Lima tanker yang membawa hampir 4 juta barel minyak Rusia dilaporkan sedang berhenti di lepas pantai Tiongkok, dengan empat di antaranya saat ini berada di bawah sanksi Amerika Serikat, menurut laporan Azernews.

Publikasi tersebut mencatat bahwa volume minyak yang "tertahan" ini hampir dua kali lipat dalam beberapa hari terakhir. Disebutkan pula bahwa jumlah minyak yang tidak tersalurkan ini berpotensi meningkat dalam waktu dekat.

Pelabuhan-pelabuhan utama di Tiongkok dilaporkan enggan menerima minyak Rusia, meskipun sanksi baru belum resmi diberlakukan, seperti yang diungkapkan dalam laporan tersebut.

Para pialang kapal menyatakan bahwa situasi ini dapat memicu peningkatan aktivitas transfer bahan bakar dari kapal ke kapal, serta peningkatan penggunaan pelabuhan-pelabuhan kecil untuk proses bongkar muat.

Sehari sebelumnya, para analis dari Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan bahwa ekspor minyak Rusia mengalami penurunan rata-rata sebesar 250.000 barel per hari pada Desember 2024.

Fenomena meningkatnya jumlah minyak Rusia yang stagnan di lepas pantai Tiongkok ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Rusia dalam mencari pasar alternatif, serta pendekatan strategis Tiongkok dalam menghadapi sanksi global.

Source


Gimana sih China sebagai sesama anggota BRICS!!! Masa takut dengan sanksi Ameriki. Mana solidaritasnya!!!