Kaskus

News

felixaryoAvatar border
TS
felixaryo
Miris! Oknum Pimpinan Ponpes di Tasik Cabuli 3 Santriwati
Miris! Oknum Pimpinan Ponpes di Tasik Cabuli 3 Santriwati




Tasikmalaya - Aksi pelecehan seksual kembali terjadi di lingkungan pendidikan agama. Seorang oknum pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Tasikmalaya ditangkap usai mencabuli 3 santriwatinya.
Tersangka berinisial IW (45) diketahui merupakan oknum pimpinan ponpes di wilayah selatan Tasikmalaya. IW sudah ditangkap dan dijebloskan ke penjara oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya.

"Kami mengungkap kasus pencabulan di lembaga pendidikan agama berbasis asrama di Selatan Tasikmalaya. Pelaku merupakan oknum pimpinan ponpes," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya di Mapolres Tasikmalaya, Jumat (17/1/2025).




Dari hasil penyelidikan, kata Ridwan, pelaku diketahui melakukan aksi pencabulan terhadap tiga orang santriwati. Modusnya, pelaku memanggil korban saat lewat di depannya. Saat itu, pelaku langsung melakukan aksi tak senonoh.

"Jadi dia ini meraba organ kewanitaannya saat dia melintas dipanggil ke ruangan, perbuatan cabul dilakukannya," kata Ridwan.

Ridwan mengatakan korban lalu diberi uang jajan. Hal ini dilakukan agar korban tak berbicara ke orang lain atas perbuatan cabul yang dilakukan pelaku.

"Jadi para korban ini diberi uang usai dicabuli, nah supaya tidak membongkar kelakuannya," katanya.

Kasus ini terungkap setelah salah satu korban murung. Keluarga curiga hingga akhirnya membongkar kelakuan bejad oknum pimpinan ponpes tersebut.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti berupa pakaian seragam sekolah korban, sepatu hingga sarung pelaku.

"Akibat perbuatanya, tersangka terancam kurungan 15 tahun penjara," kata AKP Ridwan Budiarta.

Ketua KPAI Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto tengah mendampingi para korban bersama dengan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Tasikmalaya.
Korban mendapat pemulihan psikologis serta memastikan pendidikanya tetap berjalan.

"Kami KPAI dengan UPTD PPA Kabupaten Tasikmalaya bekerja memulihkan kejiwaan korban. Dipastikan juga korban tetap mendapat hak untuk belajar," kata Ato Rinanto.



Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya ini memastikan bahwa kejadian ini bukan cerminan pondok pesantren di Tasikmalaya. Dia meminta kepolisian mengusut kasus ini dengan tuntas.

"Saya sepakat dengan pak kasat reskrim ini oknum. Ini bencana bagi kita semua, harus disikapi dengan beristigfar dan berupaya agar tidak terulang lagi. Tentu kita pastikan ini bukan wajah dari pesantren di Tasikmalaya," kata KH Atam Rustam.


5 Kasus Cabul di Tasikmalaya
Kasus pencabulan yang dilakukan oknum pimpinan ponpes di Tasikmalaya ini menambah daftar kasus pencabulan di Tasikmalaya. Di awal tahun 2025, sudah ada 5 kasus pencabulan.
"Kami awal Januari 2025 ini sudah menangani lima kasus pencabulan dan tindak kekerasan seksual," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta.

Ridwan menambahkan kasus perkara tindak pidana pencabulan dan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur ini tersebar di beberapa kecamatan. Kecamatan Cikalong, Culamega, Sodonghilir, Bojong asih dan Taraju.

Selanjutnya kekerasan seksual terhadap anak balita lima tahun di Kecamatan Sodonghilir. Pelaku merupakan tetangga korban.


Kasus selanjutnya persetubuhan anak di bawah umur di Bojong asih. Kasus ini terungkap usai beredar rekaman video persetubuhan pelaku dengan anak di bawah umur.

Terakhir, oknum tenaga pendidik di lembaga pendidikan keagamaan di Kecamatan Culamega. Tiga santriwati jadi korbanya.

"Lima orang tersangka berhasil ditahan dan diamankan di rumah tahanan Mako Polres Tasikmalaya. Perkara yang kami tangani ini, selain cabul, ada kekerasan seksual dan perbuatan sodomi," ungkap Ridwan Budiarta



Jumat barokah
mnotorious19150Avatar border
aldonisticAvatar border
.co.cc17baikAvatar border
.co.cc17baik dan 2 lainnya memberi reputasi
3
352
42
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan