Kaskus

Story

tasyaneysaAvatar border
TS
tasyaneysa
JAHATNYA KAMU (CERITA CINTA SMP PART 6)
Saat ini aku sudah kelas 3. Aku harua fokus pada tujuanku. Sekolah SMA yang aku inginkan. Rasnya tidak sabar memakai baju putih abu-abu. Tidak kerasa sudah mau beranjak dewasa akunya. Hampir tiap hari yang kujalani adalah belajar.
Sedikitpun aki tidak kepikiran soal BAYU. Karena aku sudah bilang mau fokus belajar dulu. Jadi Dia tidak memberi kabar apapun. Aki sibuk dengan kegiatan belajarku dan sama sekali tidak tau apa yang dilakukannya. Ok sampai situ semua ujian sudah aku lalui. Tinggal menunggu hasil nilai nya saja. Saat senggang yang tidak terisi kegiatan pembelajaran. Aku di sapa oleh Aji. Dia adalah temen ku sekaligis anak temen mamaku.
"Nes, sini tak bilangin" katanya saat di perpustakaan. Aku selalu menghabiskan saat senggang ke perpus. Kebetulan Aji disana.
Aku mendekat. Saat berada disekolahku sendiri aku bersikap normal. Tidak malu atau yang lain.
Aku melihat ke Aji. Karena Dia senyum penih arti. Dan aku tebak artinya gak bagus deh.
"Ada apa panggil-panggil Ji?" Kataku sambil membolak balik buku bacaanku.
Aji adalah orang yang selalu aku tanya soal Bayu. Karena mereka bisa di bilang tetanggaan. Oya Aji baru aku tau juga Dia berkawan dengan Raga. Tapi itu tak penting. Selama ini aku tenang karena memang kabar dari Bayu semuanya dari Dia. Atau nitip apa gitu. Si Aji kontribusinya besar. Haha..
"Apa kabar?" Katanya. Lohhh ..kaget juga Dia nanyak gitu. Aku menutup bukuku dan fokus ke Dia.
"Aku? Kabarku? Kamu nanyak kabarku? " kataku memastikan.
Dia menggangguk sembari senyum mengejek. Langsung aku pukul lemgan si Aji. "Apaan sih" kataku sambil kembali membuka buku bacaan.
"Nes, sama Bayu bagaimana?" Katanya tajam. Aku hanya mengangguk sambil mengangkat alisku tanpa menjawabnya.
"Ehh ..serius nih" katanya sambil menarik bukuku.
" kenapa" kataku juga sedikit serius.
"Tak kasih tau ya . Tapi jangan terlalu diambil hati dulu." Katanya agak sedikit ragu. Dan akupun cepat mengangguk.
"Aku denger kok Bayu deket sama Ayuk" katanya agak berbisik. Aku terdiam sesaat. Memang aku pernah denger dari Eva. Tapi aku gak terlalu ambil pusing karena ujian.
Aku mencoba berekspresi setenang mungkin. Harga diri coy hahaa. Aji keliatan banget menunggu ekspresi dari aku.
" aku sudah tau kayaknya. Tapi memangnya mereka kenapa? Jadian? " tanyaku lagi. Kali ini entah kenapa sedikit peduli atau sedikit cuek mana yang dominan.aku tak bisa merasakan. Karena memang kita sudah berbulan tidak ketemu. Komunikasi juga tidak pernah.
Aji menggeleng " Gak tau aku. Cuma aku sering liat mereka keluar belajar bareng. Itu gak sengaja juga"
"Tau dari mana itu Ayuk" tanyaku menyelidik.
"Aku tanya donk"
"Ke Bayu?" Lanjutku.
"Raga" pungkasnya. Aku termenung. Mendengar namanya itu aku merasa bete lo. Sumpah. Orang dingin kayak vampir gitu kok ada.
"Oooo" jawabku ringan. Entah kenapa hari itu aku merasa samgat malas sekali. Sudah ada berita dari Bayu yang kayak gitu. Jujur aku sedikit patah hati. Tapi aku merasa Bayu gak maksud seperti itu. Sedih rasanya. Tapi harus bagaimana, mau tanya siapa.
Aku menyampaikan pesan ke Aji agar Bayu meneleponku.
Seharian aku tunggu. Tak ada telepon masuk. Bete banget. Masak Bayu mrngabaikanku sih. Hingga saat itu aku masih berharap banyak ke Bayu. Rasa kesal membuat Aku ingin kedepan rumah. Menikmati sorenya hari. Kebetulan saat itu aku sudah mandi . Jadi tinggal duduk duduk manis saja di teras rumah.
Rennnggggg !!!!! Suara motor melaju yang sangat ku hafal terdengar di telinga. Aku tersenyum dalam hati. Bayu gak telepon tapi langsung datang. Kataku dalam hati.
Tapi, pemandangan yang ada di depanku bener-bener membuat senyumku seketika hilang. Ternyata dia hanya lewat dan dia berboncengan dengan Ayuk. Aku pernah dikasih tau foto Ayuk dan aku yakin sekali itu dia. Rasanya pengen nangis . Baper luar biasa. Dan ternyata Bayu menyadari keberadaanku di teras rumah. Dia melihatku. Raut wajahnya menunjukkan seolah bilang " nanti aku hubungi". Itu yang aku lihat sangat tidak enak dipandang dan dirasakan. Aku langsung masuk ke dalam rumah dengan perasaan yang menggebu dan menahan amarah. Sudah mikir aja buat mutusin Bayu. Buru- buru aku masuk ke dalam kamar. Karena kalau sampai orangtuaku tau panjang jadinya. Aku menenggelamkan wajahku ke bantal dan menangis sejadi-jadinya. Berharap tidak ada yang mendengarnya. Jahat kamu Bayu. Dalam hatiku. Hikss...

Bersambung

..
Bgssusanto88Avatar border
anasabilaAvatar border
lsenseyelAvatar border
lsenseyel dan 2 lainnya memberi reputasi
3
329
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan