- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BPOM Temukan Kasus Sayur Basi untuk Program MBG


TS
mabdulkarim
BPOM Temukan Kasus Sayur Basi untuk Program MBG

Ilustrasi. Kepala BPOM mengatakan dari hasil pengawasan pihaknya menemukan hasil olahan sayur basi yang akan digunakan sebagai untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). (CNN Indonesia/Muhammad Naufal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan hasil olahan sayur basi yang akan digunakan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan temuan itu didapati pihaknya ketika ikut melakukan pengawasan dan evaluasi terkait pelaksanaan program MBG.
"Seluruh Balai Besar dan UPT bekerja bersinergi, mulai dari bagaimana mengevaluasi produk yang akan diberikan, bagaimana dapurnya, bagaimana produknya," ujarnya dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakart Selatan, Jumat (10/1).
Ikrar mengklaim dari hasil pengawasan itulah kemudian pihaknya menemukan indikasi adanya makanan yang tidak layak edar untuk program MBG di salah satu daerah.
Ia memastikan makanan yang tidak layak seperti sayur basi tersebut berhasil dicegah sebelum diedarkan sehingga tidak berdampak pada kesehatan siswa.
"Ada beberapa yang seharusnya sudah hampir sampai terus kita cegah, ini jangan diberikan karena mungkin ada hal yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan," tuturnya.
"Ada sayur yang basi intinya begitu, sayur yang basi ini kita cegah untuk tidak diminum, tidak didistribusikan itu contohnya," imbuhnya.
Kendati demikian, Ikrar enggan membeberkan lebih jauh ihwal lokasi pasti ditemukannya kasus makanan tidak layak edar tersebut.
"Tidak elok kalau saya menyampaikan tempatnya. Karena kami tidak mau menimbulkan kepanikan. Tapi kami ingin tunjukkan bahwa BPOM sudah berperan di garis terdepan untuk kesuksesan MBG ini," katanya.
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...k-program-mbg.
Program Makan Bergizi Gratis Bisa Dorong Ekonomi Sirkular, Begini Skemanya

Kompas.com - 10/01/2025, 11:00 WIB Danur Lambang Pristiandaru Penulis Lihat Foto Siswa TK Islam Bakti Sawahan di Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah menikmati sajian menu makan bergizi gratis (MBG) di sekolahnya, Rabu (8/1/2025). (KOMPAS.com/Labib Zamani)
KOMPAS.com - Program makan bergizi gratis (MBG) yang resmi dimulai 6 Januari lalu bisa mendukung ekonomi sirkular bila hulu sampai hilirnya dioptimalkan. Direktur Program Gita Pertiwi Titik Eka Sasanti, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan, mengatakan, limbah dari MBG dapat diolah menjadi pupuk kompos atau pakan ternak.
"Program MBG dapat mendukung ekonomi sirkular dengan memanfaatkan limbah dan regionalisasi pangan," kata Titik saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/1/2025).
Skemanya adalah, pengolahan sampah organik dari sisa makanan dapat dilakukan sekolah atau melibatkan bank sampah terdekat.
Titik menuturkan, berdasarkan penghitungan, timbulan sampah organik dari makanan bisa mencapai 30 persen. Perkuat Literasi Digital Pengguna Media Sosial
Pupuk kompos yang berhasil diolah dapat disuplai ke petani lokal di wilayah paling dekat dengan sekolah atau berdasarkan region. Pakan ternak dari limbah MBG juga bisa dipasok ke peternak yang dekat dengan sekolah atau berdasarkan regional.
Hasil panenan dari petani atau peternak yang memanfaatkan limbah MBG dapat disalurkan ke dapur umum penyedia makanan.
"Dengan konsep regionalisasi pangan lokal, rantai distribusi bisa lebih pendek," ujar Titik.
Memperpendek rantai distribusi dapat memangkas biaya transportasi sehingga mampu menekan harga pangan.
Selain itu, memperpendek rantai distribusi bisa mengurangi potensi kerusakan pangan hingga food loss, karena jarak yang ditempuh lebih dekat. Apalagi jika dapur umum melibatkan masyarakat setempat atau pengusaha lokal, roda perekonomian wilayah tersebut bisa bergerak.
Dengan demikian, program MBG bisa mendukung ekonomi sirkular sambil menyediakan gizi yang baik bagi siswa.
Di samping itu, wadah makanan sudah seharusnya memakai wadah guna ulang untuk memangkas sampah anorganik. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan mengatakan, program MBG didesain untuk menciptakan dampak berganda atau multiplier effect.
Dampak dari MBG tersebut yakni membuka lapangan pekerjaan bagi banyak pihak yang terlibat dalam seluruh proses pelaksanaannya mulai dari ahli gizi, pekerja dapur, hingga petugas transportasi.
Dia menuturkan, hal ini menciptakan peluang ekonomi yang memberdayakan masyarakat.
"Program ini menggerakkan ekonomi rakyat, menjadikan masyarakat lokal sebagai bagian penting dalam rantai penyediaan bahan pangan seperti telur ayam, daging, buah-buahan, dan sayuran dari petani Indonesia," kata Budi dilansir dari siaran pers, Rabu.
https://lestari.kompas.com/read/2025...gini-skemanya.
permasalahan makan gratis[/b][/b]




aldonistic dan billy.ar15 memberi reputasi
2
498
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan