Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus melambat hingga November 2024. Total kredit yang disalurkan mencapai Rp1.405,1 triliun, tumbuh 3,7% secara tahunan (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 4,6% pada Oktober 2024.
Rincian Penyaluran Kredit:
Usaha Mikro: Tumbuh 3,1% yoy dengan total kredit Rp638 triliun, turun dari 4,4% pada bulan sebelumnya.
Usaha Kecil: Meningkat 7,5% yoy dengan total kredit Rp459,6 triliun, lebih tinggi dibandingkan 7,2% pada Oktober 2024.
Usaha Menengah: Mengalami penurunan 0,9% yoy dengan total kredit Rp307,5 triliun, berbalik dari pertumbuhan 1,4% bulan sebelumnya.

Dari sisi penggunaan, kredit investasi tumbuh 11,9% yoy, sedangkan kredit modal kerja hanya naik 0,9%, menunjukkan perlambatan dibandingkan bulan sebelumnya.
Langkah OJK dan Komitmen Bank:
Untuk mengatasi perlambatan ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana meluncurkan stimulus kredit UMKM pada 2025 melalui Peraturan OJK (POJK) baru. Aturan ini akan mempermudah akses pembiayaan bagi UMKM, baik melalui bank maupun lembaga jasa keuangan non-bank.
Sementara itu, perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) tetap berkomitmen memperkuat segmen UMKM. Direktur Utama BRI, Sunarso, menargetkan alokasi pembiayaan UMKM minimal 80% meski di tengah situasi sulit.
Kebijakan baru ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit UMKM dan memperkuat sektor ekonomi wong cilik di masa mendatang.

sumber


--------------------------------
Honda dan Nissan Resmi Merger