- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
KECUPAN ITU (CERITA CINTA SMA PART 2)


TS
tasyaneysa
KECUPAN ITU (CERITA CINTA SMA PART 2)
Hari_hari ku di kelas kujalanani dengan biasa saja. Menjalani kegiatan sekolah seperti biasa. Semangat sekali karena ini masih awal semester. Saat di rumah aku belajar seperti biasa saja. Dalam benakku Aku mengacuhkan keberadaan Bayu. Dia terlihat lenyap ditelan. Tidak ada kabar sama sekali. Pernah aku oas melintas di depan rumahnya kebetulan di ters rumah ada dia dan Ayuk. Semakin males saja ngurusinnya. Statusku, ngambang saja pada saat itu.
Hingga suatu saat ada surat datang ke aku. Aji yang menyampaikannya. Cuma anehnya Aji ngasih pas ekstra bareng. Kenapa tidak dari pagi saja ngasihnya. Surat itu dari Bayu. Aku membukanya saat kegiatan sudah selesai. Aku membacanya. Intinya Dia minta maaf. Karena sudah mengacuhkanku. Dan menganggap statusnya tidak ada perubahan diantara kita. Aku membacanya dan bernafas dalam. Sesaat aku terdiam. Ya setidaknya bikin aku lega saja tidak apa-apa fiantara kita. Jujur aku masih berharap semua baik-baik saja.
Saat itu disekolah ada acara sekolah. Dan yang paling berperan dalam kegiatan itu adalah ketua wakil dan sekretaris kelas. Aku sing tidak masalah dengan kegiatannya. Tapi sama siapa nya ini yang bikin males gak ketulungan. Siapa lagi lagi kalau bukan Raga. Pastinya aku akan bersama dia saat-saat pulang sekolah. Karena sebagai bagian dari acara dan perwakilan setiap kelas harus berpartisipasi. Sudah dapat info pulang sekolah jangan pulang dulu. Males banget rasanya kalau harus berurusan dengan anak itu. Ihhhh ..bemci banget rasanya.
Waktu oulang sekolah sudah tiba. Dan di kelas tinggallah kita bertiga. Kebetulan wakilnya adalah Aji. Agak sedikit tenang. Setidaknya ada Aji yang akan selalu kuajak ngobrol.
Raga menjelaskan detailnya acara per acara. Dia terlihat serius saat membahasnya tugasnya. Sesaat aku mencuri pandang dan aku mendapatkan sosok Raga yang aku kenal dulu saat oertama kali bertemu. Lebih bijaksana dan cuek.
Semua pembahasan sudah selesai. Dan waktunya untuk pulang. Saat itu aku masih antar jemput oleh Papaku. Jadi aku harus mengabari orang rumah untuk menjemputku.
Aji sudah beranjak pulang duluan. Terlihat tergesa-gesa karena ada urusan. Aku sibuk menghubungi orang rumah. Dan Raga masih beberes buku-buknya di meja. Tiba-tiba hujan datang . Dan dengam derasnya. Sedih lihatnya. Trus gimana pulangku. Batinku.
Aku melirik Raga. Dan dia terlihat suda bersiap beranjak. Aku mulai resah. Berarti alu akan disini sendirian. Batinku. Aku melihat hujan dengan gundah. Terlihat hujan akan sangat awet sekali. Tanpa sadar aku selalu melihat ke langit awan masih gelap. Aku semakin gelisah melihatnya. Aku duduk di bangku dengan menghadap ke luar kelas. Kakaku ku goyang-goyang dan posisi dudukku yang terus bergerak.
Tiba-tiba aku tersadar Raga telah duduk disampingku. "Aku temani" katanya. Sedikit kaget tapi jujur aku sennag melihatnya masih mau disini. Sekolah saat seperti ini sangat seram lo.
Aku hanya menggangguk saja. Dan setelah itu kami terdiam bersama-sama. Entah aoa yang ada di pikiran kita masing-masing. Berdua saja saat hujan seperti ini. Aku lihat Raga juga keliatan mulai gelisah. Tidak dipungkiri saat berdua saja terasa canggung luar biasa. Raga keluar kelas dan membasahi rambutnya ke belakang. Aku melihatnya. Seakan aku terpesona karena memandangnya dengan tatqpan yang tanpa sadar membuat Raga melontarkan kata. "Aku cakep kan" katanya sambil tersenyum meledek. Aku langsung tersadar akan hal itu . Dan aku langsung memalingkan muka ke samping.
Dia mulai mendekat ke arahku. Jantungku mulai berdegup karena aku melihat dia berjalan lurus ke arahku. Kenapa gak ke arah lain sih . Batinku mulai gelisah dengan tetap membuang muka ke samping. Ternyata Raga semakin mendekat. Hingga aku menggeser posisi dudukku. Tiba-tiba tanganya di antara dudukku. Dengan posisi seoerti berpegangan di ujun meja dan badannya menghadapku. Saat itu posisi dudukku tepat dihadapannya yang sudah merentangkan tangannya ke sisi meja. Seperti mengunci gerakanku.
Jantungku sangat berdegap. Aku melihat untuk sesaat dan kenapa Dia begitu dekat dengan wajahku. Trua kenapa Dia kayak gini. Meskipun aku dia menyebalkan tapi aku tidak memungkiri ketampanannya.
Tiba-tiba dia meraih daguku dan seketika sangat cepat sekali dia mengecup bibirku. Aku terdiam terkejut dan sesaat merasa sebagai patung. Mataku mungkin melotot ke Dia. Danbadan ini serasa kaku.
"Aku suka kamu nes" katanya singkat. Dan dia beranjak berjalan ke dalam kelas. Dia duduk di bangkunya dan menelungkupkan badannya. Seperti posisi tiduran di bangku. Aku masih mematung. Mematung tidak percaya apa yang dilakukan Raga barusan.
Hingga Aku terkaget dengan suara dering telepon. Aku melihat panggilan dari papaku. Langsung beranjak lari. Sesaat aku melihat dia masih terbaring dimeja. Hatiku sudah tidak karuan rasanya. Sambil berlari aku merasa berantakgan hatiku. Orang yang kubenci menyukaiku.
...
Bersambung..
Hingga suatu saat ada surat datang ke aku. Aji yang menyampaikannya. Cuma anehnya Aji ngasih pas ekstra bareng. Kenapa tidak dari pagi saja ngasihnya. Surat itu dari Bayu. Aku membukanya saat kegiatan sudah selesai. Aku membacanya. Intinya Dia minta maaf. Karena sudah mengacuhkanku. Dan menganggap statusnya tidak ada perubahan diantara kita. Aku membacanya dan bernafas dalam. Sesaat aku terdiam. Ya setidaknya bikin aku lega saja tidak apa-apa fiantara kita. Jujur aku masih berharap semua baik-baik saja.
Saat itu disekolah ada acara sekolah. Dan yang paling berperan dalam kegiatan itu adalah ketua wakil dan sekretaris kelas. Aku sing tidak masalah dengan kegiatannya. Tapi sama siapa nya ini yang bikin males gak ketulungan. Siapa lagi lagi kalau bukan Raga. Pastinya aku akan bersama dia saat-saat pulang sekolah. Karena sebagai bagian dari acara dan perwakilan setiap kelas harus berpartisipasi. Sudah dapat info pulang sekolah jangan pulang dulu. Males banget rasanya kalau harus berurusan dengan anak itu. Ihhhh ..bemci banget rasanya.
Waktu oulang sekolah sudah tiba. Dan di kelas tinggallah kita bertiga. Kebetulan wakilnya adalah Aji. Agak sedikit tenang. Setidaknya ada Aji yang akan selalu kuajak ngobrol.
Raga menjelaskan detailnya acara per acara. Dia terlihat serius saat membahasnya tugasnya. Sesaat aku mencuri pandang dan aku mendapatkan sosok Raga yang aku kenal dulu saat oertama kali bertemu. Lebih bijaksana dan cuek.
Semua pembahasan sudah selesai. Dan waktunya untuk pulang. Saat itu aku masih antar jemput oleh Papaku. Jadi aku harus mengabari orang rumah untuk menjemputku.
Aji sudah beranjak pulang duluan. Terlihat tergesa-gesa karena ada urusan. Aku sibuk menghubungi orang rumah. Dan Raga masih beberes buku-buknya di meja. Tiba-tiba hujan datang . Dan dengam derasnya. Sedih lihatnya. Trus gimana pulangku. Batinku.
Aku melirik Raga. Dan dia terlihat suda bersiap beranjak. Aku mulai resah. Berarti alu akan disini sendirian. Batinku. Aku melihat hujan dengan gundah. Terlihat hujan akan sangat awet sekali. Tanpa sadar aku selalu melihat ke langit awan masih gelap. Aku semakin gelisah melihatnya. Aku duduk di bangku dengan menghadap ke luar kelas. Kakaku ku goyang-goyang dan posisi dudukku yang terus bergerak.
Tiba-tiba aku tersadar Raga telah duduk disampingku. "Aku temani" katanya. Sedikit kaget tapi jujur aku sennag melihatnya masih mau disini. Sekolah saat seperti ini sangat seram lo.
Aku hanya menggangguk saja. Dan setelah itu kami terdiam bersama-sama. Entah aoa yang ada di pikiran kita masing-masing. Berdua saja saat hujan seperti ini. Aku lihat Raga juga keliatan mulai gelisah. Tidak dipungkiri saat berdua saja terasa canggung luar biasa. Raga keluar kelas dan membasahi rambutnya ke belakang. Aku melihatnya. Seakan aku terpesona karena memandangnya dengan tatqpan yang tanpa sadar membuat Raga melontarkan kata. "Aku cakep kan" katanya sambil tersenyum meledek. Aku langsung tersadar akan hal itu . Dan aku langsung memalingkan muka ke samping.
Dia mulai mendekat ke arahku. Jantungku mulai berdegup karena aku melihat dia berjalan lurus ke arahku. Kenapa gak ke arah lain sih . Batinku mulai gelisah dengan tetap membuang muka ke samping. Ternyata Raga semakin mendekat. Hingga aku menggeser posisi dudukku. Tiba-tiba tanganya di antara dudukku. Dengan posisi seoerti berpegangan di ujun meja dan badannya menghadapku. Saat itu posisi dudukku tepat dihadapannya yang sudah merentangkan tangannya ke sisi meja. Seperti mengunci gerakanku.
Jantungku sangat berdegap. Aku melihat untuk sesaat dan kenapa Dia begitu dekat dengan wajahku. Trua kenapa Dia kayak gini. Meskipun aku dia menyebalkan tapi aku tidak memungkiri ketampanannya.
Tiba-tiba dia meraih daguku dan seketika sangat cepat sekali dia mengecup bibirku. Aku terdiam terkejut dan sesaat merasa sebagai patung. Mataku mungkin melotot ke Dia. Danbadan ini serasa kaku.
"Aku suka kamu nes" katanya singkat. Dan dia beranjak berjalan ke dalam kelas. Dia duduk di bangkunya dan menelungkupkan badannya. Seperti posisi tiduran di bangku. Aku masih mematung. Mematung tidak percaya apa yang dilakukan Raga barusan.
Hingga Aku terkaget dengan suara dering telepon. Aku melihat panggilan dari papaku. Langsung beranjak lari. Sesaat aku melihat dia masih terbaring dimeja. Hatiku sudah tidak karuan rasanya. Sambil berlari aku merasa berantakgan hatiku. Orang yang kubenci menyukaiku.
...
Bersambung..


j4k4pntura memberi reputasi
1
357
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan