Ketika hilangnya kepercayaan masyarakat kepada pemimpinya, dalam hal ini Kepala Desa, bermula dari hari ke hari, bulan hingga tahun, ditambah janji-janji diingkari. Hingga akhirnya kesabaran wargapun memuncak, terjadi saling ajak ke sesama karena merasa senasib, mulai dari dua, tiga orang menjadi puluhan hingga mencapai seratusan orang, akhirnya sepakat mendatangi kantor meluapkan kekesalan disertai permintaan Kepala Desanya untuk mengundurkan diri.

Kejadian ini terjadi di Desa Prayun, Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, pada Kamis, (02/01/2025).

Mereka menuntut Kadesnya berinisial TM untuk mundur dari jabatannya, karena diangggap gagal dalam pengelolaan keuangan desa yang menyebab mangkrak sejumlah pembangunan desa, upah pekerja bangunan diberi sesuka hati hingga tidak dibayarkan. Tidak hanya itu, dikutip dari Kundur News, BLT, gaji guru Rumah Baca, PMT lansia, Insentif Kader, dana dari Provinsi yang diperuntukkan untuk RT/RW, Kader Posyandu dan BPD pun tidak disalurkannya.

Aksi warga dikawal ketat aparat Kepolisian setempat, dan diredam oleh Camat Kundur Utara, dan warga akhirnya membubarkan diri. Demikian.