- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Demo Massal Seusai Menteri Satryo Disebut Tampar & Pecat Pegawai


TS
neverdare
Demo Massal Seusai Menteri Satryo Disebut Tampar & Pecat Pegawai
Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggelar demo di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti) pada Senin, 20 Januari. Aksi unjuk rasa ini berlangsung cukup ramai, dihadiri oleh pegawai dari berbagai unit atau direktorat di bawah naungan Kemendikti. Mereka berekspresi di hadapan publik untuk menyampaikan keluhan dan tuntutan mereka terkait dengan kebijakan yang diterapkan oleh Menteri Satrio Sumantri Bojonegoro. Dalam demonstrasi tersebut, ASN mengekspresikan kekecewaan dan ketidakpuasan mereka terhadap sikap Menteri, yang sering dituduh melakukan pemecatan pegawai secara sembarangan serta menunjukkan perilaku yang dianggap kasar dan tidak manusiawi.
Sebagian ASN menyampaikan keluhan bahwa suasana kerja di Kemendikti kini jauh berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Mereka menduduki area halaman depan kementerian, membawa spanduk serta poster yang berisi pernyataan dan tuntutan. Beberapa dari mereka meneriakkan yel-yel yang menuntut keadilan dan perlakuan yang lebih baik dari pimpinan mereka. Dalam orasinya, beberapa perwakilan ASN menyatakan bahwa perlunya perlindungan serta jaminan hak-hak para pegawai dalam menjalankan tugas di kementerian yang vital ini.
Tanggapan dari Istana
Menghadapi aksi demonstrasi yang mengundang perhatian publik tersebut, Hasan Nasbi, Kepala Komunikasi Kepresidenan, memberikan pernyataan resmi yang menanggapi situasi ini. Dalam wawancara dengan media, ia menyarankan agar masalah ini sebaiknya diselesaikan melalui dialog yang tenang dan konstruktif, di mana semua pihak dapat mengekspresikan pandangan serta aspirasi mereka tanpa harus terjerumus ke dalam konflik yang lebih besar. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka antara pimpinan dan bawahannya agar setiap masalah dapat diselesaikan dengan cara yang baik.
“Pemerintah akan terus memantau situasi ini. Kita berharap semua pihak dapat saling menghargai dan mencari solusi terbaik untuk mencegah terjadinya ketegangan yang lebih lanjut,” ujar Hasan. Ia menyatakan bahwa Istana menunggu hasil diskusi internal yang dilakukan oleh Kemendikti, yang diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meredakan ketegangan yang terjadi. Dialog antara para ASN dan pihak kementerian diharapkan dapat menciptakan pemahaman yang lebih baik mengenai kebijakan yang ada dan mekanisme kerja di kementerian tersebut.
Pelaporan ke Pejabat Tinggi
Aksi demo ini tidak hanya menjadi perhatian publik, namun juga telah menarik perhatian pejabat tinggi negara. Menurut informasi yang beredar, kasus ini telah diadukan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy. Tindakan pelaporan ini dilakukan oleh Neni Herlina, anggota Paguyuban Dikti, yang merasa perlu menyampaikan masalah ini kepada pimpinan tertinggi guna mendapatkan perhatian serta langkah tindakan yang lebih serius.
Neni mengungkapkan, “Kami ingin agar isu-isu yang kami angkat tidak diabaikan. Kami berharap Presiden dan Sekretaris Kabinet dapat memberikan perhatian lebih terhadap nasib kami sebagai ASN yang bekerja keras untuk negara ini.” Dalam laporannya, Neni menyampaikan bahwa keluhan ini bukan hanya bersifat individual, tetapi mencakup banyak pegawai yang merasa tertekan dengan situasi di kementerian.
Lebih lanjut, Neni menyampaikan bahwa laporan ini disampaikan oleh salah satu mantan pimpinan di Kemendikti yang juga memiliki pengalaman panjang dalam dunia administrasi pemerintahan. Mantan pimpinan tersebut merasa prihatin melihat kondisi para pegawai yang dianggap semakin menurun akibat perlakuan yang tidak adil dan lingkungan kerja yang tidak kondusif.
Respons dari Anggota DPR
Menanggapi isu ini, Titiek Soeharto, anggota DPR dari Partai Gerindra, memberikan respons yang cukup signifikan. Dalam sesi konferensi pers yang dihelat di gedung DPR, Titiek menyatakan bahwa perlu adanya evaluasi dan peninjauan kembali terhadap kebijakan yang diterapkan di Kemendikti, terutama yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia. Ia menilai, setiap pegawai harus diperlakukan dengan adil dan bermartabat, sehingga produktivitas dan kualitas kerja dapat terjaga dengan baik.
