- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Strategi India Menandingi Pengaruh OBOR Tiongkok


TS
hulkiest
Strategi India Menandingi Pengaruh OBOR Tiongkok

India terus menunjukkan penentangannya terhadap prakarsa Belt and Road Initiative (BRI) yang digagas oleh Tiongkok, yang juga dikenal sebagai One Belt One Road (OBOR). Penolakan ini didasari oleh berbagai kekhawatiran, termasuk isu kedaulatan, integritas wilayah, dan keamanan regional. Dalam upaya mencegah keberhasilan proyek ambisius Tiongkok tersebut, India telah menerapkan berbagai strategi yang mencerminkan komitmennya untuk melindungi kepentingan nasional dan regional.
Secara diplomatik, India secara konsisten menolak mendukung BRI dalam berbagai forum internasional. Salah satu contohnya terlihat dalam pertemuan Shanghai Cooperation Organisation (SCO), di mana India menjadi satu-satunya anggota yang menolak mendukung BRI. Penolakan ini didasarkan pada masalah kedaulatan, terutama terkait dengan Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC), salah satu proyek unggulan BRI yang melewati wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan dan diklaim oleh India. India menganggap langkah ini sebagai pelanggaran terhadap integritas wilayahnya, yang menjadi salah satu alasan utama di balik oposisi keras terhadap prakarsa tersebut.
Selain penolakan diplomatik, India juga meluncurkan berbagai inisiatif strategis untuk mengimbangi pengaruh BRI. Salah satunya adalah pengembangan Koridor Transportasi Internasional Utara-Selatan (International North-South Transport Corridor atau INSTC), jalur transportasi multimoda yang menghubungkan India dengan Eropa melalui Iran dan Rusia. Koridor ini bertujuan untuk memfasilitasi perdagangan dan meningkatkan konektivitas dengan Asia Tengah dan Eropa.
India juga aktif dalam kerangka kerja ekonomi Indo-Pasifik yang melibatkan Amerika Serikat, Jepang, dan Australia, yang bertujuan untuk mempromosikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan inklusif. Pada KTT G20 baru-baru ini, India memperkenalkan Koridor Ekonomi India-Timur Tengah-Eropa (IMEC), yang dirancang untuk meningkatkan konektivitas dan integrasi ekonomi antara India, Timur Tengah, dan Eropa, sekaligus menjadi langkah strategis untuk menyaingi BRI.
Di kawasan sekitar, India berinvestasi dalam berbagai proyek infrastruktur untuk menawarkan alternatif terhadap investasi Tiongkok. Misalnya, India telah terlibat dalam pembangunan pelabuhan, jalan, dan rel kereta api di negara-negara seperti Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas regional dan mengurangi ketergantungan negara-negara tetangga pada proyek-proyek yang didanai oleh Tiongkok. Investasi ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang India untuk memperkuat posisinya sebagai mitra utama di kawasan.
India juga mengambil langkah-langkah ekonomi dengan mengatur lebih ketat investasi Tiongkok, terutama di sektor-sektor sensitif, untuk melindungi kepentingan ekonominya dan mencegah potensi kerentanan strategis. Regulasi ini mencerminkan kekhawatiran terhadap pengaruh ekonomi Tiongkok yang terus meningkat di kawasan.
Dalam bidang militer dan keamanan, India mempercepat pembangunan infrastruktur perbatasan untuk meningkatkan mobilitas dan kemampuan pertahanannya. Pembangunan ini mencakup jalan, jembatan, dan landasan udara di wilayah perbatasan untuk mengimbangi pengembangan infrastruktur Tiongkok di wilayah yang sama. Selain itu, India mempererat kerja sama keamanan dengan negara-negara lain melalui latihan militer bersama dan kolaborasi pertahanan untuk menyeimbangkan pengaruh Tiongkok di kawasan.
Melalui pendekatan yang beragam ini, India berupaya untuk mengurangi tantangan strategis dan ekonomi yang ditimbulkan oleh BRI. Hingga saat ini, upaya India menunjukkan hasil yang beragam. Beberapa inisiatif, seperti INSTC dan IMEC, berhasil mendapatkan dukungan internasional dan meningkatkan pengaruh India di kawasan. Namun, pengaruh Tiongkok melalui BRI tetap signifikan di banyak negara, terutama di kawasan Asia Selatan dan Afrika. Dengan demikian, meskipun India berhasil memperkuat posisinya dalam beberapa aspek, tantangan untuk sepenuhnya mengimbangi pengaruh BRI masih berlanjut di tengah dinamika geopolitik yang terus berkembang.
Referensi artikel
Source 1
Source 2
Source 3
Source 4



zaaxion.7k dan User telah dihapus memberi reputasi
2
349
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan