Seorang aktor yang disponsori negara di China meretas Departemen Keuangan AS, memperoleh akses ke tempat kerja pegawai pemerintah dan dokumen-dokumen yang tidak dirahasiakan, kata pemerintahan Biden pada hari Senin.

Departemen Keuangan mengatakan bahwa mereka telah diberitahu pada tanggal 8 Desember oleh perusahaan layanan perangkat lunak pihak ketiga, BeyondTrust, bahwa peretas telah memperoleh kunci keamanan yang memungkinkannya memperoleh akses dari jarak jauh ke stasiun kerja dan dokumen tertentu milik Departemen Keuangan.

"Berdasarkan indikator yang tersedia, insiden tersebut dikaitkan dengan pelaku Advanced Persistent Threat (APT) yang disponsori negara Tiongkok," kata surat tersebut. "Sesuai dengan kebijakan Departemen Keuangan, intrusi yang dikaitkan dengan APT dianggap sebagai insiden keamanan siber yang besar."

Seorang juru bicara kedutaan besar China di Washington DC mengatakan kepada BBC News bahwa tuduhan tersebut merupakan bagian dari "serangan fitnah" dan dibuat "tanpa dasar fakta apa pun".

Juru bicara kedutaan besar China Liu Pengyu membantah laporan departemen tersebut, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa akan sulit melacak asal-usul para peretas.

"Kami berharap agar pihak-pihak terkait bersikap profesional dan bertanggung jawab dalam menyikapi suatu insiden siber, dengan mendasarkan kesimpulan pada bukti-bukti yang cukup, bukan pada dugaan dan tuduhan yang tidak berdasar," ujarnya.

"AS perlu berhenti menggunakan keamanan siber untuk memfitnah dan mencemarkan nama baik Tiongkok, serta berhenti menyebarkan segala macam disinformasi tentang apa yang disebut ancaman peretasan Tiongkok."

Bbc
Nytimes