- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
TPNPB OPM Klaim Tembak Mati Tiga TNI dan Kibarkan Bendera Bangsa BK di Pos Militer


TS
mabdulkarim
TPNPB OPM Klaim Tembak Mati Tiga TNI dan Kibarkan Bendera Bangsa BK di Pos Militer
TPNPB OPM Klaim Tembak Mati Tiga Anggota TNI dan Kibarkan Bendera Bangsa BK di Pos Militer Indonesia

JeOt 13 Januari 2025 | Dibaca 1 Kali Reporter : AVRANDO Editor: ANTON TAOLIN BAGIKAN
PAPUA, fokusnusatenggara.com — Tentara Pembebesan Nasional Papua Barat ( TPNPB) Organisasi Papua Merdeka ( OPM ) mengklaim telah menyerang dan menembak kuka tiga anggota TNI di Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni.
Selain itu berhasil mengibarkan bendera bangsa Papua Bintang Kejora dihalaman pos militer Maskona Barat, Senin 13 Januari 2025. .
Penyerangan itu lanjut Sebby Sambom dipimpin langsung wakil komandan operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya Kolonel Manuel Aimau, bersama Letkol Ruftis Barnabas Muuk bersama pasukan dari batalion Moskona, Batalyon Ovir, Batalyon Saiir, batalyon Karef Hamit, Batalion Aikium, Batalyon Ayosami, Batalyon Buaya, dan Batalyon Sifat Raya.
“Pada hari ini 13 Januari 2024 pasukan kami dari Kodap IV Sorong Raya berhasil tembak mati tiga aparat militer pemerintah Indonesia hingga tewas dalam penyerangan terhadap pos militer di Distrik Moskona Barat, kabupaten Teluk Bintuni,” kata Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, dalam rilisnya malam ini, Senin 13 Januari 2025.
Kata Sebby, penyerangan tersebut terjadi sejak pukul 07.30 hingga 09.00 pagi tadi yang mengakibatkan tiga prajurit militer Indonesia tewas dan lainnya luka-luka.
“ Pasukan TPNPB OPM Kodap IV Sorong Raya Kodap IV Sorong Raya melakukan sekarangan ke pos militer Indonesia tepatnya di Maskona Barat, Teluk Bintuni. Tiga anggota TNI tewas dan yang lain luka –luka . Selain itu pasukan kami berhasil turunkan bendera merah putih dan kibarkan Bendera bangsa Papua “Bintang Kejora “pada tiang yang sama dihalaman pos militer Maskobna Barat ,” jelas Sebby Sambom.
Disebutkan saat itu juga terjadi serangan balik dari militer Indonesia namun gagal, karena senjata tidak bunyi dan mengeluarkan peluru.
“ Karena itu aparat militer Indonesia tidak bunyi dan mengeluarkan peluru akhirnya mereka lari tinggalkan markas dan selamatkan diri ke hutan sampai soreh ,” sebut Sebby.
Sebby tegaskan bahwa serangan tersebut sebagai balasan terhadap aparat militer pemerintah Indonesia yang telah menewaskan Marthen Aikingging selaku komandan TPNPB dari Batalyon Moskona yang gugur dalam medan pertempuran pada bulan lalu.
https://fokusnusatenggara.com/hukum-...r-indonesia/2/
Mana mungkin senjata TNI macet
ngarang
OPM Klaim Tewaskan Tiga Aparat Keamanan dan Kibarkan Bendera Bintang Fajar di Teluk Bintuni

ODIYAIWUU.com
13 Januari 2025
Anggota Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) IV Sorong Raya, Papua Barat. Foto: Istimewa
252 Total Pengunjung , 252 Pengunjung Hari Ini
BINTUNI, ODIYAIWUU.com — Pihak Manajemen Markas Pusat Komnas Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) mengumumkan, terjadi penembakan oleh anggotanya terhadap tiga aparat keamanan Indonesia dan pengibaran Bendera Bintang Fajar di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
“Kami menerima laporan resmi dari Panglima TPNPB Kodap IV Sorong Raya Brigjen Deni Moos pada Senin (13/1) pukul 15.30 WIT,” ujar Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom melalui keterangan tertulis yang diperoleh Odiyaiwuu.com dari Bintuni, Papua Barat, Senin (13/1).
Sebby mengatakan, laporan itu juga menyebutkan bahwa pasukan Kodap IV Sorong Raya berhasil menembak tiga aparat Indonesia hingga tewas dalam penyerangan terhadap pos keamanan di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni.
Penyerangan tersebut terjadi sejak pukul 07.30-09.00 pagi. Akibatnya, tiga aparat keamanan Indonesia meninggal dan lainnya mengalami luka-luka. Sementara serangan balasan yang dilakukan aparat keamanan Indonesia disebut tidak berhasil.
“Senjatanya tidak bunyi dan tidak mengeluarkan peluru hingga akhirnya aparat keamanan melarikan diri ke hutan dan mengosongkan pos di Moskona Barat hingga TPNPB Kodap IV Sorong Raya mengibarkan bendera Bintang Fajar di halaman pos Indonesia sejak pagi hingga sore,” kata Sebby.
Penyerangan tersebut dipimpin langsung Wakil Komandan Operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya Manuel Aimau, Ruftis Barnabas Muuk bersama pasukan dari berbagai batalyon seperti Batalyon Moskona, Ovir, Saiir, Karef Hamit, Aikium, Ayosami, Buaya, dan Batalyon Sifat Raya.
Dalam laporan lebih lanjut yang disampaikan Brigjen Deni Moos, kata Sebby, disampaikan bahwa serangan tersebut merupakan serangan balasan terhadap aparat keamanan Indonesia yang telah menewaskan Komandan TPNPB dari Batalyon Moskona Marthen Aikingging yang gugur dalam pertempuran Desember lalu.
Sebby menjelaskan, PIS TPNPB juga melaporkan bahwa sejak sore hingga dini hari, aparat keamanan Indonesia telah dikirim dari Kabupaten Teluk Bintuni melalui darat dan udara ke Moskona Barat. Kehadiran aparat keamanan Indonesia di Moskona Barat mengakibatkan masyarakat sipil di 14 kampung ketakutan.
“Masyarakat ketakutan lalu melarikan diri ke hutan mencari tempat perlindungan karena takut menjadi sasaran operasi aparat Indonesia dalam melakukan pengejaran terhadap pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya,” ujar Sebby.
Informasi pihak Komnas TPNPB OPM juga diteruskan kepada Penanggungjawab Nasional Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB OPM seperti Panglima Tinggi TPNPB OPM Jenderal Goliat Tabuni, Wakil Panglima Letnan Jenderal Melkisedek Awom, Kepala Staf Umum Mayor Jenderal Terianus Satto, dan Komandan Operasi Umum Mayor Jenderal Lekagak Telenggen. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
https://www.odiyaiwuu.com/tewaskan-k...nan-kabupaten/
TNI Bantah Tiga Prajuritnya Ditembak Mati TPNPB OPM di Papua Barat
TNI membantah adanya serangan TPNPB-OPM terhadap pos militer di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat, yang menyebabkan tewasnya tiga prajurit.
13 Januari 2025 | 20.00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Kasuari Kolonel Infanteri Syawaludin Abuhasan membantah kabar soal tewasnya tiga prajurit TNI akibat serangan pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat, pada Senin, 13 Januari 2025. Dia membenarkan ada suara letusan senjata api di lokasi, tetapi tidak menyerang pos militer dan mengakibatkan prajurit TNI tewas tertembak.
“Informasi dari anggota di lapangan memang ada bunyi tembakan. Itu bunyi tembakan senjata rakitan. Jadi tidak ada yang kena tembak dan tewas,” kata Syawaludin kepada Tempo melalui sambungan telepon, Senin, 13 Januari 2025.
Dia menilai informasi yang disebarkan oleh TPNPB hanyalah propaganda seolah-olah situasi keamanan di Teluk Bintuni dalam keadaan bahaya. Dia meminta agar masyarakat tidak meyakini soal serangan tersebut.
“Jadi adanya serangan mengakibatkan prajurit tewas itu tidak ada. Itu ngakalin dan itu informasi tidak benar,” ucapnya.
Syawaludin mengatakan kondisi di Teluk Bintuni hingga saat ini dalam keadaan aman terkendali. Dia mengatakan satuan tugas yang bertugas di daerah tersebut melaporkan tidak ada kekacauan yang dipicu oleh serangan TPNPB.
“Kondisi di lokasi aman terkendali, tidak ada kekacauan seperti yang diklaim oleh mereka (pasukan TPNPB-OPM),” katanya.
Sebelumnya, TPNPB-OPM mengklaim telah menembak mati tiga prajurit Tentara TNI di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat, pada Senin, 13 Januari 2025. Penembakan itu disebut dilakukan oleh pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya dalam sebuah serangan mendadak terhadap pos militer di daerah itu pada pagi hari sekitar pukul 07.30 WIT.
Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan tiga prajurit TNI tewas dalam serangan itu. Lalu sejumlah prajurit, kata Sebby, mengalami luka-luka. “Serangan pagi tadi mengakibatkan tiga prajurit militer Indonesia tewas dan lainnya luka-luka. Sementara serangan balasan yang dilakukan oleh aparat militer Indonesia tidak berhasil karena senjatanya tidak bunyi dan tidak mengeluarkan peluru,” kata Sebby dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 13 Januari 2025.
Sebby juga mengklaim sejumlah prajurit TNI di pos militer tersebut melarikan diri ke dalam hutan. Dia mengatakan kekosongan pos militer TNI itu dimanfaatkan oleh pasukan TPNPB dengan mengibarkan bendera bintang fajar.
Dia mengatakan serangan itu merupakan balasan terhadap aparat militer Indonesia yang telah menewaskan Marthen Aikingging, Komandan TPNPB dari Batalion Moskona beberapa bulan lalu. Sebby mengatakan, buntut dari serangan itu, TNI telah mengirimkan sejumlah pasukan ke Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni.
“Ini mengakibatkan masyarakat sipil di 14 Kampung ketakutan dan melarikan diri ke hutan mencari tempat perlindungan karena takut menjadi sasaran operasi aparat militer Indonesia,” kata dia.
https://www.tempo.co/hukum/tni-banta...-barat-1193594
bantahan TNI

JeOt 13 Januari 2025 | Dibaca 1 Kali Reporter : AVRANDO Editor: ANTON TAOLIN BAGIKAN
PAPUA, fokusnusatenggara.com — Tentara Pembebesan Nasional Papua Barat ( TPNPB) Organisasi Papua Merdeka ( OPM ) mengklaim telah menyerang dan menembak kuka tiga anggota TNI di Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni.
Selain itu berhasil mengibarkan bendera bangsa Papua Bintang Kejora dihalaman pos militer Maskona Barat, Senin 13 Januari 2025. .
Penyerangan itu lanjut Sebby Sambom dipimpin langsung wakil komandan operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya Kolonel Manuel Aimau, bersama Letkol Ruftis Barnabas Muuk bersama pasukan dari batalion Moskona, Batalyon Ovir, Batalyon Saiir, batalyon Karef Hamit, Batalion Aikium, Batalyon Ayosami, Batalyon Buaya, dan Batalyon Sifat Raya.
“Pada hari ini 13 Januari 2024 pasukan kami dari Kodap IV Sorong Raya berhasil tembak mati tiga aparat militer pemerintah Indonesia hingga tewas dalam penyerangan terhadap pos militer di Distrik Moskona Barat, kabupaten Teluk Bintuni,” kata Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, dalam rilisnya malam ini, Senin 13 Januari 2025.
Kata Sebby, penyerangan tersebut terjadi sejak pukul 07.30 hingga 09.00 pagi tadi yang mengakibatkan tiga prajurit militer Indonesia tewas dan lainnya luka-luka.
“ Pasukan TPNPB OPM Kodap IV Sorong Raya Kodap IV Sorong Raya melakukan sekarangan ke pos militer Indonesia tepatnya di Maskona Barat, Teluk Bintuni. Tiga anggota TNI tewas dan yang lain luka –luka . Selain itu pasukan kami berhasil turunkan bendera merah putih dan kibarkan Bendera bangsa Papua “Bintang Kejora “pada tiang yang sama dihalaman pos militer Maskobna Barat ,” jelas Sebby Sambom.
Disebutkan saat itu juga terjadi serangan balik dari militer Indonesia namun gagal, karena senjata tidak bunyi dan mengeluarkan peluru.
“ Karena itu aparat militer Indonesia tidak bunyi dan mengeluarkan peluru akhirnya mereka lari tinggalkan markas dan selamatkan diri ke hutan sampai soreh ,” sebut Sebby.
Sebby tegaskan bahwa serangan tersebut sebagai balasan terhadap aparat militer pemerintah Indonesia yang telah menewaskan Marthen Aikingging selaku komandan TPNPB dari Batalyon Moskona yang gugur dalam medan pertempuran pada bulan lalu.
https://fokusnusatenggara.com/hukum-...r-indonesia/2/
Mana mungkin senjata TNI macet

ngarang
OPM Klaim Tewaskan Tiga Aparat Keamanan dan Kibarkan Bendera Bintang Fajar di Teluk Bintuni

ODIYAIWUU.com
13 Januari 2025
Anggota Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) IV Sorong Raya, Papua Barat. Foto: Istimewa
252 Total Pengunjung , 252 Pengunjung Hari Ini
BINTUNI, ODIYAIWUU.com — Pihak Manajemen Markas Pusat Komnas Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) mengumumkan, terjadi penembakan oleh anggotanya terhadap tiga aparat keamanan Indonesia dan pengibaran Bendera Bintang Fajar di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
“Kami menerima laporan resmi dari Panglima TPNPB Kodap IV Sorong Raya Brigjen Deni Moos pada Senin (13/1) pukul 15.30 WIT,” ujar Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom melalui keterangan tertulis yang diperoleh Odiyaiwuu.com dari Bintuni, Papua Barat, Senin (13/1).
Sebby mengatakan, laporan itu juga menyebutkan bahwa pasukan Kodap IV Sorong Raya berhasil menembak tiga aparat Indonesia hingga tewas dalam penyerangan terhadap pos keamanan di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni.
Penyerangan tersebut terjadi sejak pukul 07.30-09.00 pagi. Akibatnya, tiga aparat keamanan Indonesia meninggal dan lainnya mengalami luka-luka. Sementara serangan balasan yang dilakukan aparat keamanan Indonesia disebut tidak berhasil.
“Senjatanya tidak bunyi dan tidak mengeluarkan peluru hingga akhirnya aparat keamanan melarikan diri ke hutan dan mengosongkan pos di Moskona Barat hingga TPNPB Kodap IV Sorong Raya mengibarkan bendera Bintang Fajar di halaman pos Indonesia sejak pagi hingga sore,” kata Sebby.
Penyerangan tersebut dipimpin langsung Wakil Komandan Operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya Manuel Aimau, Ruftis Barnabas Muuk bersama pasukan dari berbagai batalyon seperti Batalyon Moskona, Ovir, Saiir, Karef Hamit, Aikium, Ayosami, Buaya, dan Batalyon Sifat Raya.
Dalam laporan lebih lanjut yang disampaikan Brigjen Deni Moos, kata Sebby, disampaikan bahwa serangan tersebut merupakan serangan balasan terhadap aparat keamanan Indonesia yang telah menewaskan Komandan TPNPB dari Batalyon Moskona Marthen Aikingging yang gugur dalam pertempuran Desember lalu.
Sebby menjelaskan, PIS TPNPB juga melaporkan bahwa sejak sore hingga dini hari, aparat keamanan Indonesia telah dikirim dari Kabupaten Teluk Bintuni melalui darat dan udara ke Moskona Barat. Kehadiran aparat keamanan Indonesia di Moskona Barat mengakibatkan masyarakat sipil di 14 kampung ketakutan.
“Masyarakat ketakutan lalu melarikan diri ke hutan mencari tempat perlindungan karena takut menjadi sasaran operasi aparat Indonesia dalam melakukan pengejaran terhadap pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya,” ujar Sebby.
Informasi pihak Komnas TPNPB OPM juga diteruskan kepada Penanggungjawab Nasional Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB OPM seperti Panglima Tinggi TPNPB OPM Jenderal Goliat Tabuni, Wakil Panglima Letnan Jenderal Melkisedek Awom, Kepala Staf Umum Mayor Jenderal Terianus Satto, dan Komandan Operasi Umum Mayor Jenderal Lekagak Telenggen. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
https://www.odiyaiwuu.com/tewaskan-k...nan-kabupaten/
TNI Bantah Tiga Prajuritnya Ditembak Mati TPNPB OPM di Papua Barat
TNI membantah adanya serangan TPNPB-OPM terhadap pos militer di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat, yang menyebabkan tewasnya tiga prajurit.
13 Januari 2025 | 20.00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Kasuari Kolonel Infanteri Syawaludin Abuhasan membantah kabar soal tewasnya tiga prajurit TNI akibat serangan pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat, pada Senin, 13 Januari 2025. Dia membenarkan ada suara letusan senjata api di lokasi, tetapi tidak menyerang pos militer dan mengakibatkan prajurit TNI tewas tertembak.
“Informasi dari anggota di lapangan memang ada bunyi tembakan. Itu bunyi tembakan senjata rakitan. Jadi tidak ada yang kena tembak dan tewas,” kata Syawaludin kepada Tempo melalui sambungan telepon, Senin, 13 Januari 2025.
Dia menilai informasi yang disebarkan oleh TPNPB hanyalah propaganda seolah-olah situasi keamanan di Teluk Bintuni dalam keadaan bahaya. Dia meminta agar masyarakat tidak meyakini soal serangan tersebut.
“Jadi adanya serangan mengakibatkan prajurit tewas itu tidak ada. Itu ngakalin dan itu informasi tidak benar,” ucapnya.
Syawaludin mengatakan kondisi di Teluk Bintuni hingga saat ini dalam keadaan aman terkendali. Dia mengatakan satuan tugas yang bertugas di daerah tersebut melaporkan tidak ada kekacauan yang dipicu oleh serangan TPNPB.
“Kondisi di lokasi aman terkendali, tidak ada kekacauan seperti yang diklaim oleh mereka (pasukan TPNPB-OPM),” katanya.
Sebelumnya, TPNPB-OPM mengklaim telah menembak mati tiga prajurit Tentara TNI di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat, pada Senin, 13 Januari 2025. Penembakan itu disebut dilakukan oleh pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya dalam sebuah serangan mendadak terhadap pos militer di daerah itu pada pagi hari sekitar pukul 07.30 WIT.
Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan tiga prajurit TNI tewas dalam serangan itu. Lalu sejumlah prajurit, kata Sebby, mengalami luka-luka. “Serangan pagi tadi mengakibatkan tiga prajurit militer Indonesia tewas dan lainnya luka-luka. Sementara serangan balasan yang dilakukan oleh aparat militer Indonesia tidak berhasil karena senjatanya tidak bunyi dan tidak mengeluarkan peluru,” kata Sebby dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 13 Januari 2025.
Sebby juga mengklaim sejumlah prajurit TNI di pos militer tersebut melarikan diri ke dalam hutan. Dia mengatakan kekosongan pos militer TNI itu dimanfaatkan oleh pasukan TPNPB dengan mengibarkan bendera bintang fajar.
Dia mengatakan serangan itu merupakan balasan terhadap aparat militer Indonesia yang telah menewaskan Marthen Aikingging, Komandan TPNPB dari Batalion Moskona beberapa bulan lalu. Sebby mengatakan, buntut dari serangan itu, TNI telah mengirimkan sejumlah pasukan ke Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni.
“Ini mengakibatkan masyarakat sipil di 14 Kampung ketakutan dan melarikan diri ke hutan mencari tempat perlindungan karena takut menjadi sasaran operasi aparat militer Indonesia,” kata dia.
https://www.tempo.co/hukum/tni-banta...-barat-1193594
bantahan TNI
0
210
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan