Soto Ayam Manchester United di Sidoarjo, Karyawan Selalu Tampil Pakai Jersey dan Logo Klub Elite Inggris


Kompas.com - 13/01/2025, 05:43 WIB Izzatun Najibah, Aloysius Gonsaga AE Tim Redaksi 2 Lihat Foto Warung Soto Ayam Manchester United yang berada di Jalan Raya Taman Pinang, Sidoarjo, Minggu (12/1/2025).(KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH) SIDOARJO, KOMPAS.com - Maulana Abdul Ghany, pemilik Soto Ayam Manchester United, memulai harinya sejak pagi buta dengan mengenakan seragam kaus polo merah.

Ia terlihat mengaduk kuah soto ayam yang siap disajikan kepada pelanggan. Setiap hari, Ghany dan karyawannya tampil kompak, terkadang mengenakan jersey dan selalu menyematkan logo klub sepak bola Manchester United pada kostum mereka.

Ghany, yang merupakan generasi kedua pemilik usaha ini, menjelaskan, “Jualan soto pertama ayah tahun 1993 di Sekardangan, Sidoarjo. Terus pindah ke tempat ini (Taman Pinang) mulai 2021.”

Soto Ayam Manchester United pertama kali berdiri di sepetak tenda yang ditutup banner putih, sebelum akhirnya pindah ke ruko yang lebih permanen pada tahun 2023. T

Nama Soto Ayam Manchester United dipilih oleh ayah Ghany pada tahun 1999.

“Sebelum itu namanya Soto Ayam saja,” ungkap Ghany

. Ayahnya, seorang penggemar sepak bola, sangat menyukai tim asal Inggris tersebut. Kemenangan Manchester United di final Liga Champions pada 26 Mei 1999 menjadi momen penting yang mengubah nama usaha keluarga ini.

“Di pertandingan final itu, ayah ikut taruhan bola dan MU menang, jadilah berubah nama menjadi Soto Ayam Manchester United. Waktu itu pas kekurangan modal jualan juga,” ujar Ghany.

Pria yang akrab disapa Rawit Ferguson ini juga mengungkapkan bahwa nama panggungnya berkaitan erat dengan klub kesayangannya.


Lihat Foto Maulana Abdul Ghany, pemilik Soto Ayam Manchester United di Sidoarjo, Minggu (12/1/2025).(KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)

“Mungkin saat itu Ferguson jadi pelatih terbaik, jadi ayah dipanggil Rawit Ferguson,” imbuhnya.

Meskipun Manchester United sering menjadi bahan ejekan di media sosial, Ghany merasakan dampak positif dari penggunaan nama klub tersebut

. Soto ayamnya beberapa kali viral di media sosial berkat keunikannya.

“Alhamdulillah ramai, tapi saya juga nggak sering mantau sosmed. Yang penting soto saya laku,” tuturnya.

Namun, tingkah laku pelanggannya sering kali membuat Ghany geleng-geleng kepala. Ia pernah menerima pesan dari orang tak dikenal yang mengungkapkan kekesalan karena Manchester United kalah.

“Pernah ada yang chat ‘mas ganti saja Onana (pemain Manchester United, Andre Onana) itu’. Lah masa saya disuruh jual pemain,” terangnya dengan tawa.

Ghany juga mengungkapkan beberapa komentar netizen yang menggelitik terkait Soto Ayam Manchester United

. “Harga menyesuaikan posisi klasemen,” tulis salah satu netizen.

Bahkan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga meninggalkan komentar di akun Instagram @exploresidoarjo.

Lihat Foto Soto Ayam Manchester United Sidoarjo menjual soto ayam khas Lamongan, Minggu (12/1/2025).(KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)

Dasar soto ayam yang dijual Ghany adalah soto ayam khas Lamongan, dengan kuah pekat yang dimasak menggunakan udang dan bandeng. Dalam sehari, Ghany dibantu empat karyawannya mampu menghabiskan 350 porsi pada hari biasa dan 600 porsi saat akhir pekan. Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp 17.000 hingga Rp 19.000.

“Bukanya dari jam tujuh pagi, sore jam tiga sudah habis biasanya. Ramainya waktu sarapan dan makan siang,” tandasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/202...rsey?page=all.


final 1999 ikonik di mana butuh 2 menit MU membalikan keadaan..

semoga MU nggak somasi Soto Ayam ini biar nggak berkurang jumlah penggemarannya di Indonesia