Neni mengungkapkan bahwa Titiek ingin bertemu dengannya untuk mendiskusikan lebih dalam mengenai isu ini. Namun, detail mengenai pertemuan tersebut belum dijelaskan. “Kami sangat menghargai perhatian dari anggota DPR seperti Ibu Titiek. Kami berharap pertemuan ini dapat berjalan baik dan menghasilkan langkah-langkah yang bermanfaat bagi seluruh ASN di Kemendikti,” imbuh Neni. Ia juga menjelaskan bahwa partisipasi pihak legislatif penting dalam memastikan suara ASN didengar oleh pemerintah.
sumber berita TribunNews
Sebagian ASN menyampaikan keluhan bahwa suasana kerja di Kemendikti kini jauh berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Mereka menduduki area halaman depan kementerian, membawa spanduk serta poster yang berisi pernyataan dan tuntutan. Beberapa dari mereka meneriakkan yel-yel yang menuntut keadilan dan perlakuan yang lebih baik dari pimpinan mereka. Dalam orasinya, beberapa perwakilan ASN menyatakan bahwa perlunya perlindungan serta jaminan hak-hak para pegawai dalam menjalankan tugas di kementerian yang vital ini.
Tanggapan dari Istana
Menghadapi aksi demonstrasi yang mengundang perhatian publik tersebut, Hasan Nasbi, Kepala Komunikasi Kepresidenan, memberikan pernyataan resmi yang menanggapi situasi ini. Dalam wawancara dengan media, ia menyarankan agar masalah ini sebaiknya diselesaikan melalui dialog yang tenang dan konstruktif, di mana semua pihak dapat mengekspresikan pandangan serta aspirasi mereka tanpa harus terjerumus ke dalam konflik yang lebih besar. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka antara pimpinan dan bawahannya agar setiap masalah dapat diselesaikan dengan cara yang baik.
“Pemerintah akan terus memantau situasi ini. Kita berharap semua pihak dapat saling menghargai dan mencari solusi terbaik untuk mencegah terjadinya ketegangan yang lebih lanjut,” ujar Hasan. Ia menyatakan bahwa Istana menunggu hasil diskusi internal yang dilakukan oleh Kemendikti, yang diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meredakan ketegangan yang terjadi. Dialog antara para ASN dan pihak kementerian diharapkan dapat menciptakan pemahaman yang lebih baik mengenai kebijakan yang ada dan mekanisme kerja di kementerian tersebut.
Pelaporan ke Pejabat Tinggi
Aksi demo ini tidak hanya menjadi perhatian publik, namun juga telah menarik perhatian pejabat tinggi negara. Menurut informasi yang beredar, kasus ini telah diadukan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy. Tindakan pelaporan ini dilakukan oleh Neni Herlina, anggota Paguyuban Dikti, yang merasa perlu menyampaikan masalah ini kepada pimpinan tertinggi guna mendapatkan perhatian serta langkah tindakan yang lebih serius.
Neni mengungkapkan, “Kami ingin agar isu-isu yang kami angkat tidak diabaikan. Kami berharap Presiden dan Sekretaris Kabinet dapat memberikan perhatian lebih terhadap nasib kami sebagai ASN yang bekerja keras untuk negara ini.” Dalam laporannya, Neni menyampaikan bahwa keluhan ini bukan hanya bersifat individual, tetapi mencakup banyak pegawai yang merasa tertekan dengan situasi di kementerian.
Lebih lanjut, Neni menyampaikan bahwa laporan ini disampaikan oleh salah satu mantan pimpinan di Kemendikti yang juga memiliki pengalaman panjang dalam dunia administrasi pemerintahan. Mantan pimpinan tersebut merasa prihatin melihat kondisi para pegawai yang dianggap semakin menurun akibat perlakuan yang tidak adil dan lingkungan kerja yang tidak kondusif.
Respons dari Anggota DPR
Menanggapi isu ini, Titiek Soeharto, anggota DPR dari Partai Gerindra, memberikan respons yang cukup signifikan. Dalam sesi konferensi pers yang dihelat di gedung DPR, Titiek menyatakan bahwa perlu adanya evaluasi dan peninjauan kembali terhadap kebijakan yang diterapkan di Kemendikti, terutama yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia. Ia menilai, setiap pegawai harus diperlakukan dengan adil dan bermartabat, sehingga produktivitas dan kualitas kerja dapat terjaga dengan baik.
Neni mengungkapkan bahwa Titiek ingin bertemu dengannya untuk mendiskusikan lebih dalam mengenai isu ini. Namun, detail mengenai pertemuan tersebut belum dijelaskan. “Kami sangat menghargai perhatian dari anggota DPR seperti Ibu Titiek. Kami berharap pertemuan ini dapat berjalan baik dan menghasilkan langkah-langkah yang bermanfaat bagi seluruh ASN di Kemendikti,” imbuh Neni. Ia juga menjelaskan bahwa partisipasi pihak legislatif penting dalam memastikan suara ASN didengar oleh pemerintah.
sumber berita TribunNews
Diubah oleh neverdare 21-01-2025 10:31




billy.ar15 dan aldonistic memberi reputasi
2
595
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan