Kaskus

Entertainment

ramdhyahmad0433Avatar border
TS
ramdhyahmad0433
Jual Harapan Kepada Orang Miskin
Konten Sensitif
Jual Harapan Kepada Orang Miskin


Gue pernah kepikiran, kenapa ya cara paling jitu buat menghasilkan duit itu sebenernya simpel: jual aja sesuatu yang orang butuhin secara emosional. Misalnya gini, kalau ada orang yang kesepian, yang dia butuhin tuh hiburan. Atau kalau ada orang tua, biasanya mereka bakal cari produk kesehatan buat jaga-jaga biar nggak gampang sakit. Intinya sih, lo harus paham dulu apa yang orang lain lagi alamin, terus lo cari tahu apa yang mereka butuhin secara emosional. Nah, dari situ lo baru bisa jual barang atau jasa yang sesuai.

Tapi nih, ada satu contoh ironis yang sebenarnya sering banget terjadi di sekitar kita, yaitu jualan harapan ke orang miskin. Lo sadar nggak sih? Skema jual harapan ini tuh jadi bisnis yang lumayan menguntungkan. Kenapa? Karena orang miskin tuh seringnya cuma punya satu pelarian buat survive di hidupnya yang serba susah, yaitu: harapan.

Mereka berharap bisa beli barang yang mereka mau, berharap hidup lebih baik, atau bahkan berharap reaksi orang lain sesuai keinginan mereka. Di posisi mereka yang serba kekurangan, mereka tuh udah kepepet banget sama situasi, jadi harapan ini kayak jadi pegangan terakhir. Masalahnya, dalam dunia kapitalisme, harapan itu bisa diubah jadi komoditas yang ngehasilin cuan buat orang lain.

Lo sadar nggak, kenapa seminar-seminar "cara cepat kaya" tuh laku banget di kalangan bawah? Karena di situ ada harapan mereka buat keluar dari kemiskinan. Padahal, nggak ada tuh yang namanya cara instan buat kaya. Semua itu butuh proses, usaha, dan waktu. Misalnya lo ikut seminar jadi content creator, ya hasilnya lo bisa dapet ilmu buat bikin konten yang bagus. Tapi itu nggak bakal bikin lo kaya dalam semalam, cuy.

Terus ada juga fenomena yang lebih absurd: jualan barang yang dikasih embel-embel agama. Contohnya, garam biasa yang dinamain "garam rukiah". Yang bikin kocak, harganya bisa naik berkali-kali lipat cuma karena ada embel-embel "berkah" atau "doa". Dan lo tau apa yang lebih parah? Itu barang LAKU BANGET di marketplace, bahkan omsetnya bisa nyampe miliaran! Kenapa? Karena orang yang beli sebenernya nggak beli garamnya, tapi beli harapan.

Yang bikin miris, semua ini sebenernya berakar dari rendahnya literasi keuangan di kalangan bawah. Mereka nggak cuma kekurangan uang, tapi juga kekurangan akses informasi dan pilihan buat keluar dari kemiskinan. Jadinya, mereka gampang banget percaya sama janji-janji manis atau produk-produk absurd yang ngandelin harapan mereka.

Sistem ini tuh kayak lingkaran setan. Orang miskin makin susah karena terjebak dalam harapan-harapan palsu yang malah bikin finansial mereka makin jeblok. Jadi, gimana menurut lo soal fenomena ini? Apakah ini salah orang miskin yang terlalu berharap, atau salah orang-orang yang ngeeksploitasi harapan mereka? Coba deh drop pendapat lo di kolom komen!

tiokyapcingAvatar border
lsenseyelAvatar border
lsenseyel dan tiokyapcing memberi reputasi
2
236
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan