- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Amuk Pemuda di Sleman gegara Kehabisan Kuah Padang Berakhir Minta Maaf


TS
mabdulkarim
Amuk Pemuda di Sleman gegara Kehabisan Kuah Padang Berakhir Minta Maaf

Dwi Agus - detikJogja
Kamis, 02 Jan 2025 11:47 WIB
Lokasi penganiayaan pegawai di RM Padang Sleman. Foto: Dwi Agus/detikJogja
Sleman - Pemuda yang membuat onar di Rumah Makan (RM) Padang Sinar Minang, Sleman akhirnya meminta maaf. Pemuda berjumlah tujuh orang itu meminta maaf setelah dimediasi oleh polisi.
Seperti diketahui keributan itu terjadi pada Rabu (1/1) dini hari. Begini duduk perkaranya.
Salah satu karyawan, inisial S, menuturkan kejadian yang viral itu berlangsung sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu, ada seorang pembeli yang menanyakan kuah.
"Sudah makan semua, terus itu tujuh orang kurang lebihnya. Kemudian yang agak tua itu tanya masalah kuah, kebetulan kuah jam segitu memang habis. Lalu tersinggung atau gimana lalu terjadi keributan seperti itu. Sekitar jam 04.00 lebih, hampir 04.30 WIB azan subuh," jelasnya saat ditemui di tempatnya bekerja, Rabu (1/1/2025).
Dalam video yang beredar terlihat sejumlah pemuda awalnya berdiri di depan meja kasir. Setelahnya berlari ke arah belakang, atau dapur. Kericuhan lalu berlanjut di meja menu rumah makan tersebut.
Terlihat dua orang pemuda melakukan gestur penganiayaan kepada karyawan rumah makan. Sementara pemuda lain dalam rombongan yang sama berusaha melerai. Dengan memegang masing-masing pemuda yang dalam kondisi emosi.
Akibat kejadian itu, S menyebut temannya sempat kena tendangan di bagian kaki. Menurutnya, ada dua pemuda yang bertindak agresif.
"Teman saya ditendang kakinya, yang agresif ada dua ya. Satu yang agak tua, lalu yang pakai jaket hijau terlihat di CCTV. Setelah kejadian langsung pergi," katanya.
S tak menampik sempat tercium bau alkohol dari sejumlah pemuda tersebut. Selain itu juga perkataan yang cenderung meracau saat penganiayaan terjadi.
"Sepertinya habis tahun baruan lalu mampir ke sini pada makan. Kayaknya iya, bau minuman beralkohol, mungkin mabuk," ujarnya.
Di media sosial, sejumlah warganet menyebut salah satu pelaku sempat mencuri uang. S meluruskan dan menyebut pemuda tersebut tidak mencuri namun mengambil uangnya sendiri.
"Kami luruskan itu bukan mencuri, tapi memang ambil uangnya sendiri. Semuanya tetap bayar setelah kejadian. Untuk laporan polisi sudah dilakukan manajemen," katanya.
Dimediasi Polisi
Usai adanya laporan, polisi kemudian melakukan penyelidikan hingga terlacak keberadaan para pelaku pelaku. Di antaranya di Margodadi, Seyegan dan Gamol, Balecatur, Gamping.
Ada tujuh pelaku yang terlibat dalam kericuhan tersebut. Dua pemuda di antaranya melakukan penganiayaan secara langsung dan terekam CCTV.
"Langsung kami lacak setelah kejadian itu dan ditemukan tujuh pelaku. Ada yang dari Margodadi Seyegan dan Gamol Balecatur, Gamping," ujarnya.
Pihaknya juga memfasilitasi pertemuan antara korban, pelaku dan manajemen RM Padang Sinar Minang. Hingga akhirnya disepakati damai secara kekeluargaan.
"Hasil kesepakatan kedua belah pihak setuju diselesaikan secara damai dengan membuat Surat Pernyataan untuk tidak mengulangi tindakan yg salah tersebut dan permasalan sudah selesai," katanya.
Berakhir Minta Maaf
Karyawan rumah makan itu, Soni, menyebut para pelaku telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada pihak korban penganiayaan dan manajemen rumah makan. Pertemuan antara pelaku, korban, dan manajemen RM Padang Sinar Minang berlangsung Rabu (1/1/2025) malam.
Permintaan maaf dilakukan secara langsung oleh para pelaku. Setelah itu, pernyataan permintaan maaf ini terunggah di sejumlah media sosial.
"Betul, kami sudah bermediasi dengan para pelaku dan akhirnya kami damai dengan cara kekeluargaan," jelas karyawan RM Padang Sinar Minang, Soni saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis pagi (2/1/2025).
"Sudah selesai dengan kekeluargaan semuanya. Tidak lanjut ke laporan polisi," ujarnya.
Ternyata para pelaku merupakan dua kelompok yang seenarnya tidak saling mengenal. Namun mereka kompak saat melakukan kericuhan dan penganiayaan pada Rabu (1/1) dini hari itu.
Fakta ini terungkap saat kedua kelompok pelaku mendatangi pihak manajemen RM Padang Sinar Minang. Datang dalam waktu yang terpisah dan mediasi tidak bersamaan.
"Ternyata itu dua kelompok yang tidak saling mengenal sebelumnya. Kelompok satu pemicu kerusuhan ada 5 orang, lalu yang kelompok kedua ada 2 orang," katanya.
https://www.detik.com/jogja/berita/d...ir-minta-maaf.
gara-gara kuah nasi Padang jadi berantem.. efek mabuk juga






brucebanner23 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
885
34


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan