Kaskus

News

jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
Saham & SRBI Banyak Dilepas, Rupiah Terburuk Ketiga di Asia
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah akhir ditutup melemah di pasar spot sore ini, pada hari pertama perdagangan setelah dua hari libur perayaan Natal.

Rupiah ditutup merosot nilainya 0,31% ke level Rp16.245/US$ di pasar spot, seperti terlihat dari data realtime Bloomberg. Sepanjang hari ini, rupiah spot diperdagangkan di kisaran Rp16.241/US$ dan sempat menyentuh level terlemah pada 11:43 WIB di Rp16.255/US$.

Pelemahan rupiah hari ini juga menjadi yang terdalam ketiga di Asia setelah rupee India yang turun 0,54%, lalu won Korea 0,35%.

Di belakang rupiah, ringgit juga tertekan 0,27%, dolar Taiwan 0,06%, yuan offshore 0,03% dan yuan Tiongkok 0,02%. Sementara mata uang Asia lain seperti baht masih menguat, hingga 0,48%, juga peso 0,22%, yen 0,13% dan dolar Hong Kong 0,07%.

Pelemahan rupiah hari ini berlangsung ketika aksi jual masih menekan harga saham-saham di pasar domestik. IHSG bergerak turun 0,25% sampai satu jam sebelum penutupan pasar.

Sementara di pasar surat utang negara, pergerakan yield terpantau mixed di mana mayoritas terlihat melandai. Yield SUN 2Y masih di 7,03%, tenor 5Y di 7,04% dan tenor 10Y di 7,04%.

Adapun tekanan dolar AS terlihat juga masih besar di mana indeks yang mengukur kekuatan the greenback versus enam mata uang utama dunia (DXY), masih melanjutkan penguatan ke 108,18 pada sore ini.

Lelang SRBI sepi

Hari ini, Bank Indonesia menggelar lelang rutin Sekuritas Rupiah (SRBI) yang menjadi lelang terakhir tahun 2024.

Mengacu dokumen lelang yang dilansir oleh Bank Indonesia, nilai penawaran masuk atau incoming bids hanya sebesar Rp15,94 triliun. Nilai minat itu lebih rendah 31% dibanding lelang SRBI pekan lalu yang masih sebesar Rp23,1 triliun.

Para investor masih lebih meminati SRBI tenor terpanjang, 12 bulan, yang mencatat nilai penawaran masuk sebesar Rp13,48triliun. Sementara tenor lebih pendek yaitu 6 bulan dan 9 bulan masing-masing diminati Rp1,68 triliun dan Rp776 miliar.

peserta lelang juga terindikasi meminta imbalan lebih tinggi. Untuk seri favorit SRBI-12M, yield diminta (Weighted Average Bidding Rate/WABR) oleh investor mencapai 7,36%, naik sedikit dibanding lelang sebelumnya di 7,35%.

Imbal hasil tinggi yang diminta oleh peserta lelang akhirnya mendorong BI memenangkan yield (Weighted Average Winner) di level 7,30% untuk SRBI-12M, lebih tinggi dibanding lelang sebelumnya di 7,28%.

Level 7,30% untuk tenor SRBI terpanjang itu menjadi yang tertinggi sejak 19 Juli lalu.

Karena minat yang lesu di kala permintaan imbalan makin tinggi, BI akhirnya hanya memenangkan penawaran sebesar Rp1,28 triliun, terendah sejak SRBI mulai ditawarkan pada tahun lalu.

Sampai data lelang hari ini, BI diperkirakan telah menerbitkan SRBI senilai Rp971,08 triliun. Kepemilikan asing tercatat turun sekitar Rp16,33 triliun selama November lalu.

Selama kuartal IV saja sampai data 16 Desember lalu, investor asing membukukan outflow dari SRBI sebesar US$1,3 miliar atau sekitar Rp20,86 triliun quarter-to-date.

https://www.bloombergtechnoz.com/det...etiga-di-asia/

Wah hebat, Rupiah juara 3 dari belakang..
Masih ada India dan Korsel yang lebih buruk.

Padahal Korsel lagi krisis politik, impeachment presiden.
Kalo Korsel aman2 aja, tinggal India yang lebih buruk ya..


emoticon-Recommended Seller
qavirAvatar border
BALI999Avatar border
brucebanner23Avatar border
brucebanner23 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
461
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan