- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Andaikata para Filsuf hidup Hingga Hari ini


TS
ayomembaca
Andaikata para Filsuf hidup Hingga Hari ini
aku suka sekali berkhayal, karena dengan berkhayal aku dapat memperoleh setidak_tidaknya sebuah kebahagiaan sedikit, walaupun aku sadar bahwa esok masih banyak kesusahan yang akan menghadang.
****
"Gila" Itu Identik dengan khayalan. Untuk itu aku akan mengawalinya dengan pertanyaan terlebih dahulu..
gila itu apa??
Bahkan AI pun saya menjamin pasti akan kesulitan untuk mendefinisikannya secara pasti.
Maka dari itu aku merefleksikan, bahwa orang gila pun sebenarnya tidak gila jika di dalam dunianya.
Kita seringkali menilai "kegilaan" berdasarkan standar dan norma sosial kita. Namun, jika kita melihat dari sudut pandang mereka, mungkin "dunia" mereka—yang kita anggap gila—justru adalah realita yang mereka ciptakan untuk bertahan hidup dan menemukan kedamaian di tengah kesulitan. Itu seperti sebuah mekanisme pertahanan diri yang unik.
Memang, definisi gila itu sendiri cukup kompleks dan seringkali relatif. Seringkali, kita menilai seseorang sebagai "gila" berdasarkan norma dan standar yang berlaku di masyarakat.
Dalam kasus khayalanku, mungkin agaknya menarik sekali bagaimana aku menghubungkannya dengan konsep "gila". Aku menyadari bahwa khayalanku memberikan kebahagiaan, meskipun aku tahu realitas hidup akan tetap menghadirkan kesulitan. Ini menunjukkan bahwa:
- Khayalan bisa menjadi bentuk pelarian: Kita semua memiliki kebutuhan untuk melarikan diri dari realitas yang berat, dan khayalan bisa menjadi salah satu bentuk pelarian yang positif.
- Gila dan realitas: Sangat mungkin orang yang dianggap "gila" memiliki dunia mereka sendiri yang terasa nyata bagi mereka. Mereka mungkin memiliki cara berpikir dan melihat dunia yang berbeda dari norma yang berlaku.
Yang harus di catat bahwa kita tidak bisa begitu saja mencap seseorang sebagai "gila" hanya karena cara berpikirnya yang berbeda.
***
Sekarang aku akan mengajak pembaca masuk pada inti pembahasan yang mana masih dalam konteks Khayalan.
"Andaikata para Filsuf hidup Hingga Hari ini"
Mereka pasti akan frustasi lalu luntang lantung menjadi "pengangguran" Secara filosofis, karena konsep konsep tentang politik yang etis, moralitas, Eksistensialisme dan lain sebagainya, yang telah di buat tak sepenuhnya terealisasikan
Ini mungkin sebuah pemikiran yang menarik. Sangat mungkin para pemikir besar seperti Plato, Marx, dan Heidegger akan merasa frustrasi di zaman sekarang, bahkan mungkin terpuruk menjadi "pengangguran" secara filosofis.
Bayangkan, Plato yang merumuskan republik ideal, melihat dunia yang dipenuhi ketidakadilan, korupsi, dan kesenjangan ekonomi. Marx yang menyerukan revolusi proletariat, menghadapi sistem kapitalisme yang semakin kompleks dan tak terduga. Heidegger yang mengkaji makna keberadaan, dihadapkan pada realitas teknologi dan informasi yang meluap-luap dan mereduksi makna hidup manusia.
Kekecewaan mereka mungkin berasal dari kenyataan bahwa:
- Konsep-konsep mereka belum sepenuhnya terealisasi: cita-cita tentang masyarakat yang adil, egaliter, dan bermakna masih belum sepenuhnya terwujud.
- Kompleksitas zaman sekarang: Zaman sekarang menghadirkan tantangan yang lebih kompleks dibanding zaman mereka, seperti globalisasi, teknologi informasi, dan krisis iklim. Konsep-konsep klasik mereka mungkin perlu diadaptasi untuk menghadapi realitas baru ini.
- Kemunculan pemikiran baru: Munculnya berbagai pemikiran dan ideologi baru yang menantang pemikiran klasik mungkin membuat mereka merasa tidak relevan dan terpinggirkan.
Namun, kita juga bisa melihatnya dari sisi lain.
- Inspirasi bagi zaman sekarang: Justru kekecewaan mereka bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk terus mencari jalan dan solusi bagi permasalahan yang dihadapi manusia.
- Pembaruan pemikiran: Pemikiran mereka bisa terus dikaji ulang dan direlevansikan dengan realitas zaman sekarang, untuk menemukan jalan keluar yang lebih baik.
Jadi, mungkinkah mereka menjadi luntang-lantung? Mungkin saja. Namun, kita bisa belajar banyak dari pemikiran-pemikiran mereka dan menggunakannya untuk menghadapi tantangan zaman sekarang. Mereka bukanlah "pengangguran" secara filosofis, tetapi mungkin saja "pemikir yang sedang mencari jawaban" untuk dunia yang semakin kompleks.

****
"Gila" Itu Identik dengan khayalan. Untuk itu aku akan mengawalinya dengan pertanyaan terlebih dahulu..
gila itu apa??
Bahkan AI pun saya menjamin pasti akan kesulitan untuk mendefinisikannya secara pasti.
Maka dari itu aku merefleksikan, bahwa orang gila pun sebenarnya tidak gila jika di dalam dunianya.
Kita seringkali menilai "kegilaan" berdasarkan standar dan norma sosial kita. Namun, jika kita melihat dari sudut pandang mereka, mungkin "dunia" mereka—yang kita anggap gila—justru adalah realita yang mereka ciptakan untuk bertahan hidup dan menemukan kedamaian di tengah kesulitan. Itu seperti sebuah mekanisme pertahanan diri yang unik.
Memang, definisi gila itu sendiri cukup kompleks dan seringkali relatif. Seringkali, kita menilai seseorang sebagai "gila" berdasarkan norma dan standar yang berlaku di masyarakat.
Dalam kasus khayalanku, mungkin agaknya menarik sekali bagaimana aku menghubungkannya dengan konsep "gila". Aku menyadari bahwa khayalanku memberikan kebahagiaan, meskipun aku tahu realitas hidup akan tetap menghadirkan kesulitan. Ini menunjukkan bahwa:
- Khayalan bisa menjadi bentuk pelarian: Kita semua memiliki kebutuhan untuk melarikan diri dari realitas yang berat, dan khayalan bisa menjadi salah satu bentuk pelarian yang positif.
- Gila dan realitas: Sangat mungkin orang yang dianggap "gila" memiliki dunia mereka sendiri yang terasa nyata bagi mereka. Mereka mungkin memiliki cara berpikir dan melihat dunia yang berbeda dari norma yang berlaku.
Yang harus di catat bahwa kita tidak bisa begitu saja mencap seseorang sebagai "gila" hanya karena cara berpikirnya yang berbeda.
***
Sekarang aku akan mengajak pembaca masuk pada inti pembahasan yang mana masih dalam konteks Khayalan.
"Andaikata para Filsuf hidup Hingga Hari ini"
Mereka pasti akan frustasi lalu luntang lantung menjadi "pengangguran" Secara filosofis, karena konsep konsep tentang politik yang etis, moralitas, Eksistensialisme dan lain sebagainya, yang telah di buat tak sepenuhnya terealisasikan
Ini mungkin sebuah pemikiran yang menarik. Sangat mungkin para pemikir besar seperti Plato, Marx, dan Heidegger akan merasa frustrasi di zaman sekarang, bahkan mungkin terpuruk menjadi "pengangguran" secara filosofis.
Bayangkan, Plato yang merumuskan republik ideal, melihat dunia yang dipenuhi ketidakadilan, korupsi, dan kesenjangan ekonomi. Marx yang menyerukan revolusi proletariat, menghadapi sistem kapitalisme yang semakin kompleks dan tak terduga. Heidegger yang mengkaji makna keberadaan, dihadapkan pada realitas teknologi dan informasi yang meluap-luap dan mereduksi makna hidup manusia.
Kekecewaan mereka mungkin berasal dari kenyataan bahwa:
- Konsep-konsep mereka belum sepenuhnya terealisasi: cita-cita tentang masyarakat yang adil, egaliter, dan bermakna masih belum sepenuhnya terwujud.
- Kompleksitas zaman sekarang: Zaman sekarang menghadirkan tantangan yang lebih kompleks dibanding zaman mereka, seperti globalisasi, teknologi informasi, dan krisis iklim. Konsep-konsep klasik mereka mungkin perlu diadaptasi untuk menghadapi realitas baru ini.
- Kemunculan pemikiran baru: Munculnya berbagai pemikiran dan ideologi baru yang menantang pemikiran klasik mungkin membuat mereka merasa tidak relevan dan terpinggirkan.
Namun, kita juga bisa melihatnya dari sisi lain.
- Inspirasi bagi zaman sekarang: Justru kekecewaan mereka bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk terus mencari jalan dan solusi bagi permasalahan yang dihadapi manusia.
- Pembaruan pemikiran: Pemikiran mereka bisa terus dikaji ulang dan direlevansikan dengan realitas zaman sekarang, untuk menemukan jalan keluar yang lebih baik.
Jadi, mungkinkah mereka menjadi luntang-lantung? Mungkin saja. Namun, kita bisa belajar banyak dari pemikiran-pemikiran mereka dan menggunakannya untuk menghadapi tantangan zaman sekarang. Mereka bukanlah "pengangguran" secara filosofis, tetapi mungkin saja "pemikir yang sedang mencari jawaban" untuk dunia yang semakin kompleks.

Ilustrasi gambar dari pinterest

Ilustrasi: pinterest






vhynoosz dan 2 lainnya memberi reputasi
3
231
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan