Kaskus

News

thom.hayeAvatar border
TS
thom.haye
Modus Pimpinan Ponpes, Anak dan Ustaz Cabuli 4 Santriwati di Lombok
Modus Pimpinan Ponpes, Anak dan Ustaz Cabuli 4 Santriwati di Lombok


Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) di wilayah Kecamatan Lembar Lombok Barat beserta anaknya dan seorang ustaz ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan terhadap empat santriwati oleh Satreskrim Polres Lombok Barat. Ketiga tersangka inisial AM yang merupakan pimpinan Ponpes, anak pimpinan ponpes inisial D dan seorang ustaz inisial WM.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram Joko Jumadi dikonfirmasi Rabu (25/12/2024) menjelaskan pihaknya menerima laporan dari korban pada 4 Desember 2024. LPA Kota Mataram dihubungi salah seorang keluarga korban yang meminta pendampingan terkait kasus pelecehan seksual ini.

1. Modus membangunkan korban salat malam


Modus Pimpinan Ponpes, Anak dan Ustaz Cabuli 4 Santriwati di Lombok

Joko menjelaskan modus para tersangka melakukan dugaan tindak pidana kekerasan seksual kepada para korban. Pada waktu itu, korban piket untuk menjaga keluarga pelaku yang sedang sakit secara bergiliran.

"Kemudian modusnya tersangka membangunkan korban untuk salat malam tapi dengan cara cabul. Tersangka memasukkan tangan ke baju, area sensitif korban," tutur Joko.

2. Anak pimpinan Ponpes setubuhi korban


Modus Pimpinan Ponpes, Anak dan Ustaz Cabuli 4 Santriwati di Lombok

Joko menyebut ada empat santriwati yang menjadi korban dalam kasus ini. Satu orang korban bahkan ada yang mengaku dipaksa masuk ke dalam kamar kemudian disetubuhi oleh anak pimpinan Ponpes. Dalam penanganan kasus ini, korban didampingi UPTD PPA Lombok Barat, Pekerja Sosial Kementerian Sosial dan LPA Kota Mataram.

"Pelakunya tiga orang yaitu anak pimpinan ponpes, pimpinan ponpes dan ustaz. Sedangkan korban teridentifikasi empat orang. Semuanya anak mondok semua," jelas Joko.

3. Perlindungan terhadap korban

Modus Pimpinan Ponpes, Anak dan Ustaz Cabuli 4 Santriwati di Lombok

Joko menambahkan keempat korban kini sudah diamankan untuk mendapatkan perlindungan. Dia mengatakan salah satu alasan korban meminta pendampingan ke LPA Kota Mataram karena kasus ini diduga melibatkan pimpinan Ponpes.

Pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Dikbud untuk keberlanjutan sekolah para korban. "Anak pimpinan ponpes yang melakukan persetubuhan. Dalam cerita para korban yang melakukan persetubuhan adalah anak pimpinan Ponpes. Kalau ustaz dan tuan gurunya melakukan perbuatan cabul," tandas Joko.


https://ntb.idntimes.com/news/ntb/mu...ombok?page=all





emoticon-Angkat Beer emoticon-Angkat Beer emoticon-Angkat Beer
bu5y3tAvatar border
waloniAvatar border
b0c4h.n4k4lAvatar border
b0c4h.n4k4l dan 6 lainnya memberi reputasi
7
294
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan