- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Analis Pasar Smartphone: Penjualan iPhone di Indonesia 16 Diprediksi Tetap Lesu


TS
jaguarxj220
Analis Pasar Smartphone: Penjualan iPhone di Indonesia 16 Diprediksi Tetap Lesu
Hasil negosiasi antara Apple dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) diperkirakan tidak akan berdampak besar pada penjualan iPhone 16 di Indonesia. Selain kehilangan momentum, Apple juga harus bersaing dengan banyak pesaing lainnya.
Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone dari Reasense, Aryo Meidianto Aji, menyatakan bahwa keberhasilan negosiasi antara Apple dan pemerintah Indonesia akan menjadi penentu apakah iPhone 16 dapat kembali dijual di pasar Indonesia.
Namun, meski mendapat izin untuk memasukkan produk mereka ke pasar Indonesia, Aryo menilai penjualan iPhone 16 tidak akan sebaik saat seri iPhone pertama kali diluncurkan.
Hal ini disebabkan oleh rencana peluncuran produk kompetitor Apple, seperti Samsung S25 dan vivo X200 series pada awal tahun ini. Sebagai akibatnya, pangsa pasar Apple bisa tergerus.
“Menurut beberapa data, perangkat flagship memang tidak memberi kontribusi besar terhadap market share. Apple bahkan jarang sekali masuk ke market share, apalagi berada di posisi 5 besar,” ungkap Aryo.
Namun, pandangan berbeda disampaikan oleh Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, yang meyakini bahwa setelah pemblokiran iPhone 16 dicabut, masyarakat Indonesia akan kembali tertarik untuk membeli produk Apple tersebut.
Huda menilai Indonesia masih menjadi salah satu pasar terbesar bagi Apple di Asia, dan hal ini akan mempengaruhi penjualan iPhone 16.
“Diizinkannya penjualan iPhone 16 di Indonesia akan meningkatkan minat pasar terhadap Apple di Tanah Air. Banyak masyarakat Indonesia yang sudah membeli iPhone 16 dari luar negeri dengan mekanisme IMEI,” ujarnya.
Meskipun demikian, Huda mengkritik pemerintah yang mendorong Apple untuk berinvestasi di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa negosiasi yang alot antara pemerintah dan Apple disebabkan oleh pertimbangan Apple terkait kemampuan industri Indonesia.
“Apple lebih untung berinvestasi di Vietnam, karena Vietnam mampu menyuplai komponen yang dibutuhkan. Indonesia seringkali meminta yang lebih tinggi tanpa melihat kemampuan industri dalam negeri,” katanya.
Huda berharap pemerintah dapat menciptakan iklim investasi teknologi yang lebih baik, sehingga perusahaan teknologi global seperti Apple mau berinvestasi di Indonesia.
“Saya berharap Apple mulai membangun investasi manufaktur di Indonesia, meskipun dimulai dari skala kecil,” tambahnya.
Sebelumnya, tim Apple dari kantor pusat Amerika Serikat mengunjungi Kemenperin untuk membahas proposal investasi sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun di Indonesia.
Tim Apple yang dipimpin oleh Vice President of Global Policy, Nick Amman, bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate), Setia Diarta, dalam pertemuan pertama setelah kabar pemblokiran penjualan iPhone 16 di Indonesia.
https://indopolitika.com/analis-pasa...si-tetap-lesu/
Ga perlu buka toko di sini juga pada belanja iPhone ke LN, bayar cukai..
Ngapain repot..
Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone dari Reasense, Aryo Meidianto Aji, menyatakan bahwa keberhasilan negosiasi antara Apple dan pemerintah Indonesia akan menjadi penentu apakah iPhone 16 dapat kembali dijual di pasar Indonesia.
Namun, meski mendapat izin untuk memasukkan produk mereka ke pasar Indonesia, Aryo menilai penjualan iPhone 16 tidak akan sebaik saat seri iPhone pertama kali diluncurkan.
Hal ini disebabkan oleh rencana peluncuran produk kompetitor Apple, seperti Samsung S25 dan vivo X200 series pada awal tahun ini. Sebagai akibatnya, pangsa pasar Apple bisa tergerus.
“Menurut beberapa data, perangkat flagship memang tidak memberi kontribusi besar terhadap market share. Apple bahkan jarang sekali masuk ke market share, apalagi berada di posisi 5 besar,” ungkap Aryo.
Namun, pandangan berbeda disampaikan oleh Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, yang meyakini bahwa setelah pemblokiran iPhone 16 dicabut, masyarakat Indonesia akan kembali tertarik untuk membeli produk Apple tersebut.
Huda menilai Indonesia masih menjadi salah satu pasar terbesar bagi Apple di Asia, dan hal ini akan mempengaruhi penjualan iPhone 16.
“Diizinkannya penjualan iPhone 16 di Indonesia akan meningkatkan minat pasar terhadap Apple di Tanah Air. Banyak masyarakat Indonesia yang sudah membeli iPhone 16 dari luar negeri dengan mekanisme IMEI,” ujarnya.
Meskipun demikian, Huda mengkritik pemerintah yang mendorong Apple untuk berinvestasi di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa negosiasi yang alot antara pemerintah dan Apple disebabkan oleh pertimbangan Apple terkait kemampuan industri Indonesia.
“Apple lebih untung berinvestasi di Vietnam, karena Vietnam mampu menyuplai komponen yang dibutuhkan. Indonesia seringkali meminta yang lebih tinggi tanpa melihat kemampuan industri dalam negeri,” katanya.
Huda berharap pemerintah dapat menciptakan iklim investasi teknologi yang lebih baik, sehingga perusahaan teknologi global seperti Apple mau berinvestasi di Indonesia.
“Saya berharap Apple mulai membangun investasi manufaktur di Indonesia, meskipun dimulai dari skala kecil,” tambahnya.
Sebelumnya, tim Apple dari kantor pusat Amerika Serikat mengunjungi Kemenperin untuk membahas proposal investasi sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun di Indonesia.
Tim Apple yang dipimpin oleh Vice President of Global Policy, Nick Amman, bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate), Setia Diarta, dalam pertemuan pertama setelah kabar pemblokiran penjualan iPhone 16 di Indonesia.
https://indopolitika.com/analis-pasa...si-tetap-lesu/
Ga perlu buka toko di sini juga pada belanja iPhone ke LN, bayar cukai..
Ngapain repot..



soelojo4503 memberi reputasi
1
274
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan