Pesawat tempur Amerika Serikat/Sumber ilustrasi gambar: Topwar



Tragedi! Houthi Klaim Berhasil Tembak Jatuh Jet Tempur F/A-18 Amerika, Eks Letkol AS: Percaya pakai Banget!

Kelompok Houthi di Yaman mengklaim bahwa mereka berhasil menembak jatuh pesawat tempur F/A-18 milik Angkatan Laut Amerika Serikat di Laut Merah. Namun, Komando Pusat AS (Centcom) menyatakan bahwa pesawat tersebut jatuh karena kesalahan tembak dari tentara AS sendiri.

Menurut juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, pasukan mereka telah berhasil menggagalkan serangan yang dilakukan oleh militer AS dan Inggris terhadap Yaman. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk melawan serangan yang datang dari luar.

Pesawat tempur yang canggih itu dilaporkan jatuh setelah lepas landas dari kapal induk USS Harry S. Truman, yang bertujuan untuk menyerang posisi di Yaman. Insiden ini menambah daftar kerugian yang dialami oleh angkatan bersenjata AS di kawasan Timur Tengah.







Di tempat lain, pada waktu yang sama, Presiden Ukraina mengungkapkan bahwa sekitar 3.000 tentara dari Korea Utara yang terlibat dalam agresi militer Rusia di Ukraina telah mengalami kematian atau luka-luka. Ini menunjukkan betapa seriusnya situasi yang dihadapi oleh pihak agresor ke Ukraina dalam konflik tersebut, sama seperti halnya yang sedang terjadi di Timur Tengah saat ini.

Tragedi tersebut semakin menegaskan bahwa dalam sebuah peperangan, kekuatan yang lebih besar tidak selalu menjamin kemenangan. Terkadang, situasi bisa berbalik dan pihak yang dianggap lemah justru bisa memberikan perlawanan yang signifikan.

Banyak kisah sejarah yang menunjukkan bahwa kelompok yang lebih kecil dan kurang beruntung bisa mengalahkan musuh yang lebih kuat. Hal ini menjadi pengingat bahwa strategi dan keberanian sering kali lebih penting daripada sekadar jumlah pasukan.


Sumber Tulisan dan Gambar:

Sindonews

CNBC Indonesia