- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tak Hanya Masuk Daftar 100 Ilmuwan Terbaik di Asia, Dosen ITS Ini juga Sabet Pengharg


TS
shinsoun
Tak Hanya Masuk Daftar 100 Ilmuwan Terbaik di Asia, Dosen ITS Ini juga Sabet Pengharg

Sri Fatmawati SSi MSc PhD, Dosen Departemen Kimia Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), kembali meraih penghargaan internasional.
Kali ini, Fatmawati terpilih sebagai pemenang Grassroots Science Advice Promotion Awards 2024 yang diselenggarakan oleh INGSA-Asia, berkat dedikasinya dalam riset dan pemberdayaan ilmu pengetahuan.
Penghargaan ini diberikan kepada individu atau tim yang memiliki rekam jejak unggul dalam mempromosikan peran sains, didukung oleh International Science Council (ISC) dan University of Auckland, Selandia Baru.
Para pemenang mendapatkan hibah senilai hingga 10 ribu Dollar Australia (AUD) untuk mendukung lokakarya di negara mereka. Bersama lima pemenang lainnya dari berbagai negara Asia, Fatmawati mengusung proyek Memberdayakan Perempuan Indonesia dalam Ilmu Pengetahuan untuk Mempengaruhi Kebijakan.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran perempuan tentang peran mereka dalam kebijakan sains dan mendukung keberlanjutan program berbasis sains di tingkat akar rumput.
“Dengan penghargaan ini, saya ingin mendorong perempuan untuk lebih aktif dalam pengambilan kebijakan berbasis sains,” kata Fatmawati, yang juga masuk dalam daftar 100 ilmuwan terbaik di Asia 2024 itu, Jumat (10/1/2025).
Fatmawati berencana menyelenggarakan lokakarya yang melibatkan akademisi, pemerintah, dan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas perempuan dalam ilmu pengetahuan. Lokakarya ini juga akan membahas isu-isu terkait dengan konteks Indonesia.
Selain itu, ia akan berkolaborasi dengan Organization for Women in Science for the Developing World (OWSD), di mana ia menjabat sebagai Ketua OWSD Chapter Indonesia, dan ITS sebagai host institution.
Proyek ini mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDGs 5 tentang kesetaraan gender, dan berkomitmen untuk mengurangi ketimpangan gender serta memperkuat peran perempuan dalam pembangunan berkelanjutan.
Fatmawati berharap proyek ini dapat menjadi katalisator untuk mendorong perempuan Indonesia lebih aktif terlibat dalam pengambilan kebijakan sains. “Perempuan harus sadar bahwa mereka adalah bagian dari kebijakan ilmu pengetahuan, bukan sekadar objek penelitian,” tegasnya. [ipl/ian]
Sumber: https://beritajatim.com/tak-hanya-ma...-internasional




rah.hidayat1111 dan 4l3x4ndr4 memberi reputasi
2
338
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan