Kaskus

Story

tasyaneysaAvatar border
TS
tasyaneysa
COWOK YANG MENYEBALKAN (CERITA CINTA PART 3)
Aku sudah tidak sabar menunggu hari dimana aku akan melihat Dia. Kuharap Dia senang melihatku, terlalu percaya diri sekali aku. Aku tidak fokus dengan apa yang aku kerjakan hari ini. Aku menunggu hari minggu. Hari aku akan berkunjung ke rumah sakit. Karena ternyata dia sedang di rawat di rumah sakit.
Saat minggu tiba. Aku segera ijin ke orangtuaku. Aku akan menjenguk teman yang sedang sakit. Dan berboncengan dengan Eva seperti saat perjanjian, aku mau ikut asal aku berboncengan dengannya.
Tak lama Eva sudah didepan rumah. Sesaat sebelumnya aku sangat bingung menentukan akan memakai baju apa. Aku takut terlihat tidak bagus di depan Dia. Sampai papaku komentar mau jenguk teman saja bingung mau pakai baju apa. Haha ..
Saat berangkat aku di posisi belakang. Nanti pulangnya baru gantian aku yang di depan. Ternyata kita menuju teman Eva yang kliatannya itu adalah tempat berkumpulnya. Hmmmm ..aku orangnya pemalu sekali dan aku tidak suka suasana ini.
Aku bergegas turun. Eva keliatan sekali terburu menghampiri teman yang lain. Seketika aku mencegah Dia.
"Va, jangan lama2 ya. Aku disini aja" katanya sambil meraih tangannya. Eva hanya mengangguk, Dia sangat tau aku bagaimana anaknya. Jadi pasti Dia tidak akan lama.
Disana yang kulihat. Ada 3 cewek dan 2 cowok. Yang cowok kliatan tinggi menurutku. Mungkin dia atlet. Yang cewek setinggi rata2 sama Eva. Ya Masih tinggian akulah buat yang cewek. Lumayan Sedikit menambah percaya diri sedikit. Hehee..
Aku melamun sambil memainkan tanah dibawah. Sambil membayangkan apa yang harus aku lakukan saat ketemu Dia ya. Aku berencana akan melihatnya saja dari jauh. Tidak akan masuk ke dalam. Itu niatku dan sudah aku sampaikan ke Eva juga. "Gampanglah bisa di atur" katanya waktu itu.
"Kenapa tidak ikutan kesana" tiba-tiba terdengar suara laki2 menyapa. Aku agak terkejut karena memang sedang melamun.
"Oo ..iya om.. belum kenal soalnya. Disini saja" terlihat seorang Bapak sedang akan pergi. Tapi mungkin karena melihatku sendirian saja akhirnya disapa.
"Raga. Ini temennya kok dibiarin sendirian" kata Bapak itu. Dari jauh terlihat salah satu temen Eva memperhatikan Bapak tadi. Seolah mendengar sesuatu tapi kurang begitu jelas,terlihat dari ekspresi wajahnya.
Seketika Dia berlari. Aku mengira menuju Bapak tadi. Tapi kenapa saat aku melihat Dia seakan mengarahku. aku sedikit terpana melihatnya. Dia tinggi dan rambutnya juga terbelah samping dengan poni tebal yang membuat dia terkesan sangat pintar.
"Iya Yah. .. Ayah panggil Raga" lamunanku tersadar saat Dia menyapa Bapak tadi. Ternyata Dia Ayah nya. Dan Dia bernama Raga.
"Ini temenmu kok dibiarin disini. Gak di ajak kesana."kata Ayah Raga dan langsung tancap gas pergi.
Dan disitu hanya kita berdua mematung. Terdiam. Tak sengaja beradu pandang. Dan berbarengan pula menunduk. Maigot. Suasana apa ini. Hmmm
"Mau masuk?" Tanyanya. Aku hanya menggeleng "disini saja" jawabku singkat tanpa melihat ke arahnya. Dan tanpa basa basi dia langsung pergi begitu saja.
Whatt .. hmmm bukannya apa. Tapi kok gak sopan banget ya. Gak pamit atau apa kek. Langsung ilfeel kayaknya. Tapi gak penting sih. Aku kan punya tujuan lain.
Tak berapa lama Eva kembali. Dia berjalan dengan teman2 nya sembari mengeluarkan motor masing2. Aku melihat mereka berjalan ke arahku. Tatapanku jelas sekali tidak terlalu menyukai sama anak yang namanya Raga. Aku sekilas melihat Dia. Dia terlihat menunduk dan poni manisnya menutupi wajahnya. Aku hanya mengamatinya saja.
Pandanganku kualihkan ke Eva. Dan Eva tau maksud pandanganku. Dia terlihat segera bergegas." Ayo rekk ..cepet2.. " katanya sambil ketawa nyengir. Hmmm dasar keenakan ngobrol. Akunya di cuekin.
Kita bersiap berangkat. Dannnn... tiba2 Eva menjauh dan duduk di jok belakang motor sama temannya cewek. Aku masih bingung dengan melihatnya. "Kamu sama itu ya. Aku gak bawa SIM" kata dia menunjuk orang dibelakangku sembari tangannya menunjukkan permintaan maaf.
Aku menoleh ke belakang dan Raga yang berdiri disana. Dia tersenyum. " gp2 ya sama aku Nes" katanya. Dia nyebut namaku. Kita belum berkenalan lo . Hmmmm ..makin ilfeel saja.
Dia langsung bersiap di motor. Aku menyangka memang orangnya tidak pernah ramah ya. Aku langsung beranjak kr jok belakang. Dan kita semua berangkat.
Di jalan tak sepatah katapun tidak ada pembicaraan. Aku merasa bersama patung atau tukang ojek. Tukang ojek aja masih mau nanyak sama penumoangnya. Ihh gila nih orang dingin banget. Jadi makin sebel aja ...


Bersambung..

0
374
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan