Kaskus

News

hulkiestAvatar border
TS
hulkiest
Indonesia Diminta Mendesak BRICS Agar Anggota Baru Bisa Akses Pinjaman NDB
Indonesia Diminta Mendesak BRICS Agar Anggota Baru Bisa Akses Pinjaman NDB

Jakarta. Indonesia disarankan untuk mendesak BRICS agar anggota barunya dapat meminjam dana dari lembaga keuangan aliansi tersebut, yaitu New Development Bank (NDB), menurut seorang analis.

Kelompok BRICS awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Tahun lalu, BRICS memperluas keanggotaannya dengan memasukkan Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA). Baru pekan lalu, BRICS menyambut Indonesia sebagai anggota kesepuluhnya.

Aliansi ini, yang dibentuk sebagai penyeimbang pengaruh Barat, memiliki bank pembangunan multilateralnya sendiri, yaitu NDB. Hingga saat ini, NDB telah menyetujui pendanaan sebesar $32,8 miliar, yang seluruhnya dialokasikan untuk lima anggota pendiri BRICS. Per Desember 2022, China dan India mendominasi portofolio proyek NDB dengan masing-masing menerima $8,1 miliar dan $7,5 miliar.

Muhamad Habib, seorang peneliti dari lembaga kajian CSIS, mengatakan bahwa Indonesia sebaiknya mendorong perubahan regulasi terkait pembiayaan NDB sebagai salah satu agenda utamanya di BRICS. Dengan membuat pendanaan lebih inklusif bagi anggota baru, Indonesia dapat menunjukkan bahwa kehadirannya di BRICS memiliki dampak nyata terhadap arsitektur ekonomi global.

“Hingga hari ini, NDB belum melakukan amandemen terhadap fasilitas dan regulasi pembiayaannya. Jadi, pendanaannya masih memprioritaskan anggota pendiri BRICS. Dana tersebut belum mencapai anggota baru BRICS,” ujar Habib kepada pers di Jakarta, Senin.

“Indonesia perlu memasukkan amandemen NDB ini ke dalam agenda BRICS-nya. Tujuannya agar anggota baru BRICS juga mendapat prioritas dalam pembiayaan dari NDB,” tambah Habib.

Sejauh ini, Mesir menjadi satu-satunya anggota non-pendiri yang mencoba mengakses dana NDB. Namun, NDB belum menyetujui proposal pendanaan yang diajukan Mesir. Perusahaan utilitas Mesir, Suez Wind Energy S.A.E, telah meminta NDB untuk mendanai hingga $100 juta untuk proyek pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas 1,1 gigawatt di wilayah Suez. Bank Ekspor-Impor Afrika yang berbasis di Kairo juga meminta pinjaman hingga $200 juta dari NDB untuk proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di Mesir.

UEA telah menjadi bagian dari NDB sejak 2021, beberapa tahun sebelum secara resmi menjadi anggota BRICS. Namun, UEA belum mengajukan proposal pembiayaan apa pun.

Meskipun bukan anggota BRICS, Bangladesh sudah menjadi bagian dari NDB. Bangladesh telah mengajukan beberapa permohonan pendanaan, tetapi semua proposal tersebut masih menunggu persetujuan dari NDB.

Beberapa proyek yang telah disetujui oleh NDB antara lain pinjaman sebesar $490 juta untuk India guna memperluas jalan raya di negara bagian Madhya Pradesh. Pada Agustus lalu, NDB menyetujui pinjaman hingga $150 juta untuk Bank of Communications Financial Leasing China guna membeli setidaknya tiga kapal besar pengangkut gas alam cair (LNG). Pendanaan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas transportasi impor LNG ke China.

JAKARTAGLOBE.ID


Yok bisa yok tekan dikit BRICSnya supaya Indonesia bisa pinjam duit. Masa udah join BRICS tapi ga boleh ngutang.
emoticon-Marah
Diubah oleh hulkiest 15-01-2025 10:17
mnotorious19150Avatar border
aldonisticAvatar border
InRealLifeAvatar border
InRealLife dan 3 lainnya memberi reputasi
2
63.8K
51
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan