Kaskus

News

skiesmanAvatar border
TS
skiesman
Oknum Dosen Pria Doyan Pegang “Burung” Mahasiswa Dilaporkan
Oknum Dosen Pria Doyan Pegang “Burung” Mahasiswa Dilaporkan

MATARAM – Oknum dosen berinisial LRR (28) di perguruan tinggi swasta dan negeri Mataram dilaporkan ke Polda NTB dugaan tindak pidana pelecehan seksual sesama jenis. Korbannya disinyalir mencapai 15 orang.

“Kita belum tahu ya (jumlah pasti korban). Tapi melihat dari banyaknya yang pelaporan-pelaporan, dugaan saya sih di atas 15-an orang (korban),” kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram Joko Jumadi, Minggu (29/12).

Terduga menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi di Mataram, baik swasta dan negeri. Korban rata-rata dari kalangan mahasiswa. Bahkan ada juga yang sudah tidak lagi menjadi mahasiswa.

“Bahwa, pelaku itu sempat mengajar di tiga perguruan tinggi di Mataram (swasta dan negeri). (Sekarang) Statusnya semua diberhentikan. Jadi, sebelum dilaporkan, memang terindikasi bahwa kelakuannya yang tidak sesuai, kemudian kampus-kampus itu sudah memberhentikan,” sebutnya.

LRR diduga menjalankan aksinya di markas sebuah komunitas perkumpulan anak-anak muda wilayah Lombok Barat. Komunitas itu melakukan aktivitas seperti mengadakan kajian, pemberdayaan ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.

Di komunitas tersebut, terduga menjadi anggota. Hanya saja kerap memberikan kajian. Dan saat menjalankan aksi, terduga masih aktif menjadi dosen. “Waktu itu masih menjadi dosen. Kejadian ada yang bulan September. Di BAP (berita acara pemeriksaan) sebagai pelapor itu kejadiannya bulan September (2024),” katanya.

Pelaku menjalankan aksinya dengan memengaruhi psikologis korban. Korban diimingi akan diberikan ilmu pengasih. “Ilmu supaya dikasihani sama orang,” ujarnya.

Selain memberikan ilmu pengasih, pelaku juga menjalankan aksinya dengan melakukan zikir zakar. “Dia menyampaikan bahwa seluruh alam semesta itu zikir, termasuk anggota badan kita. Kemudian dia menyampaikan bahwa ada namanya zikir zakar. Itu yang disampaikan,” ucapnya.

Dari jumlah korban yang didapati, belum ada yang sampai disodomi. Hanya memegang “burung” atau kelamin korban dan oral menggunakan tangan. “Belum ada (yang sampai disodomi). Tapi kita nggak tahu ya sebagian (korban) lain. Tapi yang diperiksa-periksa ini sebagian besar yang mengalami pelecehan. Ada yang dipegang, sampai ada yang dimainkan, di-oral pakai tangan. Kayaknya sih memang mungkin kepuasan seksualnya (pelaku) mungkin hanya sampai di situ ya. Tapi ini belum (disodomi) ke arah ke situ,” ucapnya.

Sejauh ini sudah ada empat korban yang dibawa ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB untuk diperiksa penyidik. Namun, belum semuanya diperiksa. “Kemarin kita sudah bawa empat ya, belum semuanya sih diperiksa. Mungkin di awal tahun akan lebih maksimal untuk pemeriksaan,” ungkap dia.

Dari jumlah korban itu, berasal dari kampus berbeda. Jumlah korban tidak menutup kemungkinan akan bertambah.

Terpisah, Direktur Ditreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat mengaku telah menerima laporan korban. Dalam laporan tersebut hanya satu orang yang menjadi pelapor. “Itu yang akan kita lakukan proses penyelidikan lebih lanjut,” ujar Syarif.

Polisi masih mengumpulkan bukti-bukti dugaan tindak pidana pelecehan seksual sesama jenis yang terjadi di wilayah Gunungsari, Lobar tersebut. “Saat itu, keterangan dari korban (yang melapor), bahwa dia tidak sendirian di sana (markas komunitas), ada beberapa temannya juga. Dan, ada beberapa korban lain,” sebutnya.

Korban yang melapor tersebut merupakan korban terakhir. Sebelum korban terakhir ini melapor, diduga ada korban lainnya juga. “Kita akan dalami siapa-siapa korban sebelumya untuk kita cari informasi dan menggali informasi dari mereka. Kalau memang bisa kita ambil keterangannya dalam pemeriksaan itu akan lebih baik, karena akan menguatkan bahwa ada kejadian atau perbuatan yang dilakukan oleh oknum ini,” tegasnya.

Syarif belum membeberkan seperti apa modus yang dijalankan terduga. Lantaran masih dalam penyelidikan. Ia hanya mengatakan bahwa kejadiannya bermula dari korban yang datang ke sebuah perkumpulan bernama Agresi yang berada di wilayah Gunungsari, Lobar.

“Modusnya seperti apa ini masih kita dalami, karena (masih penyelidikan) awal. Tapi dari informasi yang kami dapat, korban ini menganggap pelaku mempunyai kekuatan spiritual. (Korban) Menganggap pelaku ini orang yang dihormati dan disegani. Intinya akan kita dalami modus,” tandasnya. (sid)

sumurrrrr

Waduh

emoticon-Leh Uga
Diubah oleh skiesman 30-12-2024 15:44
kakekane.cellAvatar border
direktur.mudaAvatar border
baiklAvatar border
baikl dan 2 lainnya memberi reputasi
3
912
134
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan