Banyak sekali yang membahas Analogy Inteligensi yang biasa di sebut AI. Tetap dalam berbahasa yang secara spesifik mirip google tapi penyampaian dan solusi sangat lah diluar nurul, kesempatan ini saya bisa menilai penulisan yang dibantu dengan Ai, melihat konsonan konsonan ideologi karakter dalam penulisan dalam berita. Kenapa saya disebut tenaga, hal yang berkaitan dengan kerjaan itu adalah tenaga, baik itu aktifitas fisik ataupun non fisik.



Secara keseluruhan dalam penulisan berita, stabil dan bertahap, dan mengikuti alur dari yang menarik hingga gak menarik itu koran, kedua majalah dan ketiga buku serta novel. Menemukan sekali dalam pembahasan novel itu ada bahasa yang kelabu dan majemuk. Dominansi ke romantis dan romansa.. Oh iya dalam penulisan kaskuser juga ada analogi penyampaian yang berkaitan dengan keluh kesah, dalam kaitan bahasa dari fiksi ke nyata.


Finansial pendapatan baik digital dan penerbitan dari penulisan tersebut, berbanding lurus dengan upaya tenaga kerja. Sehingga, penumpasan untuk bagian hoax sangat lah minim. Dampak ketika tenaga kerja dibantu dengan Ai, penulisan yang tergolong original, menjadikan spesifik rancu dan tergolong tidak berkarakter dan ambigu seperti layaknya koran. Kita bisa menyikapinya dalam bahasa yang penuturan alur mendatar hingga ada kata majemuk. Semoga dalam intuisi puisi tidak berkurang.



Oh iya, Terima kasih bukan mimin, udah mereview, walaupun gak lolos konten kreator, tetapi membuat umpanan, saya yang terlibat mengekspresikan diri ke arah yang lebih menarik. Semoga lolos seleksi dalam penulisan. Baik itu sedari dulu jarang sekali saya lulus dalam konten kreator penulisan. Alhamdulillah.. Ketika saya melihat adegan judul yang berkaitan horor, mungkinkah saya berkaitan juga dengan horor, kadang kalo horor saya lebih sulit untuk tidur. Terbayang oleh ambigu eksplorasi ke dunia nyata. Padahal dari narasi dan sumber termasuk lampau. Tapi nyata, dialami sendiri. Semoga kali ini lolos. Alhamdulillah.. Wassalam buat kalian pembaca.