Kapan Kalian Pernah Merasa Benar-Benar Down?

Aku pernah merasakannya, sekali, saat remaja. Dalam masa-masa kelam itu, sempat terlintas pikiran untuk mengakhiri semuanya. Tapi entah bagaimana, aku berhasil melewatinya. Itu bukan sesuatu yang ingin aku ceritakan secara detail—cukup aku yang tahu.

Setelah itu, aku mulai hidup dengan cara yang lebih santai, mencoba menerima kenyataan. Hidup terus berlanjut, bagaimanapun sulitnya.

Pernah, di suatu sore musim hujan, aku berteduh di depan sebuah warung tua yang hampir roboh. Rintik hujan membasahi jalanan. Sebuah mobil putih melintas di depanku. Mobil itu terlihat mahal, mungkin harganya ratusan juta. Pengemudinya duduk di dalam dengan nyaman, terlindungi dari hujan, seakan dunia luar tidak mampu menyentuhnya.

Orang di balik kemudi itu sempat menatapku. Tatapannya kosong, sulit ditebak apa yang ia pikirkan. Tapi jika aku menjadi dia, melihat seseorang seperti diriku—kedinginan, berdiri di depan warung bobrok—mungkin aku akan berpikir bahwa hidup memang seperti itu. Orang-orang hanya berjalan melewati cerita orang lain, fokus pada tujuan mereka sendiri.

Lalu, aku bertanya pada diriku sendiri:
Apakah aku protagonis dalam cerita ini?
Jawabannya: Tidak. Aku hanya figuran. Dan kalian, para pembaca, adalah protagonisnya.

Kalian membuka forum ini, membaca artikel ini sambil menyeruput kopi dan memakan cemilan. Mungkin kalian berpikir, "Hidupku jauh lebih nyaman."

Dan aku? Aku hanya seseorang di luar sana, seorang figuran yang mengunggah kisah hidupnya di forum, berharap ada yang mau mendengar.

Seperti figuran dalam film, aku hanya terlihat sekilas. Aku menjalani peran kecil dengan gaji yang tak seberapa, lalu menghilang saat kamera tak lagi menyorot. Aku hanya muncul lagi ketika cerita orang lain membutuhkanku.


---

Sedikit Tentang Aku

Seperti yang tertulis di judul, aku adalah seorang figuran. Umurku 30 tahun. Tidak kaya, tidak punya keahlian, dan tidak ada cinta.

Hidupku berlalu seperti angin. Tahu-tahu aku sudah di usia ini, tanpa sadar bagaimana aku sampai di sini. Tahun 2025 baru dimulai, dan aku tidak tahu peran apa yang akan kumainkan di tahun ini. Karena itu, aku menulis cerita ini.

Akhir tahun 2024 terasa berat. Orang tuaku jatuh sakit, aku terlilit utang pinjol, dan saat ini aku menganggur. Aku merasa seperti figuran yang dipaksa memainkan peran yang tidak kusukai. Tapi, apa daya? Aku harus tetap menjalani cerita ini.


---

Ini cerita real life bukan karangan. Aku menggunakan chat gpt untuk memperbaiki struktur cerita. Tapi inti cerita tetap sama.

Aku akan meng upload kelanjutannya ketika aku punya waktu.

Ditulis pada: 4 Januari 2025