima.
"Kejadiannya tadi pagi. Mau dibawa bersalin ke RSUD Bima," kata Fisa saat dikonfirmasi detikBali, Jumat (24/1/2025) sore.
Fisa mengungkapkan warga menandu sejauh dua kilometer (km) secara bergantian. Hal itu dilakukan lantaran akses jalan dalam kondisi rusak parah serta tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.
"Ditandu begitu karena mobilnya tak bisa ke kampung. Akses jalannya juga rusak parah dan belum diaspal," ungkap Fisa.
Menurut Fisa, hal semacam itu bukanlah hal baru bagi warga Dusun Waduramba. Warga di sana sudah biasa menandu ibu hamil yang akan melahirkan ke puskesmas atau RSUD Bima. Bahkan, tindakan itu sudah menjadi kebiasaan.
"Sudah lama seperti ini. Pada 2020 lalu juga pernah ada ibu hamil ditandu begini oleh warga," tutur Fisa.
"Selain ibu-ibu hamil yang mau melahirkan, warga-warga yang sakit dalam kondisi darurat dibawa ke puskesmas atau RSUD juga akan ditandu seperti itu," sambung Fisa.
Fisa menambahkan proses persalinan ibu hamil yang ditandu oleh warga tersebut tidak ada kendala atau halangan. Dia berhasil melahirkan anaknya dengan kondisi selamat di RSUD Bima. "Alhamdulillah melahirkan dengan selamat," imbuhnya.
Kepala Desa (Kades) Ntonggu, Agus Setiawan, mengungkapkan akses jalan di Dusun Waduramba dan Ntonggu Baru kondisinya rusak parah. Bahkan, sulit dilewati mobil. Hanya kendaraan roda dua (motor) yang bisa melewatinya.
"Kondisinya jalannya memang seperti itu dari dulu," ungkap Agus.
Agus menegaskan akses jalan yang dilalui warga menandu perempuan yang hendak melahirkan itu merupakan wewenang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. Jalan itu sulit dilewati mobil karena geografis kampung berada di atas bukit. Selain rusak, akses jalannya berliku-liku dengan banyak tanjakan tajam.
"Pengendara sepeda motor yang ingin ke sana harus memiliki keahlian. Karena memang medannya sulit dan kondisi jalannya rusak parah," ujar Agus.
Agus menambahkan jarak dari Dusun Waduramba atau yang lebih dikenal Dusun Ntonggu Baru dengan desa induk kurang lebih sekitar 6 km. Ruas jalan baru sebagian yang diaspal. Pengaspalan dilakukan secara bertahap dengan waktu yang cukup lama.
"Diperbaiki dengan program-program aspirasi DPRD yang diusulkan oleh pemerintah desa," ungkap Agus.
Agus berharap Pemkab Bima turun tangan untuk memperbaiki kondisi ruas jalan rusak tersebut. Mengingat jalan itu adalah akses satu-satunya warga dengan jumlah 63 kepala keluarga (KK).
"Ruas jalan ini menghubungkan Desa Ntonggu Kecamatan Palibelo dengan Desa Kaowa Kecamatan Lambitu," tegas Agus.
(hsa/hsa)
https://www.detik.com/bali/nusra/d-7...n-bayi-kembar.
Ibu Hamil di Bima Ditandu 2 Km untuk Lahirkan Bayi Kembar, 1 Meninggal

Kompas.com - 24/01/2025, 19:50 WIB Junaidin, Icha Rastika Tim Redaksi Lihat Foto Tampak sejumlah warga menandu ibu hamil yang akan melahirkan akibat akses jalan rusak parah, Jumat (24/1/2024).(Kompas.com/ Doc. Nafisa)
BIMA, KOMPAS.com - Seorang ibu hamil bernama Farida, warga Dusun Waduramba, Desa Kaowa, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditandu sejauh dua kilometer untuk melahirkan bayi kembar pada Jumat (24/1/2025).
Hal itu terpaksa dilakukan sejumlah warga setempat karena akses jalan menuju wilayah ini tak bisa dilalui mobil ambulans akibat rusak parah dan licin. Kejadian ini viral di media sosial setelah diunggah salah satu anggota keluarganya melalui akun Facebook, Fisa Nafisa.
Kepada Kompas.com pada Jumat (24/1/2025) malam, Nafisa menyampaikan bahwa kejadian itu berawal saat Farida bersalin didampingi bidan desa di rumahnya. Saat proses persalinan berlangsung, salah satu bayi kembar yang dikandung lahir dalam kondisi selamat. Kereta Cinta di Nanjing Road Artikel Kompas.id Sementara itu, untuk persalinan bayi keduanya cukup kesulitan, sehingga bidan menyarankan agar Farida dibawa ke rumah sakit.
l "Karena ibunya sudah lemas, bidan menyarankan untuk rujuk ke rumah sakit umum, namun keadaan jalannya rusak parah dan licin," kata Nafisa.
Karena kondisi jalan yang rusak parah dan licin, mobil ambulans yang datang menjemput tak bisa masuk ke Dusun Waduramba. Karenanya, warga memutuskan untuk menandu Farida sampai ke jalan beraspal yang jaraknya sekitar dua kilometer, tempat mobil ambulans tersebut menunggu.
"Berangkat dari sini jam 9 pagi dan sampai di rumah sakit sekitar jam 11," ujarnya.
Setibanya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, Farida melahirkan bayi kembar keduanya. Namun, kabar terakhir yang diterima pihak keluarga, bayi kembar keduanya itu tak lama kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (24/1/2024) petang.
"Kami menerima kabar duka, salah satu dari anak itu telah meninggal dunia maghrib ini," kata Nafisa.
https://regional.kompas.com/read/202...r-1-meninggal.
Pemkab tak kunjung turun tangan
keburu pusat ambil alih kayak jalan di Lampung dulu

Sui Suadnyana, Rafiin - detikBali
Jumat, 24 Jan 2025 17:32 WIB
Foto: Warga menandu ibu hamil yang akan melahirkan di Bima, NTB, Jumat (23/1/2025). (Tangkapan layar video viral)
Bima - Video yang memperlihatkan sejumlah pria berjalan kaki menggotong tandu yang terbuat dari bambu dan sarung viral di media sosial (medsos). Mereka rupanya tengah menandu perempuan yang hendak melahirkan bayi kembar ke rumah sakit. Hal itu terpaksa dilakukan karena jalan rusak parah.
Video yang viral pertama kali diunggah oleh akun facebook @Fisa Nafisa. Penelusuran detikBali, sejumlah pria itu adalah warga Dusun Waduramba, Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, (NTB). Mereka menandu seorang ibu hamil yang akan melahirkan ke RSUD Bima.
"Kejadiannya tadi pagi. Mau dibawa bersalin ke RSUD Bima," kata Fisa saat dikonfirmasi detikBali, Jumat (24/1/2025) sore.
Fisa mengungkapkan warga menandu sejauh dua kilometer (km) secara bergantian. Hal itu dilakukan lantaran akses jalan dalam kondisi rusak parah serta tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.
"Ditandu begitu karena mobilnya tak bisa ke kampung. Akses jalannya juga rusak parah dan belum diaspal," ungkap Fisa.
Menurut Fisa, hal semacam itu bukanlah hal baru bagi warga Dusun Waduramba. Warga di sana sudah biasa menandu ibu hamil yang akan melahirkan ke puskesmas atau RSUD Bima. Bahkan, tindakan itu sudah menjadi kebiasaan.
"Sudah lama seperti ini. Pada 2020 lalu juga pernah ada ibu hamil ditandu begini oleh warga," tutur Fisa.
"Selain ibu-ibu hamil yang mau melahirkan, warga-warga yang sakit dalam kondisi darurat dibawa ke puskesmas atau RSUD juga akan ditandu seperti itu," sambung Fisa.
Fisa menambahkan proses persalinan ibu hamil yang ditandu oleh warga tersebut tidak ada kendala atau halangan. Dia berhasil melahirkan anaknya dengan kondisi selamat di RSUD Bima. "Alhamdulillah melahirkan dengan selamat," imbuhnya.
Kepala Desa (Kades) Ntonggu, Agus Setiawan, mengungkapkan akses jalan di Dusun Waduramba dan Ntonggu Baru kondisinya rusak parah. Bahkan, sulit dilewati mobil. Hanya kendaraan roda dua (motor) yang bisa melewatinya.
"Kondisinya jalannya memang seperti itu dari dulu," ungkap Agus.
Agus menegaskan akses jalan yang dilalui warga menandu perempuan yang hendak melahirkan itu merupakan wewenang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. Jalan itu sulit dilewati mobil karena geografis kampung berada di atas bukit. Selain rusak, akses jalannya berliku-liku dengan banyak tanjakan tajam.
"Pengendara sepeda motor yang ingin ke sana harus memiliki keahlian. Karena memang medannya sulit dan kondisi jalannya rusak parah," ujar Agus.
Agus menambahkan jarak dari Dusun Waduramba atau yang lebih dikenal Dusun Ntonggu Baru dengan desa induk kurang lebih sekitar 6 km. Ruas jalan baru sebagian yang diaspal. Pengaspalan dilakukan secara bertahap dengan waktu yang cukup lama.
"Diperbaiki dengan program-program aspirasi DPRD yang diusulkan oleh pemerintah desa," ungkap Agus.
Agus berharap Pemkab Bima turun tangan untuk memperbaiki kondisi ruas jalan rusak tersebut. Mengingat jalan itu adalah akses satu-satunya warga dengan jumlah 63 kepala keluarga (KK).
"Ruas jalan ini menghubungkan Desa Ntonggu Kecamatan Palibelo dengan Desa Kaowa Kecamatan Lambitu," tegas Agus.
(hsa/hsa)
https://www.detik.com/bali/nusra/d-7...n-bayi-kembar.
Ibu Hamil di Bima Ditandu 2 Km untuk Lahirkan Bayi Kembar, 1 Meninggal

Kompas.com - 24/01/2025, 19:50 WIB Junaidin, Icha Rastika Tim Redaksi Lihat Foto Tampak sejumlah warga menandu ibu hamil yang akan melahirkan akibat akses jalan rusak parah, Jumat (24/1/2024).(Kompas.com/ Doc. Nafisa)
BIMA, KOMPAS.com - Seorang ibu hamil bernama Farida, warga Dusun Waduramba, Desa Kaowa, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditandu sejauh dua kilometer untuk melahirkan bayi kembar pada Jumat (24/1/2025).
Hal itu terpaksa dilakukan sejumlah warga setempat karena akses jalan menuju wilayah ini tak bisa dilalui mobil ambulans akibat rusak parah dan licin. Kejadian ini viral di media sosial setelah diunggah salah satu anggota keluarganya melalui akun Facebook, Fisa Nafisa.
Kepada Kompas.com pada Jumat (24/1/2025) malam, Nafisa menyampaikan bahwa kejadian itu berawal saat Farida bersalin didampingi bidan desa di rumahnya. Saat proses persalinan berlangsung, salah satu bayi kembar yang dikandung lahir dalam kondisi selamat. Kereta Cinta di Nanjing Road Artikel Kompas.id Sementara itu, untuk persalinan bayi keduanya cukup kesulitan, sehingga bidan menyarankan agar Farida dibawa ke rumah sakit.
l "Karena ibunya sudah lemas, bidan menyarankan untuk rujuk ke rumah sakit umum, namun keadaan jalannya rusak parah dan licin," kata Nafisa.
Karena kondisi jalan yang rusak parah dan licin, mobil ambulans yang datang menjemput tak bisa masuk ke Dusun Waduramba. Karenanya, warga memutuskan untuk menandu Farida sampai ke jalan beraspal yang jaraknya sekitar dua kilometer, tempat mobil ambulans tersebut menunggu.
"Berangkat dari sini jam 9 pagi dan sampai di rumah sakit sekitar jam 11," ujarnya.
Setibanya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, Farida melahirkan bayi kembar keduanya. Namun, kabar terakhir yang diterima pihak keluarga, bayi kembar keduanya itu tak lama kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (24/1/2024) petang.
"Kami menerima kabar duka, salah satu dari anak itu telah meninggal dunia maghrib ini," kata Nafisa.
https://regional.kompas.com/read/202...r-1-meninggal.
Pemkab tak kunjung turun tangan
keburu pusat ambil alih kayak jalan di Lampung dulu


superman313 memberi reputasi
1
127
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan