- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menag Sebut Pentingnya Kurikulum Ekoteologi dan Cinta untuk Pendidikan


TS
mnotorious19150
Menag Sebut Pentingnya Kurikulum Ekoteologi dan Cinta untuk Pendidikan

Jakarta -
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar tekankan pentingnya kehadiran kurikulum ekoteologi dan kurikulum cinta di dunia pendidikan. Terutama dalam proses membentuk generasi bangsa yang berkualitas.
Dijelaskannya Kurikulum Ekoteologi berhubungan dengan kelestarian lingkungan. Sedangkan Kurikulum Cinta berhubungan dengan cara siswa menyikapi perbedaan.
Konsep Kurikulum Ekoteologi
Nasaruddin menjelaskan pendidikan punya peran penting dalam menjaga lingkungan hidup. Lingkungan hidup yang sehat akan berkorelasi dengan capaian ekonomi dan sosial.
"Tidak mungkin kita bisa menjadi khalifah yang sukses mengelola bumi ini kalau lingkungan ini rusak. Terlebih lagi, kita tidak mungkin bisa khusyuk beribadah kalau lingkungan pacu kita itu tidak sehat," ujarnya dikutip dari rilis Kemenag, Kamis (23/1/2025).
Untuk itu, pihaknya menggagas konsep Kurikulum Ekoteologi. Kurikulum ini mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan kesadaran ekologis.
Kurikulum ini mengambil konsep turunan dari Asma'ul Husna (sifat-sifat baik Allah SWT) ke dalam dunia pendidikan. Sehingga sifat-sifat ini bisa jadi pedoman siswa dalam menjaga alam semesta.
"Kita ingin menurunkan konsep Asma'ul Husna ke dalam dunia pendidikan, sehingga sifat-sifat Allah dapat menjadi pedoman dalam menjaga alam semesta," tambahnya.
Di kesempatan yang berbeda terkait pemeliharan lingkungan, Kemenag melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mengeluarkan surat edaran tentang pemeliharan lingkungan di satuan pendidikan.
Aturan ini hadir melalui Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Nomor 1 tahun 2025. Dirjen Pendis, Abu Rokhmat menjelaskan SE ini adalah tindak lanjut dari arahan Menag Nasaruddin.
Terutama tentang menjaga kebersihan, kerapihan, dan menciptakan suasana pendidikan yang estetis. SE ini berlaku untuk seluruh satuan pendidikan di bawah binaan Dirjen Pendis Kemenag.
"Termasuk di dalamnya madrasah, pesantren, serta perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI)," papar Abu Rokhmad.
Ada dua poin utama yang hadir dalam SE Pemeliharaan Lingkungan Satuan Pendidikan, yakni:
1. Mengimbau agar seluruh PTKI, madrasah, pondok pesantren, dan satuan pendidikan keagamaan untuk menjaga kebersihan, kerapihan, dan menciptakan suasana tempat belajar yang estetis.
2. Mengimbau satuan pendidikan berpartisipasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup. Gerakan ini mengajak ASN Kemenag untuk melakukan delapan hal, yakni:
Membuang sampah pada tempatnya
Memisahkan sampah organik dan non organik
Menanam pohon
Menghemat air
Menghemat energi
Menggunakan produk ramah lingkungan
Menjaga flora dan fauna
Menjaga kelestarian hutan.
Konsep Kurikulum Cinta
Konsep Kurikulum Cinta didasarkan dengan Moderasi Beragama yang ikut menjadi isu penting. Menag menyoroti fenomena teologi kebencian yang kerap disisipkan dalam pelajaran agama.
Kurikulum Cinta hadir agar peserta didik ditanamkan nilai-nilai kemanusian. Siswa juga diharapkan bisa saling menghormati terutama tentang perbedaan.
"Berbeda agama-agama kita, tetapi kita satu bangsa, satu negara, dan juga kemanusiaan yang sama. Humanity is only one, there is no other. Itu yang kita coba kembangkan," pungkas Menag.
detik.com
Quote:
Diubah oleh mnotorious19150 25-01-2025 01:51






prihantiohen295 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
365
34


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan