Seroang anak dengan inisial KP yang masih bersuai 14 tahun, kelas 2 SMP Ai Islam Gunung Pati harus mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan selendang.

Setelah beberapa barang bukti ditemukan di lokasi didukung informasi saksi, diduga korban meminum miras. Saksi juga menyampaikan kalau KP ditegur orangtunya karena miras tersebut.

Pihak berwajib dalam hal ini Kapolsek Gunung Pati, Kompol Agung Raharjo membenarkan informasi tersebut. KP ditemukan tergantung pada kusen pintu kamar, terikat selendang, Minggu 5 Januari, sekitar jam 11 malam.

"Kejadiannya itu sebetulnya 23.00, cuma laporannya ke Polsek hampir dini hari. Kita mendatangi TKP," kata Agung saat dihubungi, Senin (6/1/2025).

lagi viral nih, jangan ketinggalan
MIRISSS Oknum Polisi Pasang Tarif Nyaris 1M Untuk 2 Anak Petani Lolos Anggota Polisi

Ibu Guru Agama SMP Ini Terobsesi Dengan Siswanya, Cocok Tanam Sudah 10x

Dosen Cabul Belasan Mahasiswa : Mandi Bareng Sampai Mengeluarkan Sp*rma

Kronologi Kejadian

Dari sumber informasi yang diterima, tanggal 4 januari, korban dan beberapa temannya terlihat sedang minum miras dirumahnya, lalu ditegur. Korban ini tinggal bersama kakek nenek.

Khawatir orangtuanya tau jika dilaporkan kakek atau neneknya, lantas memutuskan untuk gantung diri. Informasi ini juga di benarkan oleh salah satu temannya yang mengatakan kalau korban curhat ada masalah keluarga setelah kejadian kemarin (minum miras)

Keluarga sudah ikhlas, dan jenazah sudah disemayamkan. Kompol Agung membenarkan kalau korban baru berusia 15thn dan kelas 2 SMP.



"Alat bukti di TKP gantung diri pakai selendang. Yang jelas itu si korban itu dampaknya minum minuman keras, ditegur terus gitu," kata Agung.

"Pihak orang tuanya menerima dan mengikhlaskan meninggalnya korban tidak menuntut apa-apa, membuat surat pernyataan," imbuhnya.

Isi Chat WhatsaApp KP ke Teman 6 januari 2025

Sebelum ditemukan meninggal dengan cara gantung diri, KP, 14, warga Rejosari, Ngijo, Gunungpati, Kota Semarang masih berkomunikasi dengan Rendi, temannya via WhatsApp. Ia mengaku masih stres dan bertanya apakah Rendi punya tambang.

Aku seh stress pol iki (Saya masih stres banget)

Ono tambang ra (Ada tali tambang nggak)?

Ono (ada) jawab Rendi.

Go rene ndah (bawa ke sini bro) kata KP.

Kanggo opo, meh nyapo (buat apa, mau ngapain), balas Rendy.

"Wes wah tak golek slendang wae (Ya sudah, saya cari kain selendang saja)."

Setelah chat itu berakhir, dapat dipastikan KP langusng menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri pad akusen pintu kamar.


Saran Bagi Orang Tua

Sebandel apapun anak, jadikan rumah sebagai tempat ternyaman. 
Sekeras apapun anak, jadikan orang tua sebagai muara terakhir untuk bercerita. Seburuk apapun anak, buatlah dia menerima dan menghargai kehidupannya.