- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ormas Tidur Siang Merasa Dirugikan Dengan Adanya Proyek Perbaikan Jalan Nasional


TS
jihadabdul28
Ormas Tidur Siang Merasa Dirugikan Dengan Adanya Proyek Perbaikan Jalan Nasional

Indonesia, 26 Desember 2024- Pemerintah pusat seharusnya membuat kajian untuk melakukan pembangunan jalan yang kian masif di berbagai wilayah Nusantara. Pasalnya, proyek perbaikan jalan tersebut jika tidak diatur sebaik mungkin akan merugikan pihak lain. Banyak penduduk yang beralih profesi menjadi pegawai jalan, dari kaum tua hingga kaum muda. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, perekrutan pekerja disebut sebagai pelanggaran dan dianggap merugikan Ormas Tidur Siang yang berada di berbagai daerah. Mematikan kegiatan tidur siang, menimbulkan kesenjangan pendapat, serta menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran.

Hal itu disampaikan pakar ekonomi Universitas Lakon Gawe, Pak Jaya Geni, saat dihubungi tim Minggu (26/12/2024). Setelah diatur dalam undang-undang dan peraturan menteri perproyekan, menurut dia, perbaikan jalan harus pula diatur oleh pemerintah agar tidak merugikan pihak lain.
“Secara hukum, memang harus ada zonasi. Harus diatur untuk tidak sembarang merekrut pegawai secara ilegal, apa lagi sampai merugikan pihak lain. Kembali ke pemerintah, bagaimana keberpihakannya,” katanya.
Hal tersebut dinilai sangat merugikan Ormas Tidur Siang yang berada di berbagai wilayah di Indonesia. Tidak sedikit jamaah tidur yang tergiur ikut kerja di proyek perbaikan jalan tersebut, sehingga peserta tidur siang menjadi sangat sedikit. Ketua umum Ormas Tidur Siang Indonesia, K. Hadi Maxmilianus, menyampaikan kekhawatirannya mengenai berkurangnya jamaah tidur siang di seluruh negeri. Walaupun keberlangsungan proyek perbaikan meningkatkan ekonomi, tapi jika sembarangan merekrut jamaah Ormas Tidur Siang untuk menjadi pekerja akan menimbulkan dampak negatif, katanya.

“Ada pertumbuhan ekonomi itu pasti. Namun, jangan sampai pertumbuhan ekonomi menimbulkan kesenjangan, seperti di berbagai wilayah ini. Banyak jemaah yang tiba-tiba lalai dalam tidur siang, mereka tergiur dengan gaji yang dijanjikan di proyek. Akibatnya jamaah itu menjadi pribadi yang sombong dengan memamerkan rokok kretek hasil kerjanya,” tuturnya.
K. Hadi Maxmilianus menjelaskan, ketika jemaah Ormas Tidur Siang bekerja di proyek perbaikan jalan, mereka akan menjadi jemaah tidur siang yang pasif. Banyak dari jemaah yang menolak begadang dengan alasan kecapean. “Itu sangat memalukan, mereka menjadi pribadi yang malas, meninggalkan kegiatan-kegiatan rutinan malam seperti main catur, domino, dan nongkrong di jalalan,” tambahnya.
Kajian untuk membatasi perekrutan pekerja dari jemaah Ormas Tidur Siang diharapkan bisa diselesaikan. “Pada intinya, proyek perbaikan jalan ini harus dikelola dengan hati-hati, jangan sampai mematikan peribadahan jemaah. Soalnya, pengelolaan yang salah justru akan menimbulkan masalah, dan berpotensi meningkatkan pendapatan para jemaah, kalau sudah gajian, orang-orang menjadi sombong. Maka dengan eksistensinya Ormas Tidur Siang ini kami berusaha melindungi warga dari sifat sombong.”
“Kita harus ingat, tidur itu ibadah, sementara sombong itu musibah, seperti yang terdapat dalam keterangan lagu anak-anak ‘BOBO ITU IBADAH! YA YA SALAM, YA YA SALAM,” K. Hadi Maxmilianus menegaskan.
Acun
Diubah oleh jihadabdul28 24-12-2024 13:06


digdolistya877 memberi reputasi
-1
471
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan