Stoikisme atau juga disebut Stoa merupakan suatu aliran filsafat Yunani kuno menarik yang mungkin banyak orang yang belum atau bahkan tidak mengetahuinya. Terdapat banyak ilmu yang dapat kita peroleh dan tentunya bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. 

Dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dipungkiri bahwa kita seringkali merasa marah, kesal, mengeluh juga khawatir dan overthinking terhadap sesuatu. Seperti contoh marah karena dikomentari berat badan, kesal karena masuk ke sekolah dengan jurusan yang tidak selaras dengan bakat kita, Ataupun tersinggung karena ditanya kapan nikah dan overhinking terhadap sesuatu di masa depan yang tentunya belum pasti. Terkadang kita berkata bahwa “dunia ini tidak adil” padahal kalau di pikir-pikir memang tidak ada perjalanan yang mulus tanpa lika-liku.






Ada sebuah kutipan terkenal dari seorang filsuf stoa Bernama Epictetus, ia berkata “Ada hal-hal yang berada di bawah kendali kita dan ada hal-hal yang tidak berada di bawah kendali kita” walaupun kutipan tersebut nampak tidak penting namun jika dikaji dengan seksama kita akan mengetahui bahwa di dalam kehidupan ada Batasan-batasan yang mustahil dilampaui oleh kita sebagai manusia. Sebesar dan sekeras apapun kita berusaha, kita takan mampu mengubah kenyataan tersebut.

Ada beberapa faktor internal seperti opini/persepsi, tujuan , dan segala sesuatu yang merupakan pemikiran dan tindakan kita sendiri. Adapun faktor eksternal seperi tindakan dan opini orang lain , kondisi alam, dan kondisi kita saat lahir seperti jenis kelamin, orang tua ataupun suku/ etinis dan lain-lain. Di dalam filsafat stoikme ini mengajarkan untuk berfokus terhadap faktor internal yang bisa kita kendalikan dan tidak perlu pusing terhadap apa yang berada diluar kendali kita. Karena kebahagian sejati hanya bisa datang dari dalam diri kita, menggantungkan kebahagiaan pada hal di luar kendali kita merupakan sikap yang tidak rasional.

Tidak hanya stoisisme saja dalam islam juga menambahkan satu cara pelengkap, yakni dengan zikrullah atau mengingat Allah SWT. Karena kemampuan otak kita sangat terbatas dalam mengendalikan pikiran, maka mesti didukung juga dengan serangkaian proses spiritual seperti dzikir. Maka dengan melakukan hal tersebut hatipun menjadi tenang dan bisa terhindar dari berbagai penyakit hati. Selain itu kita dapat menjadi orang yang lebih bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan YME kepada kita yang tentunya akan membuat jiwa kita menjadi sehat juga membuat kita menjadi pribadi yang lebih positif dan bisa menikmati anugerah hidup ini.  “Dan ingatlah jalani hidup dengan apa adanya dan syukurilah. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, percayalah bahwa setiap rencana Tuhan selalu berakhir baik”.