Kaskus

Entertainment

ramdhyahmad0433Avatar border
TS
ramdhyahmad0433
Kelas Menengah akan Menuju Kemiskinan di 2025?
Kenapa Kelas Menengah Indonesia Bisa Menuju Jurang Kemiskinan.!!.?

Lo pernah enggak ngerasa hidup lo tuh kayak "cukup" tapi kok rasanya makin hari makin ngepas? Itulah realita yang lagi dihadapi banyak kelas menengah di Indonesia. Mereka ini yang biasa disebut tulang punggung ekonomi—yang rajin belanja, bayar pajak, pokoknya bikin ekonomi jalan terus. Tapi nyatanya, mereka juga yang paling rentan.

Harga-Harga Meledak, Gaji Mentok

Lo pasti ngerasain, kan? Harga beras, telur, minyak goreng, semuanya naik gila-gilaan. Bahkan kopi sachet yang dulu murah aja sekarang udah beda banget harganya. Ini semua gara-gara inflasi, bro. Di Indonesia inflasi rata-rata sih 3-4% per tahun, tapi ada momen kayak sekarang di mana harga barang kebutuhan pokok bisa naik drastis. Contohnya, harga beras aja naik hampir 20% dalam beberapa bulan terakhir.

Masalahnya, kenaikan ini enggak cuma di makanan. Transportasi, listrik, air, bahkan internet juga ikut naik. Kelas menengah yang gajinya ngepas jadi serba salah. Mau bayar kebutuhan harian atau nabung buat masa depan? Kebanyakan sih akhirnya ngorbanin tabungan.

Gaji? Stagnan Bro!

Lo tau enggak, kelas menengah di Indonesia udah bertahun-tahun hidup dengan gaji yang stagnan. Kalau naik pun paling 3-5% per tahun, itu enggak cukup buat ngejar inflasi. Pasar kerja kita oversupply banget. Jadi, ketika lo minta naik gaji, bos lo gampang banget cari orang baru yang mau digaji lebih murah. Akhirnya, kelas menengah stuck di rutinitas kerja tanpa prospek yang lebih baik.

Hutang: Lingkaran Setan

Satu lagi masalah serius: hutang. Banyak kelas menengah yang terjebak hutang konsumtif karena pengen kelihatan "naik kelas." Cicilan mobil, cicilan rumah, ditambah kartu kredit buat belanja bulanan, jadinya mayoritas gaji mereka abis buat bayar cicilan. Gaji 10 juta? Cicilan 7 juta. Sisanya buat apa, bro?

Yang bikin makin parah, bunga hutang di Indonesia itu gede banget, bisa 10-12% per tahun. Jadi barang yang lo cicil sebenernya lebih mahal daripada harga aslinya. Lo pikir punya mobil bikin hidup lo naik kelas? Nyatanya malah bikin makin berat.

Literasi Keuangan Nol

Banyak kelas menengah yang enggak ngerti pentingnya dana darurat, investasi, atau asuransi. Mereka mikir asal tiap bulan gaji masuk, aman. Padahal, tanpa pengelolaan keuangan yang bener, hidup lo gampang banget hancur kalo ada kejadian dadakan kayak sakit atau PHK.

Pajak Berat, Fasilitas Nihil

Kelas menengah itu juga sering disebut "sapi perah" dalam sistem pajak. Penghasilan di atas 5 juta per bulan aja udah kena pajak, tapi fasilitas balikannya? Nihil. Lo bayar pajak penghasilan, bayar PPN buat belanja, bayar ini-itu, tapi tetep aja pendidikan dan kesehatan yang bagus mahal banget.

Rencana kenaikan PPN jadi 12% juga bakal makin nyakitin. Hampir semua barang dan jasa kena pajak, jadi harga barang otomatis naik. Kelas menengah yang pengeluarannya udah ngepas makin kecekik.

Gue enggak bilang ini hopeless. Tapi butuh perubahan besar. Pemerintah perlu bikin kebijakan yang lebih pro kelas menengah. Di sisi lain, kelas menengah sendiri juga harus belajar literasi keuangan, ngurangin gaya hidup konsumtif, dan mulai investasi buat masa depan.

Jadi, gimana pendapat lo soal ini? Apakah kelas menengah kita masih bisa survive? Tulis di kolom komentar, ya. Thank you udah baca sampai habis!

tiokyapcingAvatar border
tiokyapcing memberi reputasi
1
243
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan