- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menilik Toko Alat Perdukunan di Surabaya yang Tak Pernah Sepi Pembeli


TS
shinsoun
Menilik Toko Alat Perdukunan di Surabaya yang Tak Pernah Sepi Pembeli

Surabaya - Sebagian orang tampaknya masih mempercayai hal-hal yang dianggap berbau mistis. Terbukti dari masih ramainya toko alat-alat 'perdukunan' seperti yang ada di Surabaya.
Ada salah satu toko alat 'perdukunan' yang tak pernah sepi pembeli. Bahkan sejak berdiri di tahun 1990. Toko itu terletak di kawasan Sentra Penjualan Batu Akik dan Permata dekat Pasar Turi, Surabaya.
Saat detikJatim berkunjung ke sana, aroma wewangian langsung menyambut. Lalu nampak berbagai alat yang kerap dikaitkan dengan praktik perdukunan tertata rapi di toko tersebut.
Mulai dari keris, paku-pakuan, tongkat, berbagai kertas, hingga benda-benda lain yang kebanyakan terbuat dari kuningan serta besi.
Sejumlah pembeli pun nampak mendatangi toko itu silih berganti. Para pembeli yang dijumpai detikJatim berpenampilan cukup nyentrik seperti dengan menggunakan kalung tasbih hingga jaket kulit. Beberapa barang yang mereka beli seperti paku, kertas dengan berbagai tulisan, dan lainnya.
Sementara itu, pemilik toko tersebut yang bernama Irwan menceritakan bahwa usaha itu merupakan turun temurun dari ibunya. Irwan sudah berjualan di Surabaya sejak tahun 1990.
"Mulai tahun 90-an, di sini. Kalau dulu kan di tempat keris-keris terus dipisah di sini dengan penjual batu akik. Dulu awalnya yang jualan ibu dari Jogja. Dia jual barang-barang ini keliling," ujar Irwan saat ditemui detikJatim.
Dirinya menganggap bahwa berbagai barang yang dijual adalah souvenir garapan para pengerajin. Ia enggan menjelaskan apakah ada unsur mistis di sana.
"Kalau saya ngarani (menyebut) ya souvenir. Kalau ada yang bilang lain-lain saya ya terserah. Lebih ke souvenir," tuturnya.
Irwan juga tidak menjelaskan secara rinci barang apa saja yang kerap diburu oleh para pembeli di tokonya. Menurutnya ada musim-musim tertentu terkait barang yang biasanya dicari.
"Musiman biasanya. Di sini juga bisa kalau mau ada pesanan khusus, tapi perlu menyesuaikan dengan kesanggupan pengrajin yang akan menggarapnya,"jelasnya.
Biasanya ia memesan benda-benda itu ke perajin di kawasan Trowulan dan berbagai daerah lain. Harganya variatif, paling murah Rp 5 ribu per barang. Namun ada juga yang dibanderol hingga Rp 1 juta.
"Setiap hari pasti ada yang beli. Biasanya paling ramai pas habis lebaran. H+1 lebaran itu sudah banyak yang cari," ungkap Irwan.
Para pembeli itu datang dari berbagai daerah di Indonesia hingga Mancanegara.
"Banyak biasanya yang datang dari berbagai kota, bahkan ada yang dari Malaysia juga," kata Irwan.
Saat ini Irwan juga merambah ke dunia online untuk menjual berbagai dagangannya. Mulai dari dipasarkan lewat media sosial hingga beberapa platform e-commerce.
"Bisa melayani pengiriman. Untuk penjualan online ada beberapa barang yang biasa dijual di sana," pungkasnya.
Sumber:
https://www.detik.com/jatim/budaya/d...pi-pembeli/amp






dragunov762mm dan 2 lainnya memberi reputasi
3
625
41


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan